Jukir dan Pengamen Kocar-kacir Lihat Jatanras Polda Sumsel
orang kocar-kacir saat diamankan oleh Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel, ada yang lari masuk ke dalam gang, dan juga masuk ke dalam mall
Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan orang kocar-kacir saat diamankan oleh Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel, ada yang lari masuk ke dalam gang, dan juga masuk ke dalam mall, karena ketakutan melihat anggota Polisi.
Namun ada juga yang memilih pasrah untuk diangkut ke dalam Mobil petugas usai ketakutan melihat petugas datang, saat melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat), Rabu (12/12/2018).
Fredi (23) yang merupakan juru parkir di Cinde mengaku, sempat ketakutan melihat pihak kepolisian datang. Dirinya yang cemas mencoba berlari kerumah yang terletak tidak jauh dari pasar.
Namun, naas baginya harus terjatuh sehingga kedua lututnya harus terluka mengeluarkan darah. Dengan berjalan kesusahan dirinya mencoba berjalan pelan-pelan.
"Saya baru tiga bulan menjadi juru parkir. Saya kaget tadi waktu mau ditangkap jadi berlari dan tersandung. Dirinya mengaku" jelasnya saat diamankan di Polda Sumsel.
Penangkapan lainnya juga terjadi terhadap Deka Agustian (15) Warga puncak sekuning lorok pakjo Palembang. Dirinya ikut digelandang ke Mapolda Sumsel untuk di data oleh jatanras.
Deka bercerita jika sehari-hari biasa menjadi juru parkir di Palembang Square mall. Dirinya menjadi jukir guna keperluan sekolah lantaran, tidak memiliki uang membayar uang SPP.
"Ibu saya sudah meninggal, bapak saya jarang pulang. Saya tidak ada uang untuk bayar spp makanya saya jaga parkir pak," ungkapnya saat tengah di gelandang ke Mapolda.
Dikatakan Deka, setiap bulan dirinya harus mengelurkan uang Rp 150.000 untuk membayar iuran bulanan di sekolah. Sedangkan penghasilan yang didapat sekitar Rp 40.000 perhari.
"Setiap pulang sekola saya markir didekat PS, paling besar saya mendapat 40 ribu sehari, karena saya harus menyetor duit jaga," jelasnya.
Dari operasi pekat tersebut, pihak subdit 3 jatanras Polda Sumsel, berhasil mengamankan sekitar 92, pengamen, anak jalanan, dan juru parkir yang tersebar di lokasi penyisiran sepanjang Jalan Sudirman, Pasar 16, Ampera, Kolonel Atmo, Cinde hingga Palembang Square.
Dari hasil Razia yang di gelar, setidaknya 92 yang diduga preman jalanan atau juru parkir iligel yang kerap meresahkan masyarakat diamankan guna dilakukan pendataan.
• Jatanras Polda Sumsel Bertindak, Dishub Palembang Akan Tindak Oknum Dishub yang Minta Setoran Parkir
• Menyamar Sebagai Preman, Petugas Berhasil Amankan Spesialis Curanmor di Palembang
• Puluhan Juru Parkir Ilegal di Palembang Diamankan di Polda Sumsel. Jukir: Kami Setor ke Orang Dishub
Sementara, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Widodo saat dikonfirmasi adanya operasi pekat yang dilakukan Jatanras membenarkan kegiatan tersebut. Menurutnya operasi tersebut dilakukan guna menekan tindak kejahatan di Kota Palembang sekaligus bentuk pengamanan natal dan tahun baru.
"Oprasi pekat adalah kegiatan rutinitas untuk meminimalisir tindak kejahatan, apa lagi saat ini sudah mendekati natal dan tahun baru. Sehingga mereka yang tertangkap hari ini akan didata setelah itu dipulangkan," ujarnya.