Berita OKU

Pohon Duku Berusia Ratusan Tahun di Desa Singapura OKU Kembali Berbuah, Sebagian Sudah Menguning

Pohon duku yang memiliki nama latin Lansium domesticum ini diwariskan turun temurun ke anak cucu dan memberi manfaat (rezeki) hingga sekarang.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Pohon duku sudah mulai berbuah dan ada yang sudah menguning di Desa Singapura Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Senin (3/3/2019). 

Di sisi lain, kegembiraan warga menyambut musim duku ini memang sudah mulai terasa.

Beberapa petani duku mulai memeriksa pohon dukunya bahkan ada yang sudah membersihkan semak belukar di sekelilig pohon duku.

Aktivitas membersihkan pohon duku ini memang sudah menjadi tradisi.

Areal perkebunan duku hanya dibersihkan pemiliknya apabila pohon dukunya berbuah saja.

Selain itu jarang sekali dirawat.

Veronika, salah seorang penjual buah duku di Jalan lintas Tebingtinggi-Pendopo, tepatnya di Desa Kemangmanis, Rabu (14/12/2016).
Veronika, salah seorang penjual buah duku di Jalan lintas Tebingtinggi-Pendopo, tepatnya di Desa Kemangmanis, Rabu (14/12/2016). (SRIPOKU.COM/AWIJAYA)

Pohon duku yang sudah tinggi-tinggi dan bercabang banyak ini sekaligus menunjukan bahwa pohon duku sudah berusia ratusan tahun.

Pohon duku di sini memang merupakan “pohon warisan dari nenek moyang’ yang diwariskan secara turun temurun kepada anak cucu sampai beberapa generasi.

Pohon duku yang memiliki nama latin Lansium domesticum ini diwariskan turun temurun ke anak cucu dan memberi manfaat (rezeki) hingga sekarang.

Baturaja sebagai salah satu daerah sentra buah duku menjadikan jenis buah-buahan dari anggota suku Meliaceae ini sebagai tanaman primadona tahunan.

Indikasi ini terlihat dari hamparan kebun duku (dalam bahasa setempat Kampungan buah duku).

Di kabupaten yang berjuluk Bumi Sebimbing Sekundang ini memiliki tanaman duku yang menyebar dihampir semua kecamatan dihuni oleh penduduk asli Suku Ogan.

Namun kali ini musim dukunya tidak panen serentak.

Di beberapa kecamatan lainnya sudah lebih dulu panen.

Di Semidangaji sebagian besar buahnya masih berwarna hijau dan baru satu dua saja yang kuning.

====

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved