Thermal Scanner Pindai Cacar Monyet Di Bandara dan Pelabuhan, Prioritas Penumpang dari Singapura

Para penumpang yang terindikasi terkena cacar monyet seketika bakal diketahui lewat suhu tubuhnya, melalui alat thermal scanner. Jika suhu penumpang m

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Bejoroy
Sriwijaya Post edisi cetak
Thermal Scanner Pindai Cacar Monyet, Di Bandara dan Pelabuhan, Prioritas Penumpang dari Singapura, Panas Berlebihan Langsung Diisolasi 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ada pemandangan berbeda di tempat kedatangan internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB II) Palembang, Senin (21/5).

Beberapa orang petugas bandara tampak tengah berdiri di alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) mengecek para penumpang yang baru turun dari pesawat, khususnya penumpang dari Singapura. Deteksi tersebut dilakukan guna melakukan pengawasan penumpang pesawat yang terindikasi terjangkit cacar monyet atau monkeypox yang tengah mewabah di Singapura.

Beredar Pesan WhatsApp anggota TNI Terkena cacar Monyet, Ini Fakta Sebenarnya yang Terjadi

Gejala Penyakit Cacar Monyet Viral, Berikut Tanggapan Kadinkes Sumsel Warga Jangan Panik

Para penumpang yang terindikasi terkena cacar monyet seketika bakal diketahui lewat suhu tubuhnya, melalui alat thermal scanner. Jika suhu penumpang melebihi batas normal maka langsung dimasukkan terlebih dahulu ke ruang isolasi kemudian dimintai keterangan.

Dr Arya Hidayat, dari kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Wilayah Kerja Bandara SMB II menjelaskan setibanya para penumpang yang melalui perjalanan internasional khususnya Singapura langsung di cek melalui sensor Thermal Scanner.

Penumpang yang diduga terjangkit bakal langsung diketahui apabila suhu tubuhnya melebih orang normal, sementara pada layar akan menunjukkan bahwa suhu tubuh yang bersangkutan dalam keadaan panas.

"Jadi melalui kamera ini kita lihat suhu tubuh penumpang. Kalau dinyatakan positif langsung kita bawa ke ruang isolasi," katanya.

Diakuinya, untuk Bandara SMB II Palembang belum didapati penumpang dari perjalanan luar negeri terjangkit penyakit yang tengah heboh tersebut.

Untuk deteksi melalui Bandara termasuk kategori sangat ketat, sehingga kecil kemungkinan penumpang terjangkit. Berbeda dengan penumpang kapal yang biasanya dilakukan penumpang tidak terlalu ketat.

"Cacar ini biasanya penyakit bisa disembuhkan, tapi kita cegah jangan sampai tersebar. Pengidapnya bisa saja meninggal dunia, apabila imunitas penderita lemah," ungkapnya.

Sementara itu, mahalnya harga tiket pesawat sejak awal 2019 berdampak pada Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Akibatnya, Bandara Palembang mengalami penurunan pendapatan hingga Rp3 miliar per bulan.

Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Fachroji mengatakan, sebelum harga tiket pesawat naik, jumlah penumpang mencapai 12.000 hingga 15.000 orang per hari. Kini, jumlah penumpang turun hingga 6.000 orang per hari. Terlebih lagi di bulan Ramadhan tingkat penumpang turun drastis.

"Sejak harga tiket naik penurunan jumlah penumpang cukup terasa. Perbulannya penurunan penumpang 20 persen," jelasnya.

Tak hanya jumlah penumpang, para maskapai pun terpaksa mengurangi jumlah penerbangan. Sejak harga tiket pesawat naik cukup drastis penurunan jumlah flight mencapai 25 persen per hari.

Dia mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas sepinya penumpang. Sebab kenaikan harga tiket menjadi domain masing-masing maskapai penerbangan.

“Kami tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi ini karena harga tiket itu kewenangan maskapai. Mudah-mudahan minat penumpang

kembali bergeliat jelang idul Fitri," harap Fachroji.

Untuk persiapan arus mudik, Bandara SMB II Palembang telah melakukan ramp cek di daerah airsave sebagai pendukung kelayakan pesawat udara. Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengamanan dan kenyamanan pengguna pesawat.Pihaknya mengerahkan anjing pelacak di kawasan kargo untuk mendeteksi bahan berbahaya seperti peledak, narkoba dan lain sebagainya. (oca)

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved