HINDARI, Jenis Makanan Dan Minuman Berikut Ini Berbahaya Untuk Otak si Kecil
Biasanya jika orang tua sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, maka anaknya kurang terperhatikan soal makanan dan minumnya.
SRIPOKU-COM-- Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terkadang orang tua selalu sibuk bekerja hingga sampai melupakan keadaan anak-anaknya dirumah.
Apalagi jika kedua orang tua memilih bekerja dari pagi hingga sore hari.
Ini tentunya akan membuat anak-anak dirumah kurang terperhatikan, baik keadaannya ataupun makan minumnya.
Berbicara makan minum, biasanya jika orang tua sudah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, maka anaknya kurang terperhatikan soal makanan dan minumnya.
Apalagi sekarang sudah banyak yang menyediakan makanan instan yang siap saji. dan ini belum tentu memiliki nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan si anak.
• Inilah 4 Cara Paling Efektif Berhenti Minum Kafein
• Obat Palsu Beredar Di Apotik, Jenis Obat Ini Paling Banyak Dipalsukan
• Terganggu Dengan Kehadiran Cicak, Begini Cara Mengusir Cicak Dari Rumah, Pakai 6 Bahan Alami Ini
Karena makanan yang kita beli di luar rumah belum tentu menyehatkan atau bahkan sebaliknya.
Apa yang dimakan oleh anak seharusnya memiliki nilai gizi yang cukup untuk perkembangan otaknya.
Sebab nutrisi otak untuk anak akan bekerja secara maksimal jika anak memakan makanan yang mengandung gizi yang tinggi.
Maka jangan sampai karena kesibukan kita bekerja lalu kita memberikan makanan kepada anak makanan yang tidak memiliki gizi yang cukup, kaena akan mampu melemahkan otaknya.
Hal ini akan membahayakan perkembangan si anak?
Berikut penjelasan mengenai beberapa makanan yang berbahaya untuk si kecil. Ada baiknya kita hindari.
1. Makanan yang berbahaya untuk tumbuh kembang si kecil
Menurut Ayu Bulan Febry K.D. S.KM mengatakan bahwa Gula yang sudah berbentuk olahan yang ada dalam suatu makanan yang telah di proses merupakan salah satu penyebab dari turunnya kemampuan otak si kecil.
Sementara menurut pendapat Dr. Zulfito Marendra, dalam bukunya yang berjudul Menu Sehat & Permainan Kreatif, dia menuliskan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan anak makanan yang mengandung gula yang tinggi seperti: gulali, biskuit, dan serial yang manis hampir tidak memiliki nilai gizi.
Apabila anak mengkonsumsinya dalam jumlah banyak, maka kerja otaknya dapat terhambat.
Hal itu disebabkan karena kadar gula darahnya menjadi naik dan turun dengan sangat cepat.
• WhatsApp Bisa Memantau Keberadaan Seseorang Menjadi Lebih Mudah, Begini Caranya
• 5 Manfaat Kacang Hijau Untuk Kesehatan, Salah Satunya Adalah Untuk Jantung
• Tak Perlu Pakai Screenshot Ataupun Aplikasi Tambahan, Begini Cara Menyimpan Status WhatsApp Teman
Flektuasi itulah yang mengakibatkan tidak stabilnya pasokan energi ke otak.
Maka akan berakibat konsentrasi menurun, anak mudah tersinggung, dan mudah lelah.
2. Fast food atau makanan cepat saji
Makanan cepat saji ini merupakan makanan yang sangat rendah gizi, banyak pewarna, banyak pengawet, penambah cita rasa, garam dan juga gula.
Asam lemak yang jenuh terhidrogenasi juga banyak dijumpai dalam makanan ini.
Jika anak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang cepat saji ini akan mengakibatkan pencernaan anak menurun, begitu pula dengan sirkulasi, proses mental dan juga adanya penyumbatan arteri.
• Sulit Disembuhkan, Ini Risiko Yang Akan Terjadi Akibat Suka Membentak Anak
• Sejarah Dan Arti Kata Lemabang Di Kota Palembang, Ternyata Tempat Komplek Pemakaman Sultan
• Detik-Detik Jalan di Underpass Kentungan Yogja Ambles, Kendaraan Roda Empat Terperosok, Ini Videonya

3. Minuman berkarbonasi
Tidak hanya minuman yang mengandung soda saja, tetapi sari buah dalam kemasan juga termasuk.
Minuman mengandung gula, pengawet, pemanis, pewarna, kafein dan faspor.
Semua kandungan itu nyaris tidak ada gunanya bagi tumbuh kembang si kecil.
Perlu bunda ketahui bahwa fasfor mampu menghambat penyerapan kalsium, padahal kalsium ini merupakan zat yang penting untuk produksi neurotransmiter dalam otak anak.
• Tak Perlu Khawatir, Ini 7 Cara Mudah dan Efektif Agar Bayi Cepat Tidur
• Tanda-Tanda Seseorang Itu Pemakai Narkoba Berdasarkan Jenis Yang Dipakai
4. Makanan yang mengandung kafein
Kafein ini sering kita jumpai dalam teh, kopi, coklat, dan juga minuman yang berkarbonasi.
Dari penelitian pada anak-anak usia sekolah dasar yang sering minum teh setiap pagi, maka mereka memulai harinya dengan perasaan gerogi, lelah, dan lamban.
5. Aditif dan pengawet
Bahan-bahan Aditif dan pengawet ini banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, penampilan, dan daya tahan makanan yang sangat lama.
Sementara itu, sistem tubuh bayi dan anak belum sempurna betul untuk dapat mengkonsumsi bahan Aditif dan pengawet tersebut.
Memang pada dasarnya tidak semua bahan Aditif berbahaya, tetapi bisa juga mengakibatkan hiperaktifitas, reaksi, alergi, daya ingat lemah, depresi, dan juga perubahan suasana hati.
• Anak Dengan Tipe Berikut Ini 4 Kali Lebih Besar Mengalami Depresi Bahkan Bunuh Diri
• Tanda-Tanda Seseorang Itu Pemakai Narkoba Berdasarkan Jenis Yang Dipakai
• Panik Saat Terjadi Kebakaran di Nipah Panjang Jambi, Seorang Ibu Muda Melahirkan Saat Dievakuasi
Apabila Anda cermati komposisi pada makanan cepat saji, pasti tidak lepas dari berbagai zat aditif, seperti MSG ( Mono Sodium Glutamat), berbagai jenis pewarna sintetis, juga pengawetseperti Natrium benzoat, dll
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dan dikonsumsi secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kesehatan.
Mungkin anak Anda tidak akan merasakan dampak negatif apapun walauun ia biasa mengkonsumsi makanan cepat saji, tapi waspadalah karena dampak negatif zat aditif yang terkandung dalam makanan cepat saji bisa terjadi sacara langsung maupun tidak langsung, bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang bahkan hingga puluhan tahun kemudian baru terasa akibatnya.
Sebagai gambaran, kandungan zat aditif pada beberapa produk makanan adalah sebagai berikut :
Lalu Apa saja pengaruh zat-zat additive pada tubuh kita?
1. Bahan pewarna
Pewarna digunakan dalam makanan untuk menambah daya tarik dan meningkatkan selera makan.
Zat pewarna makanan yang terbuat dari tumbuhan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya tomat, wortel, kunir, kunyit, daun pandan, dan lain-lain.
Zat aditif yang berbahaya jika dikonsumsi manusia adalah zat warna sintetik.
• Jika Memiliki 5 Tanda Kelelahan Kerja Ini, Anda Butuh Penanganan Khusus, Begini Cara Mengatasinya
• Pria Sering Menganggapnya Sepele, 5 Masalah Kesehatan Ini Perlu Perhatian Serius, Segera Ke Dokter
• Daftar 7 HP Murah Rp 1 Jutaan Dengan Spesifikasi Yang Tidak Main-Main, Terbaik di Tahun 2019
Jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus, maka zat warna sintetik akan tertimbun dalam tubuh dan dapat merusak fungsi organ-organ tertentu, terutama hati dan ginjal.
Hati akan dipaksa bekerja keras untuk merombak zat tersebut agar dapat dikeluarkan dari hati, padahal kemampuan hati dalam hal ini sangat terbatas.
Dari organ hati, bahan aditif pewarna masuk ke dalam sistem peredaran darah dan selanjutnya ke ginjal.
Ginjal juga harus bekerja keras agar bahan pewarna tersebut dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Zat-zat warna sintetik tertentu juga diduga bersifat karsinogen atau bisa menyebabkan penyakit kanker.
2. Bahan pengawet
Tujuan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah untuk mencegah atau kerusakan/pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme, sehingga makanan lebih tahan lama atau tidak mudah basi.
Bahan pengawet alami tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, misalnya pemanfaatan garam dapur untuk mengawetkan ikan asin.
Namun bahan penggunaan pengawet sintetik dapat membahayakan tubuh.
• Tak Perlu Dengan Marah, Begini Cara Membangunkan Si Kecil Agar Terbiasa Bangun Pagi
Contoh bahan pengawet sintetik adalah natrium benzoat, BHT (butil hidroksi toluena), BHA (butil hidroksi anisol), kalium nitrat, asam sitrat, kalium nitrit, dan lain-lain.
Bahan-bahan tersebut sering dipakai oleh industri makanan sebagai bahan pengawet dalam makanan kaleng.
BHA dan BHT bersama asam sitrat juga sering digunakan untuk mengawetkan minyak agar tidak tengik.
Nitrit biasa dipakai manusia untuk mengawetkan daging, padahal zat aditif ini dapat bereaksi dengan gugus amino dalam daging dan membentuk nitrosamina yang bersifat racun dan karsinogen. BHT&BHA menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin
3. Pemanis Buatan
Macam – Macam Pemanis Buatan:
Siklamat, sudah lama diteliti tidak dianjurkan untuk anak, kerap dicampur dengan pemanis lain.
Citarasanya, menyenangkan, karena bisa menutupi rasa pahit dan mempertajam rasa dari campuran.
Di Amerika sudah lama dilarang karena secara signifikan meningkatkan kejadian tumor buli – buli setelah penggunaan siklamat dan sakarin sebanyak 2500mg /kg/hari.
Sakarin; (sweet and low) sudah dikenal 100 tahun lalu, namun masih diselidiki apakah mengandung zat Karsinogenik. manisnya 700 kali gula
Aspartame; Nutrasweet,Equal) mengandung berbagai toksin yang meyebabkan gejala sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta menyebabkan penumpukan formaldehide ang merusak syaraf otak.
Sucralose; Klorinasi gula(sucrose), sudah bayak ditemukan efek samping seperti timbul rasa cemas, serangan panik, sakit kepala, gelisah, alergi dan diare.
Xylitol; biasanya akan terasa dingin jika mencair dalam mulut, sering dipakai pada permen , tablet hisap
Sorbitol; sudah dipakai selama 50 tahun terakhir.
Sebagai pemanis , rasanya lembut, memberi efek dingin pada mulut.
Dampak bagi tubuh :
Tingkatkan resiko Obesitas
Meskipun mengandung rendah kalori, pemanis buatan meningkatkan nafsu anak untuk mengkonsumsi makanan yang rasanya manis.
Itu bisa terjadi karena tingginya proses metabolisme dalam tubuh.
Jadi anak akan mencari makanan manis lain dan meningkatkan asupan kalori mereka sehingga, bisa terjadi kelebihan berat badan.
Selain Obesitas pengaruh pemanis buatan ini bila sering dikonsumsi adalah:
Karies gigi
Diabetes Mellitus
Panyakit kardiovaskuler, asteroklerosis
Behavioral disturbance(sakit kepala, ganguan belajar, emosi dan mental)
4. Mono Sodium Glutamat (MSG)
Menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste That Kills, MSG adalah excitotoxin yaitu zat kimia yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak.
Blaylock menyatakan bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).
MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker.
Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker melambat.
Para peneliti telah melakukan beberapa eksperimen di mana mereka menggunakan pemblokir glutamat yang dikombinasi dengan pengobatan konvensional, seperti kemoterapi, dan hasilnya sangat baik.
Pemblokiran glutamat secara signifikan meningkatkan efektivitas obat-obat anti kanker.
Berikut adalah beberapa efek samping dan gangguan spesifik yang berhubungan dengan MSG menurut Blaylock :
* Kejang
* Mual
* Alergi
* Ruam
* Serangan asma
* Sakit kepala
* Mulut terasa kering
* Hilang ingatan
Selain bahaya dari berbagai zat additif, kandungan lemak yang tinggi dalam makanan fast food juga dapat merangsang pertumbuhan kanker terutama kanker payudara.
Kandungan kolesterol dan kalori yang cukup tinggi juga dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme dan jantung.
Hal lain yang juga yang perlu diwaspadai dari makanan cepat saji adalah bahaya yang terdapat pada kemasan.
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI.
Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003). Umumnya produsen jarang mempertimbangkan faktor kesehatan.
Produsen memilih kemasan dengan pertimbangan tampilan yang menarik, melindungi produk yang dikemas dan faktor ekonomis.
Bahan yang selama ini digunakan memiliki beberapa dempak negatif bagi kesehatan,diantaranya:
Plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget) bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik, PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula) yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) , kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk) disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003).
Jadi, perhatikanlah makanan yang dikonsumsi anak Anda mulai sekarang, Karena sehat itu mahal harganya!
Bukankah kita memilih sibuk bekerja juga untuk anak-anak kita kedepannya.
Jadi Untuk apa kita sibuk-sibuk bekerja mencari harta yang banyak jika anak kita sakit dan kurang gizinya!
Oleh karena itulah, kita sebagai orang tua harus memahami berbagai karakter makanan beserta kandungan yang ada di dalamnya.
Sebab itu sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil.