Pemilu 2019
Generasi Milineal dan Pemilu 2019
Ada hal menarik dalam PEMILU saat ini adanya ancaman kehilangan sepertiga suara, apabila semua generasi milenial bersifat apatis
Generasi-generasi milenial ini tidak hanya berpeluang sebagai peserta ataupun penyelenggara PEMILU, apapun peranan yang diambil generasi milenial wajib berperan dalam mengawal jalannya PEMILU 2019 yang berdaulat.
Dalam Buku Saku : "Data dan Indikator Sosial Sumsel 2006-2017" yang dirilis BPS Provinsi Sumsel, dari 100 orang penduduk berusia 15-24 tahun, hanya 1 orang yang tidak bisa membaca di tahun 2017.
Seharusnya hal tersebut memperkecil miskinnya pengetahuan mengenai pesta demokrasi yang akan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang.
Pengetahuan itu bisa berasal dari sosialisasi dari Kepala Lingkungan Setempat mengenai PEMILU 2019, ataupun media massa serta media digital.
Generasi milenial yang melekat dengan citra tidak terlepas dari teknologi dan informasi berupa internet, dan dunia digital terutama smartphone.
Kampanye yang memanfaatkan media digital secara massif pastinya memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan pilihan.
Gadget minded yang terjangkit akhir-akhir ini dimanfaatkan para kandidat agar secara frekuentif terhubung dengan para pemilih yang kerap mengakses media sosial ataupun internet.
Menurut catatan BPS Provinsi Sumsel melalui Susenas Maret 2018, setidaknya dari 10 pemuda di wilayah Sumsel ada 6 hingga 7 orang pemuda yang kerap mengakses internet baik melalui smartphone ataupun media lainnya.
Bahkan di Kota Palembang, 8 hingga 9 dari 10 pemuda terbiasa mengakses internet setiap bulannya baik untuk berkomunikasi (melalui aplikasi line, whatsapp, skype, ebudy, gmail), menonton tayangan offline (youtube, instagram, yahoo), ataupun bersosialisai melalui media sosial (melalui facebook, twitter, path) serta berbelanja (shopee, tokopedia).
Bentuk kepedulian yang dapat dilakukan para anak muda terhadap pelaksanaan PEMILU mendatang adalah dengan memeriksa apakah sudah termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap di April 2019 mendatang.
Tentunya, kini dengan kemajuan teknologi tak perlu lagi masyarakat mendatangi kantor KPU atau Kelurahan/Kantor Desa, dalam genggaman KPU menyiapkan kemudahan untuk mengecek DPT hanya dengan memasukkan NIK di website KPU. Menilik kembali pada catatan BPS 2018, dari 100 jiwa penduduk di wilayah Sumsel setidaknya ada 12 atau 13 orang dalam keadaan ekonomi yang lemah atau dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Tentunya, dalam jelang PEMILU 2019, sebagian kondisi ini dimanfaatkan beberapa oknum untuk menarik simpati para peserta PEMILU dengan iming-iming membagikan kebutuhan pokok (sembako), lembaran rupiah atau dengan kata lain menggunakan praktek politik uang.
Disinilah seharusnya para generasi milenial seharusnya mengambil peranan lebih.
Kebiasaan generasi milenial dalam mengakses media digital menambah pengetahuan mengenai klasifikasi para kandidat seperti kualitas dan prestasi, ataupun visi dan misi yang diusung.
Sifat kritis dan kemauan berbagi informasi pada lingkungan sekitar akan membawa pesta demokrasi menjadi semakin rasional.