Jangan Percaya Dengan 8 Mitos Tentang Penurunan Berat Badan Berikut, Inilah Faktanya

Ahli gizi tersertifikasi Grace Derocha mengatakan, seringkali makanan berlabel bebas lemak tersebut justru mengandung kalori tinggi.

Editor: ewis herwis
Serambinews.com
Ilusrasi 

KOMPAS.com - Ketika kita sedang berusaha menurunkan berat badan, hampir semua nasihat dari orang kita percaya agar target cepat tercapai. Sayangnya, seringkali tips atau nasihat itu cuma mitos.

Padahal, jika pemahaman kita salah, bukannya turun berat badan justru tubuh jadi tidak sehat.

Ketahui apa saja mitos seputar proses penurunan berat badan yang tidak perlu lagi kita percayai.

Ini Cara Membuat Bakwan Malang Lengkap Dengan Bumbu dan Bahannya, Cocok Untuk Sarapan Keluarga

Anda Perlu Tahu, Jangan Salah, Ini Jarak Kelahiran Ideal Antar Anak

Diet Buah-buahan. (www.producebusinessuk.com)
Diet Buah-buahan. (www.producebusinessuk.com) (http://style.tribunnews.com/)

1. Makan malam bikin gemuk

Makan terlalu larut sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Padahal, memberi batas waktu makan tak menjamin kita sukses menurunkan berat badan.

Faktanya, membuat batasan jam waktu makan tidak sejalan dengan gaya hidup modern karena banyak orang seringkali baru tiba di rumah pada jam yang terlalu sore untuk mengikuti pola tersebut.

Hal itu dijelaskan oleh ahli gizi klinik dari Hackensack University Medical Center di New Jersey, Susan Kraus.

"Masalahnya adalah pada apa dan bagaimana caramu makan," kata Kraus.

Setelah sehari penuh bekerja, kita layak "menghadiahi" diri kita makanan.

Selain itu, bisa saja seharian kita belum mendapatkan makanan yang layak nutrisinya sehingga perlu mengganjarnya sepulang kerja.

Pada intinya, aturlah strategi makanmu dan hati-hati dengan porsi makan di malam hari.

Makan sedikit pada waktu makan malam akan membuat kita terhindar dari kelaparan.

Sebab kelaparan di malam hari bisa memicu kita untuk makan lebih banyak.

BAHAYA, Ini Beberapa Jenis Kanker Tenggorokan dan Orang Yang Berisiko Terkena Penyakit ini

Jose Mourinho Resmi Tinggalkan Manchester United, Siapa Kandidat Calon Penggantinya?

BAHAYA, Ini Beberapa Jenis Kanker Tenggorokan dan Orang Yang Berisiko Terkena Penyakit ini

Diet Sehat. (giamcankhoahoc.vn)
Diet Sehat. (giamcankhoahoc.vn) (http://style.tribunnews.com/)

2. Makanan rendah lemak lebih baik

Banyak orang melihat label pada kemasan produk dan mencari apakah produk tersebut rendah lemak atau bebas lemak.

Masih banyak yang berpikir bahwa makanan dengan label rendah lemak lebih baik dan lebih sehat.

Ahli gizi tersertifikasi Grace Derocha mengatakan, seringkali makanan berlabel bebas lemak tersebut justru mengandung kalori tinggi.

Ketika lemak dihilangkan dari sebuah proses pengolahan makanan, seringkali kita harus mengisinya dengan bahan makanan lainnya.

Bahan makanan lain yang biasa digunakan adalah gula, pengganti gula, atau sodium.

Maka penting bagi kita untuk membaca label dan memilih pilihan produk yang lebih sehat.

American Heart Association merekomendasikan pembatasan asipan lemak tidak lebih dari 5-6 persen total kalori (sekitar 11-13 gram lemak per hari sesuai dengan 2.000 kalori per hari).

Memotong asupan lemak tapi menggantinya dengan konsumsi produk rendah lemak dan tinggi gula justru bisa menaikkan berat badan, menimbulkan kerusakan hati dan peradangan otak.

Derocha juga menyarankan agar kita berhati-hati dengan label "bebas gula" karena produk tersebut tidak selalu bebas karbohidrat.

KANKER PANKREAS, Jangan Abaikan Jika Anda Mengalami 8 Gejala Berikut Ini

Ilustrasi diet rendah karbohidrat
Ilustrasi diet rendah karbohidrat(armano777)

3. Makan banyak karbohidrat bikin gemuk

 Kenaikan berat badan dipicu oleh konsumsi terlalu banyak kalori, tidak hanya dari karbohidrat.

Karbohidrat adalah makanan penting karena mengandung nutrisi sehat dan bisa mengisi energi pada tubuh kita.

Rekomendasinya adalah konsumsi karbohidrat sekitar 45-65 persen dari total kalori per hari.

Karbohidrat tak selalu nasi putih atau mi. Kita bisa menggantinya dengan buah-buahan, biji-bijian utuh, nasi merah, oatmeal, kacang, dan lainnya.

4. Melewatkan sarapan bisa turunkan berat badan

Jika kamu memang bukan orang yang terbiasa sarapan, tak perlu memaksakan diri untuk makan di pagi hari.

Namun, melewatkan sarapan biasanya membuat seseorang kelaparan di siang harinya.

"Padahal, melewatkan sarapan bisa menyebabkan stres. Kamu akan terus memikirkan makanan. Kamu 'memasang' mode diet, tapi justru mendapatkan perasaan negatif," kata Krauss.

Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan memberi banyak efek buruk bagi tubuh. Seperti kenaikan berat badan dan peningkatan level kolesterol.

Derocha menambahkan, melewatkan sarapan memang bisa menekan asupan kalori harian, namun pada jangka panjang akan memperlambat metabolisme tubuh.

Selain Kaya Manfaat, Terlalu Banyak Makan Kurma Juga Tidak Baik Bagi Tubuh, Berikut 8 Risikonya

NGILER Mengindikasikan Ganguan Syaraf, Berikut 5 Cara Yang Dapat Menghilangkannya

AWAS, Jangan Berikan Jenis-Jenis Obat Ini Pada Anak Anda, Ini penjelasanya

5. Suplemen diet bisa cepat turunkan berat badan

Beberapa orang mengkonsumsi suplemen untuk bisa mempercepat penurunan berat badan. Mulai dari suplemen berbentuk pil, bubuk, cair, atau batangan.

Sekitar 15 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengkonsumsi suplemen diet. Padahal, jalan itu bukanlah solusi baik untuk penurunan berat badan jangka panjang sebab akan menimbulkan yo-yo diet.

Pola tersebut justru berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiometabolik.

Konsumsi suplemen diet hanya memalsukan penurunan berat badan dan meningkatkan potensi kembali meningkatkan berat badan. Hal ini berkebalikan dengan konsep pola hidup sehat yang konsisten.

Menurut Derocha, banyak suplemen mengandung bahan yang membuat konsumennya merasakan efek kafein. Hal ini buruk bagi jantung dan bisa menimbulkan gangguan tidur.

"Kurang tidur akan meningkatkan kortisol, hormon yang memicu kenaikan berat badan atau lemak perut," kata dia.

Silahkan Cek, 22 Aplikasi Android Menyedot Baterai dan Kuota Internet, Berkut Daftarnya Lengkapnya

Anda Perlu Tahu, Bolehkah Gunakan Jeruk Nipis Untuk Hilangkan Bau Amis Ikan? Inilah Penjelasannya

Waspadai Penyakit Kanker Rongga Mulut, Jumlah Penderitanya Meningkat, Ini Tandanya Yang Tak Disadari

Ilustrasi makanan diet
Ilustrasi makanan diet(DragonImages)

6. Makan banyak porsi kecil lebih baik daripada satu porsi besar

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Obesitas menemukan bahwa porsi makan kecil tidak lantas membuat berat badan kita turun atau menimbulkan rasa puas.

Jadi, porsi makan tergantung ada kebutuhan kita.

Menurut ahli gizi yang memiliki spesialisasi di bidang penurunan berat badan dan kebugaran, Lisa Zucker, RDN, tidak ada resep pasti untuk makan.

Jadi, pastikan kita menyesuaikannya dengan gaya hidup masing-masing.

Kebanyakan orang yang enggan memikirkan darimana sumber makanan mereka selanjutnya.

Sehingga merencanakan lima porsi makan kecil membuat mereka obsesi dengan makanan.

Namun, beberapa orang lainnya merasa nyaman mengetahui bahwa mereka akan makan setiap jamnya.

"Tubuh kita pada dasarnya butuh makan setiap sekitar empat atau enam jam sekali," kata Zucker.

Jarak makan yang lebih panjang kemudian akan membuat kita makan terlalu banyak.

Merasa Lelah Tanpa Sebab Walau Tak Melakukan Aktivitas Berat, Inilah Faktor Penyebabnya

Kenali Jenis-Jenis Diare Pada Bayi Berikut Ini Sebelum Bertambah Parah Dan Menyebabkan Dehidrasi

Kehidupan Cinta Berpengaruh Besar Pada Kesehatan, Inilah Penjelasannya

7. Tak perlu diet jika berat badan ideal

Indeks massa tubuh (BMI) adalah patokan yang cukup ideal karena mengkombinasikan tinggi dan berat badan.

Namun, ukuran ini tidak akurat bagi setiap orang.

Ahli gizi tersertifikasi dari Seattle, Ginger Hultin, MS, RDN menyebutkan, ketika seseorang memiliki angka BMI yang sehat namun memiliki ukuran pinggang yang terus bertambah, maka orang tersebut berisiko mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kita bisa juga memiliki angka BMI di atas standar namun tetap sehat dan tak perlu memikirkan penurunan berat badan.

Hultin merekomendasikan agar kita tidak hanya menjadikan angka BMI sebagai patokan, namun melihat pola hidup secara keseluruhan.

Jika ingin mengetahui pola makan yang tepat untuk kebutuhan kita, konsultasikan dengan ahli gizi.

Tips Rumah Tetap Dingin Tanpa Menggunakan AC atau Pendingin, Dimulai Dari Kondisi Bangunan

Inilah 5 Penyebab Makanan Sulit Dicerna Menurut Dokter Ahli Pencernaan

Inilah Teknik Menggoreng Yang Benar Agar Makanan Tetap Sehat dan Bergizi

8. Kardio olahraga terbaik untuk turun berat badan

Olahraga kardio memang bisa membakar kalori lebih banyak, tapi setiap orang juga membutuhkan latihan kekuatan.

Ketika kamu berhasil menutunkan berat badan dengan diet, kamu juga akan kehilangan lemak dan otot.

Padahal, kehilangan otot bisa menurunkan metabolisme tubuh.

Secara umum, jaringan otot akan meminta lebih banyak kalori karena memiliki tingkat metabolisme lebih tinggi daripada lemak.

Menambahkan latihan kekuatan pada rutinitas olahraga akan membuat kita mampu mempertahankan otot yang kita punya, membentuk otot baru dan membantu target penurunan berat badan lebih mudah dicapai.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:

8 Mitos Diet yang Tak Perlu Lagi Dipercaya

Penulis : Nabilla Tashandra

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved