6 Fakta Baru Eni Yulansari, Siswi SMAN 10 Palembang yang Bunuh Diri, Terungkap Isi Surat Terakhirnya

6 Fakta Eni Yulansari, Siswi SMAN 10 Palembang Meninggal Bunuh Diri, Terungkap Isi Surat Terakhirnya

Penulis: Fadhila Rahma | Editor: Sudarwan
Handout Syahrul
Foto semasa hidup Eni Yulansari siswi sman 10 palembang yang ditemukan tewas di Sungai Musi, Kamis (10/1/2019) 

6 Fakta Eni Yulansari, Siswi SMAN 10 Palembang Meninggal Bunuh Diri, Terungkap Isi Surat Terakhirnya

SRIPOKU.COM - Penemuan mayat pelajar siswi SMAN 10 Palembang, membawa duka bagi teman dan keluarga. 

Mayat siswi tersebut ditemukan di Sungai Musi persisnya di bawah Dermaga PT Pusri kawasan Kelurahan 1 Ilir Kecamatan IT II Palembang, Kamis (10/1/2019) pukul 08.40.

Pelajar itu bernama Eni Yulansari, siswi kelas X (sepuluh) SMAN 10 Palembang. 

Kepala Sekolah SMAN 10 Palembang, Fir Azwar saat dikonfirmasi Sripoku.com membenarkan identitas pelajar tersebut. 

Eni Yulansari, Siswi SMAN 10 Palembang yang Bunuh Diri Tinggalkan 2 Surat. Isinya Buat Ibunya Nangis

Hari-hari Terakhir Eni di SMAN 10 Palembang, Berikut Cerita Guru dan Teman-temannya di Sekolah

Mayatnya Mengapung di Sungai Musi, Ternyata Eni Yulansari Siswi SMAN 10 Sempat Lakukan Ini

Mayat pelajar SMAN 10 Palembang yang ditemukan tewas terapung di perairan Sungai Musi dan dievakuasi di Boom Baru Palembang yang selanjutnya akan dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, Kamis (10/1/2019)
Mayat pelajar SMAN 10 Palembang yang ditemukan tewas terapung di perairan Sungai Musi dan dievakuasi di Boom Baru Palembang yang selanjutnya akan dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, Kamis (10/1/2019) (SRIPOKU.COM/Humas Basarnas Palembang)

"Iya betul pelajar SMAN 10 Palembang,” ujarnya singkat melalui whatsapp, Kamis (10/1/2019)

Penemuan mayat Eni Yulansari diikuti beberapa fakta yang telah terungkap.

Berikut Sripoku.com ulas 6 faktanya.

1. Ditemukan Dalam Kondisi Terapung Di Sungai Musi

Mayat korban pertama kali ditemukan atas laporan masyarakat yang melihat ada mayat terapung.

Kemudian mayat korban langsung dievakuasi Polair dan anggota TNI dan kemudian dibawa ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang.

"Kami mendapatkan kabar bahwa ada mayat ditemukan yang diduga korban bunuh diri.

Mayat korban sudah dievakuasi anggota Polair dan kami ditelpon untuk mengantarkan kantong mayat untuk dibawa ke RS Bhayangkara Palembang," ujar Tofan Tornado, Humas Kantor Basarnas Palembang.

2. Sempat Menghilang 2 Hari

Sripoku.com mendapatkan informasi jika Eni Yulansari ternyata sudah mengilang sejak dua hari lalu. 

Saat itu ia memang menggunakan seragam sekolah. 

Foto semasa hidup Eni Yulansari siswi sman 10 palembang yang ditemukan tewas di Sungai Musi, Kamis (10/1/2019)
Foto semasa hidup Eni Yulansari siswi sman 10 palembang yang ditemukan tewas di Sungai Musi, Kamis (10/1/2019) (Handout Syahrul)

Sempat beredar kabar, Eni terjatuh dari Jembatan Ampera Palembang. Namun informasi tersebut belum bisa dibuktikan, lantaran belum ada komentar dari kepolisian. 

3. Eni Murung di Kelas dan Coret-coret di Kertas

Kepergian salah satu siswi kelas X SMAN 10 Palembang membawa duka mendalam bagi keluarga besar sekolah yang terletak di Bukit Palembang ini.

Hal ini dikarenakan Eni merupakan siswi pintar dan aktif di sekolah.

Apalagi korban juga aktif di eksul Rohis, Paskibra dan Broadcasting.

Guru Ekonomi SMAN 10 Palembang, Herman Sudianto mengaku pada hari Senin dan Selasa kemarin korban masuk sekolah seperti biasa.

Barulah pada hari Rabu kemarin tidak ada kabar.

"Pada hari Selasa saya sempat masuk kelas dia (korban) dan mengajar selama tiga jam. Saya lihat dia murung, makanya saya panggil ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi ke sekolahnya, Kamis (10/1/2019).

Karena melihat siswanya kurang semangat dari hari biasanya, ia pun menanyakan ada masalah apa.

Tapi almarhum hanya menjawab biasa saja.

"Katanya kalau sekarang (pada saat itu) ia belum mau cerita. Saya tawarkan ke guru BP saja.

Bahkan pada pukul 8.30 paginya dia mau izin pulang dan tidak saya izinkan. Katanya kurang semngat," terangnya.

Ia pun menasihati jika kalau mau pulang cepat rugi dan kalau pulang pun tidak menyelesaikan masalah.

"Akhirnya dia ikut belajar sampai selesai," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan ketiga teman korban, Syauri Belva, Adelia Husnul Hotima, dan M Berlyan Adinata.

Mereka merupakan teman sekelas korban yang juga menyadari jika pada hari Selasa itu temannya berbeda dari biasanya.

"Waktu itu kami sempat menulis di kertas sembaru melihat HP. Kami tanya ada apa? katanya tidak apa-apa sembari tersenyum. Anaknya sehari-hari ceria dan supel. Di kelas juga aktif dan pintar," ungkap Syauri.

Saat mengetahui kabar duka tersebut, ia dan temannya yang lain sangat kaget.

Apalagi informasi awal diterima dari pihak sekolah langsung.

"Dia ngekost di Hasan HS, orangtuanya di Muaradua. Meskipun disini ada keluarganya tapi dia ngekost sendirian," ungkapnya.

4. Aktif Ekstrakulikuler

Eni merupakan siswa pintar dan aktif di sekolah.

Apalagi korban juga aktif di eksul Rohis, Paskibra dan Broadcasting.

"Aktif di Rohis, aktif di Paskib. Di Paskib itu malah sore terus dia pulang. Di broadcasting dia juga aktif. penyiar radio sekolah," kata Herman.

5. Tinggal di Indekos

Ketiga teman korban, Syauri Belva, Adelia Husnul Hotima, dan M Berlyan Adinata menceritakan jika temannya itu sekolah di Palembang dan tinggal di sebuah kos-kosan.

"Dia ngekost di Hasan HS, orangtuanya di Muaradua. Meskipun disini ada keluarganya tapi dia ngekost sendirian," ungkapnya.

Melansir Tribun Sumsel, di kontrakan bercat biru berukuran 3,5 x 7,5 meter ini, Eni Yulansari menghabiskan hari-harinya selama 6 bulan terakhir.

Diketahui Eni menyewa kosan tersebut selama satu tahun. Ia telah tinggal di sana sejak bulan Juli 2018 lalu.

6. Tinggalkan 2 Surat

Mauladi (55 tahun) pemilik kosan mengatakan, sebagian barang-barang Eni telah dibawa orang tuanya ke kampung halamannya di Desa Bumi Genap Muara Dua, OKU Selatan.

"Cuma tinggal lemari sama sedikit sekali barang yang tertinggal. Baju-baju dan foto-fotonya Eni sudah ibunya bawa ke dusun semua,"ujarnya seperti Sripoku.com kutip di TribunSumsel.

Termasuk dua buah surat peninggalan Eni, berisi curahan hatinya, juga turut dibawa Ibunya pulang ke kampung halamannya.

"Ibunya waktu baca surat itu langsung nangis, saya kurang paham apa isinya. Tapi yang jelas seperti tanda-tanda Eni mau bunuh diri," ungkapnya.

Sementara itu, Husnah, warga sekitar mengatakan dalam kesehariannya, Eni dikenal sebagai pribadi yang ramah dan sopan.

"Anaknya itu tidak banyak tingkah, pergi dan pulang sekolah langsung ke kontrakannya."

"Bawa temannya kumpul ke kontrakan saja tidak pernah. Ya, tidak banyak ulah pokoknya,"ujarnya Jumat (11/1/2019).

Sebab itulah, Husnah mengaku sangat terkejut dengan kabar tenggelamnya Eni dengan dugaan bunuh diri.

Ia menuturkan, saat hari pertama Eni diketahui menghilang, warga sekitar kontrakan sempat dibuat heboh.

"Tambah lagi waktu kami dengar Eni sudah tewas tenggelam. Waduh, heboh warga di sini. Masih seperti tidak percaya sama hal itu,"ujarnya.

Sebelum ditemukan tewas tenggelam di Sungai Musi, Eni Yulansari sempat meninggalkan surat isi curahan hatinya.

Pemilik kontrakan, Mauladi (55) mengatakan ada 2 surat yang ditemukan.

Pertama di temukan di tempat sampah depan kontrakan dan surat kedua ada pada tetangga korban.

"Isi suratnya saya kurang mengerti karena ditulis dengan menggunakan bahasa daerah Komering. Tapi ada yang saya pahami isinya "aku dak tahan lagi" itu saja yang saya ngerti," ujarnya. 

(Sripoku.com/TribunSumsel)

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved