Terungkap Pria yang Ditemukan Tewas Tersengat Listrik di Semak-semak, Ternyata Ini Penyebabnya
Dari hasil penyidikan Polres Banyuasin, diketahui korban Tut tersengat atau tersentrum aliran listrik saat akan mencuri di kandang ayam milik seorang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penemuan mayat di semak-semak di Desa Menten Banyuasin pada, Sabtu (26/1) lalu kini sudah terungkap.
Bastoni alias Tut (35) yang ditemukan meninggal dunia setelah hilang 6 hari.
Tut ditemukan warga saat akan pergi ke kebun karet.
Mayatnya, masih dapat dikenali namun, beberapa bagian tubuhnya membekak.
Dari hasil penyidikan Polres Banyuasin, diketahui korban Tut tersengat atau tersentrum aliran listrik saat akan mencuri di kandang ayam milik seorang warga bernama Jumadi.
• Amblas dan Putus Total, Jalan Lintas Lahat-Pagaralam Kini Sudah Bisa Dilintasi Kendaraan
• Lantik Puluhan Pejabat, Kholid Minta Pejabat untuk Mencontoh Kinerja Kades di Kecamatan Cempaka
• Jangkar Putus Tiga Nelayan Banyuwangi Jawa Timur Terdampar di Perairan Roting NTT, Berikut Ceritanya
• Della Perez Dipanggil Polisi, Sang Ayah Bandingkan dengan Nasib Jupe: Cobaan Julia Perez Lebih Kejam
"Penemuan Mayat atas nama Bustoni mati kena setrum ketika mau mencuri di kandang Ayam milik warga bernama Jumadi. Dirinya beserta temannya Sarnawi alias Sar, mencoba masuk ke kandang ayam. Namun saat akan mencuri tersebut, ada listrik tegangan tinggi menyengat korban," jelas Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Rabu (6/2/2019).
Lanjut Zulkarnain, Sarnawi yang melihat temannya meregang nyawa memilih kabur.
Sedangkan pemilik kandang ayam, yang mengetahui ada orang tersetrum di kandang ayam miliknya memilih untuk membuang mayat tersebut.
"Dari pengakuan Jumadi, kejadian terjadi pada malam Hari, dirinya melihat sesosok tubuh yang telah menjadi mayat. Karena takut ada mayat di kandang ayam miliknya pelaku pergi membawa mayat tersebut untuk dibuang."
• BREAKING NEWS : Berawal Adu Mulut, Seorang Pria Tewas Dibunuh Anak Tirinya
• Tren Make-up 2019 Flawless Make-up ala Winda Yunia, Tetap Tampil Sehat dan Natural
• Jadi Janda 2 Kali, Deretan Artis Ini Tetap Pilih Menikah Lagi, No 5 Usia Belum Genap 30 Tahun!
"Jumadi juga sempat izin ke istrinya untuk membuag mayat tersebut. Butuh waktu bagi Jumadi embuang mayat tersebut karena dirinya juga kebingungan. Di TKP tersebutlah akhirnya mayat dibuang hingga, diketemukan oleh warga," jelas Jenderal Bintang dua tersebut.
Dari kasus tersebut, Polres Banyuasin sudah memanggil Jumadi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, mengenai motif pemasangan alat setrun yang mengakibatkan nyawa orang melayang.
"Jumadi saat ini sudah diperiksa oleh pihak kepolisian. Jika terbukti melakukan kelalaian maka akan dikenakan pasal kelalaian, yang mengakibatkan nyawa melayang," jelasnya.
• Keluar Masuk Jeruji Besi Lalu Tobat, 4 Artis ini Ternyata Mantan Preman! No 3 Nikahi Anak Pejabat
• Jalan Kemas Rindo Kertapati Dijanjkan akan Diperbaiki, Anggaran Dana Rp 1 Miliar Sudah Disetujui
• KPU Palembang Buka Rekrutmen KPPS, Catat Jadwal dan Persyaratannya
Hebohkan Warga Desa Rambutan Banyuasin
Penemuan mayat seorang pemuda bernama Bastoni (26) membuat heboh warga Desa Rambutan Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (26/1/2019).
Mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Warga yang bersiap menyadap karet digegerkan oleh penemuan mayat laki-laki yang sebagian tubuhnya sudah membengkak dan dikerubungi belatung.
Penemuan mayat tersebut dilaporkan warga ke Kepala Desa Menten Rambutan untuk segera ditindaklanjuti.
Beberapa warga bahkan langsung mengecek kebenaran penemuan mayat tersebut.
"Jadi ada warga yang mau menyadap karet pagi-pagi, lokasi tidak jauh dari hutan karet. Saat itu ada bau busuk tercium, setelah dicari tau ada mayat. Langsung dilaporkan ke Kades, kades langsung meneruskan Ke Polisi. Warga juga ada yang langsung ke lokasi untuk memastikan penemuan mayat," jelas Ahmad Yani (28) yang merupakan kakak korban di RS Bhayangkara Palembang.
Menurut Ahmad Yani, penemuan mayat sang adik sampai ke telinganya setelah diberitahu oleh kepala desa.
"Adik saya memang sudah berapa hari tidak pulang ke rumah, jadi saya dapat kabar pertama dari kepala desa. Lalu saya ke TKP mengecek keadaan," ujar Ahmad Yani.
• Terkumpul 300 Kg Perhari dari Target 1,5 Ton Sampah, Langkah Ini yang Dilakukan Camat Kalidoni
• Sekolah Alam Palembang Terapkan Sistem Full Day, Berikut Keunggulannya
• Hutan Bakau di Pantai Timur OKI yang Disenangi Kepiting Bakau Perlu Pelestarian, Berikut Faktornya
Bastoni yang sehari-hari bekerja di kebun karet diketahui meninggalkan rumah pada Senin malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Menurut Yani, sang adik tidak bercerita mengenai kepergiannya malam itu.
"Taunya dia keluar malam itu. Saya tau dari teman-temannya mau ke orgenan tapi bukan di Desa Menten tapi di Dusun Raya. Sejak saat itu dia enggak balik-balik lagi, jadi saya bingung," tutur Ahmad Yani.
"Saya sempat nyariin. Hari Selasa malam saya telpon. Nomor handphonenya masih aktif tapi tidak diangkat. Besoknya sudah tidak aktif," jelasnya.
Bastoni ditemukan di rawa-rawa dalam keadaan meninggal dunia.
Kondisi badan pun sudah membengkak. Saat ini mayat tengah diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
====