Cara Diet untuk Ibu Menyusui, Aman, Sehat dan Bikin Langsing, Bayi Pun Jadi Happy

Bagi sebagian ibu yang sedang menyusui, terkadang bingung untuk melakukan diet karena takutnya sang anak kekurangan gizi. Jangan khawatir ini caranya

Penulis: Feny Maulia Agustin | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi Hamil 

Cara Diet untuk Ibu Menyusui, Aman, Sehat dan Bikin Langsing, Bayi Pun Jadi Happy

SRIPOKU.COM - Sebagian besar ibu yang sedang menyusui pasti menginginkan kembali tubuh langsing setelah proses persalinan. 

Tetapi yang membuat dilema adalah saat sang ibu melakukan diet, takutnya sang anak kekurangan gizi.

Berikut ini cara diet untuk ibu menyusui.

Selain aman dan sehat, tips diet ini bisa membantu ibu kembali langsing serta sang baby kecil tetap happy karena ASI yang diperoleh, tanpa kekurangan gizi juga vitamin. 

Menu Makan Malam Bersama Keluarga, Berikut Resep Nasi Goreng Padang dan Cara Memasaknya

Tips Memilih 10 Menu Makan Siang Khas Indonesia Bergizi tak Mengandung Santan dan Tetap Praktis

Sering Dikonsumsi, Ternyata 6 Menu Makan Siang Ini Bahaya untuk Kesehatan, No 5 Es Teh Manis

Pada masa menyusui, pola makan sehat dan seimbang menjadi sangat penting.

Makanan yang Anda konsumsi haruslah terdiri atas makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, berbagai sayur dan buah, makanan yang mengandung protein, dan juga susu.

Perempuan yang menyusui secara eksklusif menggunakan sekitar 650 kalori setiap hari untuk membuat jumlah penuh susu yang paling dibutuhkan bayi sejak lahir sampai 6 bulan.

Dua pertiga dari kalori tersebut harus berasal dari makanan dan camilan yang mengandung makanan dari kelima kelompok makanan.

Kalori yang tersisa berasal dari berat yang didapat selama kehamilan.

Mengetahui hal tersebut, rasanya sedikit pesimis untuk bisa menurunkan berat badan pasca-persalinan apalagi harus menyusui Si Kecil.

Tapi ternyata, banyak perempuan membuktikan saat menyusui mereka bisa menurunkan berat badan.

Penurunan berat badan ini bervariasi pada setiap ibu, tergantung pada aktivitas fisik, jumlah berat badan selama kehamilan dan berapa banyak ASI yang diproduksi.

Keberhasilan menurunkan berat badan itu pun bertahap.

Antara 1 kg per minggu atau 4 kg per bulan, inilah cara aman bagi ibu menyusui yang ingin kembali ke berat badan normal dan ideal.

Download Lagu MP3 Terbaru Rizky Febian Berjudul Ragu Lengkap dengan Video Klip dan Lirik Lagu

Kamu Mahasiswa Akhir dan Sulit Bertemu Dosen Pembimbing Untuk Revisi? Ini Tips Menghadapinya

Terungkap! Begini Perasaan Reino Barack Yang Sesungguhnya Pada Syahrini, Netizen: Sweet Banget

Nah, berikut Cara Diet Untuk Ibu Menyusui Dengan Tips Aman Agar Tetap Sehat Dan Ibu Jadi Langsing Serta Si 'Baby' Kecil Jadi Happy

Dirangkum sripoku.com dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

Tapi perlu diingat juga, bila asupan makan kita kurang dari 1.800 kalori per hari, jumlah ASI yang dihasilkan juga berkurang.

Lainnya, stres, kecemasan dan kelelahan juga bisa menurunkan produksi ASI.

Maka, menurunkan berat badan saat menyusui Si Kecil ini tidak boleh dilakukan sembarangan, agar ibu bisa langsing kembali tapi Si Kecil tetap tercukupi nutrisinya.

Bersantailah dan tetap makan tiga kali sehari.

Pastikan untuk minum banyak cairan dan pilih camilan sehat di antara waktu makan.

Aktivitas fisik yang sedang, seperti berjalan, juga baik untuk anda dan tidak akan mengurangi volume produksi ASI.

Kunci suksesnya juga terdapat pada pilihan makanan yang tepat. Makan dengan benar saat menyusui tidak rumit dan tidak perlu hambar.

Banyak perempuan dari berbagai budaya menyusui dengan sukses sambil diet makanan yang bervariasi.

Dan untuk mencapai berat badan yang sehat sambil memenuhi asupan gizi Si Kecil, ikuti tips sehat ini berdasarkan Academy of Nutrition and Dietetics.

1. Variasikan makanan dari semua lima kelompok makanan, sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ataupun daging.

Sayuran hijau
Kandungan vitamin A, vitamin C, zat besi dan kalsium di dalamnya sangat baik untuk bayi dan ibu menyusui. Selain itu, sayuran hijau juga kaya dengan antioksidan dan rendah kalori, sehingga sangat baik untuk kesehatan jantung.

Buah-buahan
Pada diet ibu menyusui minimal terdapat buah-buahan atau jus yang dikonsumsi dua kali sehari. Pilihlah jeruk yang merupakan sumber vitamin C atau buah blueberry yang mengandung banyak vitamin dan mineral.

Kacang dan biji-bijian
Terutama pilih yang berwarna gelap, seperti kacang merah, sebagai sumber protein nabati yang juga kaya akan zat besi.

Beras merah
Beras jenis ini dapat menyediakan kalori yang dibutuhkan tubuh sekaligus mendukung produksi ASI yang baik dan berkualitas.

Produk olahan susu rendah lemak
Yang merupakan produk olahan susu antara lain adalah yogurt dan keju. Susu mengandung protein, kalsium, vitamin B dan D yang penting untuk pertumbuhan tulang bayi. Dengan minum susu minimal 600 cc per hari, kebutuhan kalsium Anda dan bayi akan tercukupi.

2. Untuk protein, pilih daging tanpa lemak, unggas, ikan, kacang, telur, kacang dan biji-bijian.

Daging tanpa lemak
Kandungan zat besi, protein dan vitamin B12 di dalamnya dapat memenuhi energi yang dibutuhkan ibu pada masa menyusui.

Ikan salmon
Kaya kandungan lemak DHA yang sangat penting untuk pertumbuhan sistem saraf bayi, sekaligus sumber energi yang baik untuk ibu.

Telur
Telur adalah salah satu sumber protein yang mudah ditemukan. Anda dapat merebus, menggoreng,  mencampurkan dalam salad atau membuat orak-arik telur untuk menu Anda.

Hindari ikan dengan tingkat merkuri tinggi.

Dari Cuaca hingga Makanan, Timnas Indonesia Nikmati Suasana di Australia

Program Santunan Kematian di Lahat, Meninggal Dunia Ahli Waris Terima Santunan Rp2-4 Juta

Pelantikan CPNS Pemkot Palembang Pekan Ini, Berikut Syarat yang Harus Diikuti Peserta

3. Makan buah dan sayuran berwarna-warni.

Isi setengah piring dengan sayuran dan buah saat makan siang dan makan malam, dan sertakan buah dan sayur dalam makanan ringan.

Buah utuh lebih baik daripada jus, jadi batasi jus hingga 1 cangkir per hari dan pastikan itu 100% jus.

4. Sertakan tiga porsi susu rendah lemak atau bebas lemak, yoghurt atau keju setiap hari.

Jika Moms merasa tidak dapat mentolerir susu, cobalah susu bebas laktosa atau susu kedelai yang diperkaya kalsium.   

5. Pilih roti gandum utuh, beras merah, dan pasta gandum utuh lebih sering daripada biji-bijian olahan.

Roti gandum utuh atau sereal dari biji-bijian utuh
Asam folat, yang banyak terkandung dalam gandum dan biji-bijian, merupakan nutrisi yang penting untuk kebutuhan produksi ASI. Bahan makanan ini juga tinggi kandungan serat dan zat besi.

