Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya?

Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya?

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
kolase.sripoku.com
Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya? 

2. Meningkatkan Risiko Gagal Jantung

Ilustrasi
Ilustrasi Gagal Jantung

Peningkatan tekanan darah akibat konsumsi garam berlebihan dari daging ikan asin ternyata tidak hanya mempengaruhi pembuluh darah saja.

Kondisi ini juga akan menyebabkan perubahan struktur serta fungsi jantung.

Hadapi Persebaya di Final Piala Presiden, Pelatih Arema FC Yakin Ricky Kayame Tak Seperti Andik

Cerita Mahasiswi FH Unsri Tewas Laka di Kampus Unsri Indralaya, Sempat Mengeluh tak Ingin ke Kampus

Tunggu Kehadiran Prabowo, Ribuan Massa Rela Kehujanan di Jalan Merdeka Palembang

Massa Simpatisan Pendukung Prabowo-Sandi Membludak di Pelataran BKB Palembang

BERITA FOTO : Sebelum Ikuti Kampanye Akbar, Pendukung PAS Sholat Zuhur Berjmaah di Masjid Agung

Sebagai contoh, jantung akan lebih mudah membengkak atau dalam dunia medis disebut sebagai cardiomegaly.

Kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung yang mematikan.

3. Pembengkakan Pada Beberapa Organ

Ilustrasi
Ilustrasi paru-paru (kompas.com)

Hobi makan ikan asin juga akan membuat beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan seperti kaki atau bahkan paru-paru.

Hal ini disebabkan oleh cairan tubuh yang tidak bisa dialirkan dengan efektif.

Emak-emak Militan Pendukung Capres Cawapres Prabowo-Sandi Padati Pelataran BKB Palembang

Download MP3 Lagu Medicine Jlo Jennifer Lopez ft French Montana, Lengkap Lirik dan Terjemahan

Luput dari Sorotan, Intip Potret Annissa Soebandono Adik Alyssa Soebandono yang tak Kalah Mempesona!

MotoGP Marc Marquez Jelaskan Alasan Andrea Dovizioso Jadi Sangat Berbahaya

Dua Mahasiswi FH Unsri Jadi Korban Kecelakaan di Kampus Unsri Indralaya, Berikut Kronoligisnya

4. Bahaya bahan kimia

Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kelas II Palembang memeriksa sample ikan yang diduga mengandung formalin, Kamis (11/5/2017).
Ilustrasi Formalin (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Jika sampai ikan asin yang sering dikonsumsi memiliki kandungan formalin atau pestisida, maka risiko terkena kanker, gangguan pencernaan, hingga gangguan saraf akan meningkat.

Melihat berbagai fakta ini, ada baiknya memang kita membatasi konsumsi ikan asin. Makanlah sesekali saja meski rasanya memang sangat nikmat.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved