Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya?

Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya?

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
kolase.sripoku.com
Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya? 

Meski Sejenis, Ternyata Ikan Asin dan Ikan Teri Memiliki Kandungan Berbeda Lho, Mana yang Berbahaya?

SRIPOKU.COM - Ikan asin dan ikan teri merupakan makanan favorit orang Indonesia.

Dua makanan ini sering disandingkan dengan sambal dan olahan makanan lainnya.

Meski harganya yang murah meriah dan baunya sedikit menyengat, ikan teri dan ikan asin ini nyatanya sangat digemari baik tua maupun muda.

Bahkan rumah makan tradisional pun tak lupa menyajikan ikan asin dan ikan teri sebagai pelengkap.

Nah, bagi kalian yang sangat suka dengan ikan asin dan ikan teri, menurut kalian mana yang lebih sehat dan mana yang berbahaya?

Ternyata meski sejenis, dua ikan ini memiliki kandungan yang berlawanan.

Kok bisa?

BREAKING NEWS: Prabowo Tiba di BKB Palembang, Ribuan Massa Sambut dengan Solawatan

Inilah 5 Pemain dengan Jumlah Gol Terbanyak Versi Fox Sports Asia

Beginilah Pesona Mama Lita Peserta Master Chef Indonesia yang Berhasil Curi Perhatian Chef Juna

Gubernur Sumsel Herman Deru Usulkan Penambahan Maskapai di Bandara Silampari Lubuklinggau

Massa Aksi Sterilkan Jalan Merdeka Palembang, Akses Prabowo Subianto Menuju BKB Palembang

Berikut perbedaan ikan asin dan ikan teri:

Ikan Teri

Ikan Teri
Ikan Teri (Net)

Dilansir dari Grid.ID, kandungan nutrisi yang ada di ikan teri bisa menjadi pemicu kecerdasan otak lho!

Asam lemak seperti omega-3 sangat bermanfaat bagi otak manusia.

Bahkan, kandungan omega-3 di ikan teri, 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan tuna.

Cerita Mahasiswi FH Unsri Tewas Laka di Kampus Unsri Indralaya, Sempat Mengeluh tak Ingin ke Kampus

Hadapi Persebaya di Final Piala Presiden, Pelatih Arema FC Yakin Ricky Kayame Tak Seperti Andik

Menhub Resmikan Penggunaan Garbarata Terminal Bandara Silampari Lubuklinggau

Halaman Kantor Pemprov Sumsel Steril Kendaraan, Mobil Plat Merah pun Nihil, Ternyata Ini Penyebabnya

Prediksi Liverpool vs FC Porto Perempatfinal Liga Champion, Live Streaming RCTI Malam Ini

Tingkat omega-3 yang tinggi selama kehamilan dan masa kanak-kanak, penting untuk kecerdasan intelektual (IQ) anak nantinya.

Selain itu, omega-ni juga bisa meningkatkan suasana hati, kekebalan tubuh, dan bersifat antiinflamasi.

Selain bermanfaat bagi otak, kandungan di ikan teri juga dapat memperbaiki sel karena proteinnya sangat banyak.

Ikan Asin

JEMUR IKAN ASIN --- Sukri, pengrajin ikan asin, warga Lr Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang, Sumatera Selatan, menjemur ikan batu yang telah diberi garam untuk dijadikan ikan asin, Senin (5/3/2018). Curah hujan dan sedikitnya sinar matahari sangat mempengaruhi pengeringan ikan asin ini. Dari 10 kg ikan asin yang dijemur akan menjadi 5 kg. SRIPOKU.COM/SYAHRUL
Ikan Asin (SRIPOKU.COM/SYAHRUL)

Meski makanan ini sangat lezat, sayangnya banyak yang tidak sadar jika terlalu sering mengonsumsi ikan asin ternyata memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan

Sebenarnya, ikan asin merupakan ikan laut yang memiliki kandungan gizi yang banyak.

Namun karena melalui proses pengasinan dan pengeringan, kandungan nutrisi pada ikan asin jadi hilang.

Yamaha MT-15 Raih Penghargaan Bike of The Year 2019 dalam Ajang Otomotif Award 2019

Jadwal Lengkap Pertandingan Liga 1 2019

Mahasiswi FH Unsri yang Tewas Kecelakaan di Kampus Unsri Indralaya Bernama Nidya Glorya Karenina

Miliki 9 Istri Nyatanya Hanya Wanita Ini yang Setia Temani Presiden Soekarno Sampai Menjemput Ajal

Kampanye Akbar Prabowo, Tukang Gorengan Gratiskan Dagangannya. Nggak Rugi Anggap Saja Ibadah

Selain itu, ikan asin juga menjadi tidak sehat karena kandungan garam yang tinggi akibat adanya proses penggaraman pada daging ikan asin.

Tak hanya itu, pedagang ikan asin yang nakal seringkali memberikan bahan kimia berupa formalin agar proses pengeringan ikan asin lebih cepat.

Padahal hal itu sangat membahayakan konsumen.

Dilansir dari doktersehat.com, berikut adalah beberapa dampak yang akan dialami jika kita makan terlalu banyak daging ikan asin.

1. Meningkatkan Risiko Hipertensi

Ilustrasi
Ilustrasi Tensi Darah

Di dalam garam terdapat kandungan natrium. Sementara itu di dalam ikan asin terdapat banyak sekali garam.

Hal ini berarti, jika kita sering atau terlalu banyak makan garam, maka kita juga akan mengonsumsi natrium dalam jumlah yang tinggi.

Hal ini akan membuat tubuh mengalami peningkatan tekanan darah dengan signifikan sehingga membuat risiko hipertensi naik.

Mahasiswi FH Unsri yang Tewas Kecelakaan di Kampus Unsri Indralaya Bernama Nidya Glorya Karenina

Miliki 9 Istri Nyatanya Hanya Wanita Ini yang Setia Temani Presiden Soekarno Sampai Menjemput Ajal

Kampanye Akbar Prabowo, Tukang Gorengan Gratiskan Dagangannya. Nggak Rugi Anggap Saja Ibadah

Diguyur Hujan Gerimis, Emak-emak Tetap Antusias Hadiri Kampanye Capres Prabowo

Jadi Duda Keren, Deretan Artis Pria Ini Belum Menikah Lagi, Nomor 3 Betah Sendiri Hingga 11 Tahun

Sebagai informasi, natrium menarik cairan dalam jumlah yang banyak sehingga membuat volume darah yang dipompa harus lebih besar.

Sayangnya, hal ini justru membuat tekanan di dalam pembuluh darah meningkat.

2. Meningkatkan Risiko Gagal Jantung

Ilustrasi
Ilustrasi Gagal Jantung

Peningkatan tekanan darah akibat konsumsi garam berlebihan dari daging ikan asin ternyata tidak hanya mempengaruhi pembuluh darah saja.

Kondisi ini juga akan menyebabkan perubahan struktur serta fungsi jantung.

Hadapi Persebaya di Final Piala Presiden, Pelatih Arema FC Yakin Ricky Kayame Tak Seperti Andik

Cerita Mahasiswi FH Unsri Tewas Laka di Kampus Unsri Indralaya, Sempat Mengeluh tak Ingin ke Kampus

Tunggu Kehadiran Prabowo, Ribuan Massa Rela Kehujanan di Jalan Merdeka Palembang

Massa Simpatisan Pendukung Prabowo-Sandi Membludak di Pelataran BKB Palembang

BERITA FOTO : Sebelum Ikuti Kampanye Akbar, Pendukung PAS Sholat Zuhur Berjmaah di Masjid Agung

Sebagai contoh, jantung akan lebih mudah membengkak atau dalam dunia medis disebut sebagai cardiomegaly.

Kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung yang mematikan.

3. Pembengkakan Pada Beberapa Organ

Ilustrasi
Ilustrasi paru-paru (kompas.com)

Hobi makan ikan asin juga akan membuat beberapa bagian tubuh mengalami pembengkakan seperti kaki atau bahkan paru-paru.

Hal ini disebabkan oleh cairan tubuh yang tidak bisa dialirkan dengan efektif.

Emak-emak Militan Pendukung Capres Cawapres Prabowo-Sandi Padati Pelataran BKB Palembang

Download MP3 Lagu Medicine Jlo Jennifer Lopez ft French Montana, Lengkap Lirik dan Terjemahan

Luput dari Sorotan, Intip Potret Annissa Soebandono Adik Alyssa Soebandono yang tak Kalah Mempesona!

MotoGP Marc Marquez Jelaskan Alasan Andrea Dovizioso Jadi Sangat Berbahaya

Dua Mahasiswi FH Unsri Jadi Korban Kecelakaan di Kampus Unsri Indralaya, Berikut Kronoligisnya

4. Bahaya bahan kimia

Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kelas II Palembang memeriksa sample ikan yang diduga mengandung formalin, Kamis (11/5/2017).
Ilustrasi Formalin (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Jika sampai ikan asin yang sering dikonsumsi memiliki kandungan formalin atau pestisida, maka risiko terkena kanker, gangguan pencernaan, hingga gangguan saraf akan meningkat.

Melihat berbagai fakta ini, ada baiknya memang kita membatasi konsumsi ikan asin. Makanlah sesekali saja meski rasanya memang sangat nikmat.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved