Komitmen Seorang Mukmin
Komitmen Seorang Mukmin Di Hadapan Allah SWT.
Roh manusia sudah disiapkan Allah SWT jauh sebelum ditautkan kedalam janin yang ada di rahim seorang ibu
Inilah yang dinamakan kehidupan di alam dunia.
Allah SWT hidupkan manusia di muka bumi ini dalam waktu yang relatif singkat untuk memberikan peluang kepadanya melakukan amal-amal yang baik, berkwalitas yang disebut dengan amal shaleh.
Begitu kehendak Allah SWT sebagaimana dalam firman-Nya: "Yang menjadikan mati dan hidup (bagi manusia) untuk menguji, siapa diantara kamu (manusia) yang baik amal ibadahnya dan Allah maha gagah dan maha pengampun", (QS:67 Al Mulk:02).
Manusia menikmati kehidupan di dunia ini dengan menjalani Qadar-taqdir yang sudah tertulis di Lauhil Mahfuz, maka dengan upaya dan ikhtiarnya berlakulah qodlo Allah SWT susah dan senang, bahagia, celaka mewarnai kehidupan hambaNya di dunia ini.
Bagi mereka yang memiliki keimanan yang tangguh, apapun yang terjadi mereka hadapi dengan sabar dan senantiasa mematuhi komitmen-nya ketika belum terjelma di alam dunia ini.
Dalam merespon apa yang dikemukakan Rasulullah SAW tentang Qadar-Taqdir, hendaknya berhusnu-zzon (berbaik sangka), insya Allah ketentuan Allah SWT adalah baik (sebagai penghuni surga) maka dalam menyikapi kehidupan ini senantiasa mengarahkan diri dalam upaya identifikasi diri kedalam kelompok amalan-amalan calon
penghuni Surga.
Menurut ulama Tauhid; bahwa Qadar-Taqdir dalam arti bahasa adalah ketentuan atau ukuran. Menurut istilah Ilmu Tauhid Qadar itu adalah ketentuan dan ukuran yang ditetapkan Allah SWT bagi segala makhlukNya yang sudah tertulis di Lauhil mahfuz.
Sedangkan Qadla adalah menjelmakan makhluk sesuai dengan ketentuan Qadar.
Artinya pelaksanaan ketentuan tersebut pada masing-masing makhluk di dunia ini.
Qadla ada dua macam, yaitu Qadla Mubram dan Qadla Mu'allaq. (Saleh Abdurrachman, Akhlaq Ilmu Tauhid, III. hal. 82).

Qadla Mubram, ialah sesuatu yang terjadi pada manusia di dunia ini sedikitpun tidak melenceng dari apa-apa yan sudah tertulis dalam Qadar-Taqdir di Lauhil mahfuz. Allah berfirman yang artinya: "Dan Allah telah menciptakan kamu dan apa-apa yang kamu lakukan,"(QS.37.As Shafat: 96). Qadla Mu'allaq, ialah apa yang terjadi pada manusia di dunia ini tergantung pada keadaan dan situasi, bisa terjadi dan dapat juga tidak terjadi. Artinya manusia dalam kehidupannya ada ikhtiar (pilihan), upaya dan do'a.
Tuhan tidak akan merobah keadaan suatu komunitas, selama mereka tidak mau mengubah sebab-sebab kemunduran mereka, makanya dalam menyelesaikan permasalahan, dituntut untuk mencari akar permasalahan, yaitu menelusuri penyebab terjadinya, lalu berupaya dengan segenap potensi serta memohon ridlo Allah SWT sehingga dengan izin-Nya keadaan dapat berubah dari negatif menjadi positif.
Tanda utama seorang dikatakan taat beragama adalah manakala ia dapat menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun iman dan Islam dengan benar.
Orang yang beriman kepada Allah hanya meyakini ketentuan-Nya, meyakini bahwaAllah SWT yang menciptakan, mengatur dan memeliharanya.
Meyakini bahwa dia diciptakan Allah SWT. dan dihidupkan di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Tanda lain seorang dikatakan taat beragama bila dia menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh Islam dengan tekun dan benar.
Ibadah pokok dalam Islam dan tidak dapat ditinggalkan adalah Shalat.