6. Gunakan minyak yang sehat, seperti minyak zaitun dan canola, tetapi dalam jumlah kecil karena mereka dapat menambah kalori ekstra.

7. Minumlah air yang cukup dan minuman tanpa kafein tanpa gula untuk memuaskan dahaga.

Saat Moms menyusui, kebutuhan akan cairan meningkat. Batasi minuman yang mengandung kafein, termasuk kopi, teh, dan minuman ringan, untuk satu atau dua cangkir sehari.

8. Buatlah pilihan makanan cerdas yang rendah “kalori kosong.”

Kalori kosong ditemukan pada makanan yang mengandung banyak gula dan lemak termasuk minuman ringan, makanan penutup, makanan yang digoreng, dan daging berlemak.

9. Suplemen vitamin dan mineral tidak dapat menggantikan diet yang sehat.

Bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral apa pun.   

10. Jika anda memiliki kebutuhan gizi khusus, konsultasikan dengan ahli gizi diet.

Cara Merawat Tas Kulit agar Awet, tidak Mudah Rusak dan Terkelupas

Kamu Mahasiswa Akhir dan Sulit Bertemu Dosen Pembimbing Untuk Revisi? Ini Tips Menghadapinya

Berbuat Durhaka dan Ingin Menebus Dosa Tapi Orangtua Sudah Meninggal, Begini Caranya

Kebutuhan Kalori Ibu Menyusui

Secara umum, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori per hari, yaitu tambahan sekitar 400-500 kalori dibandingkan wanita yang tidak sedang menyusui. Namun, tiap wanita menyusui memiliki kebutuhan kalori yang berbeda-beda, tergantung dari:

Frekuensi bayi menyusu
Berat badan
Metabolisme tubuh
Intensitas olahraga
Selain hitungan kalori, ibu menyusui dapat menjadikan rasa laparnya sebagai petunjuk seberapa banyak asupan makanan yang dibutuhkan.

Yang tak kalah penting untuk ibu menyusui adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Selain minum air putih, cairan juga dapat diperoleh dari susu atau jus.

Anda bisa mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi atau teh, tetapi batasi hanya sekitar 2-3 cangkir per hari.

Berapa Berat Badan yang Boleh Diturunkan?
Ibu menyusui boleh menurunkan kelebihan berat badan yang meningkat selama kehamilan.

Penurunan sekitar 0,5-1 kg per minggu tergolong aman terhadap  produksi air susu ibu (ASI).

Kombinasi pola makan sehat dengan olahraga intensitas sedang, dapat menurunkan berat badan ibu menyusui rata-rata 0,5 kg per minggu.

Kedua hal tersebut lebih efektif dibandingkan diet rendah kalori dalam masa menyusui. Anda dapat meningkatkan intensitas olahraga terutama 6-8 minggu setelah melahirkan.

Dengan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara b

ertahap dalam waktu satu tahun dan ini jauh lebih aman bagi ibu menyusui.

Hindari penurunan jumlah asupan kalori dan berat badan secara tiba-tiba karena dikhawatirkan akan berdampak buruk kepada produksi ASI.

Memerhatikan saat tepat untuk memulai diet juga penting.  Anda disarankan berkonsultasi kepada dokter mengenai waktu yang tepat memulai diet, untuk menghindari kekurangan energi dan produksi ASI.

Begitu juga jika ada perubahan pada sikap bayi ketika Anda sudah mulai diet. Sebab, ada bayi yang rewel karena pengaruh makanan yang dikonsumsi ibunya ketika sudah mulai diet.

Jika ibu mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan waktu memulai proses penurunan berat badan lebih cepat.

Sebaiknya hindari diet ibu menyusui yang memangkas banyak kalori atau membuat berat badan turun dengan drastis, karena dapat memengaruhi produksi ASI. Terapkan pola makan sehat danrutin berolahraga. Jika perlu, konsultasi dengan dokter untuk diet yang sebaiknya Anda lakukan saat menyusui.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved