Kasus Pembunuhan Pendeta di Sungai Baung
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Melinda Zidemi, Anak Kecil Jadi Saksi Kunci yang Sempat Dicekik Pelaku
Polda Sumsel dan Polres OKI kini terus mengusut dua pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap calon pendeta cantik Melindawati Zidemi (24).
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Welly Hadinata
Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.
"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Tribunsumsel di lapangan, pihak keluarga dan kerabat calon pendeta cantik Melindawati Zidemi terus berdatangan ke rumah sakit Bhayangkara.
Tampak terlihat kesedihan mereka telah kehilangan sosok pribadi yang dikenal baik dan ramah pada setiap orang tersebut.
Air mata pihak keluarga mendiang Melindawati Zidemi pecah saat mendatangi rumah sakit Bhayangkara.
Sambil menangis tersedu-sedu, Yanti, adik kandung korban langsung memeluk erat keluarganya sesaat setelah dia tiba di depan Ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
Tidak hanya pihak keluarga yang menangis haru. Tetangga dan jemaat gereja yang sama dengan
korban juga ikut larut dalam suasana kesedihan.
Jemaat Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, gempar mengetahui Melinda Zidemi seorang Vikaris atau calon pendeta yang tengah mengabdi di daerah tersebut hilang tak kembali ke mess.
Hal tersebut baru diketahui oleh warga kampung sekitar jam 11 malam. Kepanikan warga dan jamaat gereja membuat semua orang kalang kabut mencari korban.
"Kami tahunya korban itu jam 11, ditelepon oleh pendeta di sana jika korban tidak kembali ke mess tempat dia biasa menginap. Korban dikabarkan hilang," jelas Arisman Manai (23) yang juga calon pendeta tersebut.
Diketahui, Senin (26/3) sekitar pukul 16.00 WIB korban pamit untuk berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar Jeti, Sungai Baung.
Namun hingga malam hari korban tidak juga kunjung pulang ke mess.
"Dia berdua sama anak-anak. Anak tersebut merupakan anak didiknya. Ketika jam 23.00 WIB lewat saya mencari dan menginformasikan kepada jamaat lain, jika korban hilang. Diketahui jika anak kecil itu lari Karena dia juga diikat, dicekik lehernya, dikira sudah mati. Jadi dia datang dan berlari balik ke rumah."
"Dari pencarian Motornya sudah di dapat 300 meter dari lokasi. Hpnya hilang. Dan saat ditemukan sudah meninggal dengan tangan terikat kebelakang dan kaki juga terikat. Ikatannya dengan karet. Terus celananya sudah terbuka, dan bajunya tersingkap setengah," jelasnya.
Diketahui dari sepupu korban Anugrah Gaurivah (28) jika korban merupakan calon pendeta yang ditugaskan di Sungai Baung sejak lulus Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP) Korban diketahui baru bertugas di sana sejak bulan Oktober lalu.
