Berita Palembang
Hari-hari Terakhir Eni di SMAN 10 Palembang, Berikut Cerita Guru dan Teman-temannya di Sekolah
Kepergian salah satu siswa kelas X SMAN 10 Palembang membawa duka mendalam bagi keluarga besar sekolah.Eni merupakan siswa pintar dan aktif di sekolah
Penulis: Yuliani | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kepergian salah satu siswa kelas X SMAN 10 Palembang membawa duka mendalam bagi keluarga besar sekolah yang terletak di Bukit Besar Palembang ini.
Hal ini dikarenakan Eni merupakan siswa pintar dan aktif di sekolah. Apalagi korban juga aktif di eksul Rohis, Paskibra dan Broadcasting.
Guru Ekonomi SMAN 10 Palembang, Herman Sudianto mengaku pada hari Senin dan Selasa kemarin korban masuk sekolah seperti biasa.
Barulah pada hari Rabu kemarin tidak ada kabar.
• Video Siswi SMA Tewas Mengapung di Sungai Musi, Beredar Foto Korban Semasa Hidup
• Mayatnya Mengapung di Sungai Musi, Ternyata Eni Yulansari Siswi SMAN 10 Sempat Lakukan Ini
• BREAKING NEWS : Pelajar SMAN 10 Palembang Ditemukan Tewas Terapung di Sungai Musi
"Pada hari Selasa saya sempat masuk kelas dia (korban) dan mengajar selama tiga jam. Saya lihat dia murung, makanya saya panggil ke depan," ujarnya saat dikonfirmasi ke sekolahnya, Kamis (10/1/2019).
Karena melihat siswanya kurang semngat dari hari biasanya, ia pun menanyakan ada masalah apa. Tapi almarhum hanya menjawab biasa saja.
"Katanya kalau sekarang (pada saat itu) ia belum mau cerita. Saya tawarkan ke guru BP saja. Bahkan pada pukul 8.30 paginya dia mau izin pulang dan tidak saya izinkan. Katanya kurang semngat," terangnya.
Ia pun menasehati jika kalau mau pulang cepat rugi dan kalau pulang pun tidak menyelesaikan masalah.
"Akhirnya dia ikut belajar sampai selesai," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan ketiga teman korban, Syauri Belva, Adelia Husnul Hotima, dan M. Berlyan Adinata.
Mereka merupakan teman sekelas korban yang juga menyadari jika pada hari Selasa itu temannya berbeda dari biasanya.
"Waktu itu kami sempat menulis di kertas sembaru melihat HP. Kami tanya ada apa? katanya tidak apa-apa sembari tersenyum. Anaknya sehari-hari ceria dan supel. Di kelas juga aktif dan pintar," ungkap Syauri.
Saat mengetahui kabar duka tersebut, ia dan temannya yang lain sangat kaget. Apalagi informasi awal diterima dari pihak sekolah langsung.
"Dia ngekost di Hasan HS, orangtuanya di Muaradua. Meskipun disini ada keluarganya tapi dia ngekost sendirian," ungkapnya.