Kecewa Bonus tak Sama dengan Kabupaten Lain, Atlet Banyuasin Ancam Mogok
Menjelang Porprov, pada rapat anggota dan pengurus KONI Kabupaten Banyuasin tahun 2018, disuguhi dengan sepinya perwakilan dari tiap Cabor
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM , BANYUASIN - Menjelang Pekan Olaraga Provinsi (Porprov), pada rapat anggota dan pengurus KONI Kabupaten Banyuasin tahun 2018, disuguhi dengan sepinya perwakilan dari tiap Cabang Olaraga (Cabor) yang hadir di Gedung Auditorium, Kamis (20/12). Ketidakhadiran itu merupakan bentuk protes terkait besaran bonus yang jauh dari harapan dan 12 Cabor terancam mogok.
Berita Lainnya:
• Persiapan Porprov Prabumulih 2019, Venue Menembak Masuki Tahap Finishing
• Pesti Jadi Bagian KONI Sumsel, Diusulkan Cabor Dipertandingkan Ajang Porprov Prabumulih
Ketua KONI Banyuasin Hazairin H Zabidi menyebut, ketidakhadiran 12 Cabor dari total 30 cabor, diduga akibat kekecewaan tiap Cabor atas besaran bonus yang diterima setiap altit berbeda jauh dari Kabupaten lainnya pada Porprov lalu.
"Yang mengecewakan pada pelaksanaan Porprov diperkirakan bonus yang diterima senilai Rp 10 juta sama dengan Kabupaten Muba, Palembang, bahkan Muaraenim Rp 25 juta, kita hanya dapat Rp 2,5 juta dari Pemda," ujar Ketua Koni Hazairin H Zabidi di Wawancara Sripo, Kamis (20/12) siang.
Menurutnya, hal itulah yang menyebabkan banyak Cabor mundur, cuti dan tidak hadir dalam rapat koordinasi anggota dan penggurus KONI. "Anak-anak kecewa. Ada yang mundur, ada yang cuti dan tidak hadir pada rapat koordinasi," katanya.
Dikatakannya, perwakilan Kabupaten di Porprov yang dilaksanakan di Kota Prabumulih, KONI Banyuasin runner-up apabila kondisi memungkinkan, karena sebelumnya berhasil berada diperingkat ketiga.
"Kalau memang memungkinkan, target kita peringkat kedua, pada Porprov di Kota Prabumulih mendatang," ujar Hazairin.
Disamping itu, sekretaris Cabor Taekwondo Charly Junicep Pratama SP.I mengharapkan KONI Banyuasin dapat menunjukan loyalitasnya untuk para atlit yang telah berjuang mengharumkan nama baik Kabupaten Banyuasin.
"Jangan sampai kita kalah dari Kabupaten lain yang memberikan bonus kepada atlit berprestasi puluhan juta rupiah, sedangkan Banyuasin hanya diberikan Rp 2,5 juta," katanya.
Pemkab Banyuasin harus membantu KONI semaksimal mungkin, agar para atlit Banyuasin tidak lari atau dibeli oleh kabupaten lain. "Kami mohon kiranya Bupati Banyuasin H Askolani dapat mensuport atlit agar semangat dan berprestasi dengan menganggarkan bantuan kepada KONI lebih besar lagi," kata Charly. (cr28)
====
