Cara Diet untuk Ibu Menyusui, Aman, Sehat dan Bikin Langsing, Bayi Pun Jadi Happy
Bagi sebagian ibu yang sedang menyusui, terkadang bingung untuk melakukan diet karena takutnya sang anak kekurangan gizi. Jangan khawatir ini caranya
Penulis: Feny Maulia Agustin | Editor: Sudarwan
Kalori kosong ditemukan pada makanan yang mengandung banyak gula dan lemak termasuk minuman ringan, makanan penutup, makanan yang digoreng, dan daging berlemak.
9. Suplemen vitamin dan mineral tidak dapat menggantikan diet yang sehat.
Bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral apa pun.
10. Jika anda memiliki kebutuhan gizi khusus, konsultasikan dengan ahli gizi diet.
• Cara Merawat Tas Kulit agar Awet, tidak Mudah Rusak dan Terkelupas
• Kamu Mahasiswa Akhir dan Sulit Bertemu Dosen Pembimbing Untuk Revisi? Ini Tips Menghadapinya
• Berbuat Durhaka dan Ingin Menebus Dosa Tapi Orangtua Sudah Meninggal, Begini Caranya
Kebutuhan Kalori Ibu Menyusui
Secara umum, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori per hari, yaitu tambahan sekitar 400-500 kalori dibandingkan wanita yang tidak sedang menyusui. Namun, tiap wanita menyusui memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, tergantung dari:
Frekuensi bayi menyusu
Berat badan
Metabolisme tubuh
Intensitas olahraga
Selain hitungan kalori, ibu menyusui dapat menjadikan rasa laparnya sebagai petunjuk seberapa banyak asupan makanan yang dibutuhkan.
Yang tak kalah penting untuk ibu menyusui adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Selain minum air putih, cairan juga dapat diperoleh dari susu atau jus.
Anda bisa mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi atau teh, tetapi batasi hanya sekitar 2-3 cangkir per hari.
Berapa Berat Badan yang Boleh Diturunkan?
Ibu menyusui boleh menurunkan kelebihan berat badan yang meningkat selama kehamilan.
Penurunan sekitar 0,5-1 kg per minggu tergolong aman terhadap produksi air susu ibu (ASI).
Kombinasi pola makan sehat dengan olahraga intensitas sedang, dapat menurunkan berat badan ibu menyusui rata-rata 0,5 kg per minggu.
Kedua hal tersebut lebih efektif dibandingkan diet rendah kalori dalam masa menyusui. Anda dapat meningkatkan intensitas olahraga terutama 6-8 minggu setelah melahirkan.
Dengan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara b
ertahap dalam waktu satu tahun dan ini jauh lebih aman bagi ibu menyusui.
Hindari penurunan jumlah asupan kalori dan berat badan secara tiba-tiba karena dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada produksi ASI.
Memerhatikan saat tepat untuk memulai diet juga penting. Anda disarankan berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu yang tepat memulai diet, untuk menghindari kekurangan energi dan produksi ASI.
Begitu juga jika ada perubahan pada sikap bayi ketika Anda sudah mulai diet. Sebab, ada bayi yang rewel karena pengaruh makanan yang dikonsumsi ibunya ketika sudah mulai diet.
Jika ibu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan waktu memulai proses penurunan berat badan lebih cepat.
Sebaiknya hindari diet ibu menyusui yang memangkas banyak kalori atau membuat berat badan turun dengan drastis, karena dapat memengaruhi produksi ASI. Terapkan pola makan sehat danrutin berolahraga. Jika perlu, konsultasi dengan dokter untuk diet yang sebaiknya Anda lakukan saat menyusui.
====