Semut Tomcat Sebabkan Infeksi Kulit, Ternyata Ini Asal dan Cara Mencegahnya dengan Bahan Alami

Serangga tomcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
FACEBOOK.COM/PUBLIC HEALTH MALAYSIA
Semut Tomcat Sebabkan Infeksi Kulit, Ternyata Ini Asal dan Cara Mencegahnya dengan Bahan Alami 

Tomcat akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan atau berbenturan dengan kulit manusia.

Gawatnya, tomcat juga akan mengeluarkan cairan pada benda-benda seperti baju, handuk, atau benda-benda lainnya.

Meski tak mengigit, serangga ini memiliki cairan racun di dalam tubuh (kecuali sayap) yakni toksin hemolim.

Cairan hemolim atau toksin ini disebut sebagai 'paederin':(C24 H43 O9 N).

Pembuatan paederin sebagian besar terbatas dihasilkan oleh serangga betina.

Paederin inilah yang menyebabkan bengkak hebat, dan menyebabkan reaksi pada kulit sekitar 24 jam setelah kontak.

Penderita yang terkena racun paederin serangga Tomcat biasanya akan mengalami gatal-gatal yang dalam istilah medisnya disebut Dermatitis Paederus.

Arie Untung Diserbu Pasca Akun IG Ustaz Abdul Somad Mendadak Hilang, Sebelumnya Terjadi Hal Sama

Balasan Galih Ginanjar Disentil Hotman Paris, Dianggap Munafik hingga Pansos Kalo Tajir Bagi Lah

Inilah Alasannya Kenapa Orang Jepang Suka dengan Tenaga Kerja Asal Indonesia

Manifestasi klinis

Dilansir oleh TribunTimur, respon yang berbeda terlihat di kulit tergantung pada, durasi konsentrasinya pemaparan, dan karakteristik individu.

Pada kasus penderita yang mempunyai riwayat kulit sensitif atau penderita alergi dan asma biasanya mempunyai manifestasi yang lebih berat.

Pada kasus ringan, biasanya terdapat sedikit eritema atau kemerahan di kulit yang berlangsung selama beberapa hari.

Dalam kasus sedang, eritema berkembang menjadi vesikel dan bula atau timbul bintil berisi cairan mulai kecil dan melepuh melebar selama beberapa hari.

Selanjutnya, diikuti dengan tahap skuamosa ketika lepuh mengering lebih dari seminggu, dan kemudian meninggalkan bercak hiper-atau hypopigmented.

Pada kasus yang berat, di samping menunjukkan kemerahan dan kulit melepuh lebih luas, dapat menunjukkan gejala tambahan, seperti demam, nyeri persarafan (neuralgia), nyeri tulang (arthralgia), dan muntah.

Biasanya, ada sedikit ketidaknyamanan akibat dermatitis, mulai ringan sampai sedang bila terkena sentuhan.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved