Ciktuti, Pemandu Karaoke yang Dibunuh di Jakarta, Sudah 3 Tahun Merantau
Ciktuti Iin Puspita (22), pemandu karaoke yang ditemukan tewas dalam lemari di tempat kosannya, sudah tiga tahun merantau. Jenazah langsung dibawa
Selain cekcok soal uang tips, Y juga kesal pacarnya dicekoki ekstasi oleh korban Iin Puspita. Pada Sabtu pekan lalu, kata Y, Iin Puspita mencekoki kekasihnya NR dengan ekstasi hingga kekasihnya mabuk berat. Dia memendam kesal beberapa hari setelahnya dan pada Senin malam itu dia menghabisi nyawa Iin Puspita.
"Demi menghilangkan jejak, saya dan pacar saya memasukkannya ke dalam lemari. Setelah itu, saya dan pacar saya kabur Selasa malam," kata Y saat diperiksa di kantor Polres Merangin.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengungkapkan, dari pengakuan awal pelaku yang telah ditangkap di Jambi, Selasa (20/11) petang kemarin, awal mula pembunuhan terjadi lantaran salah satu pelaku bernisial NR (17) datang bersama kekasihnya untuk menanyakan uang tip dari pelanggan untuknya yang dititipkan ke Iin.
NR dan korban diketahui adalah rekan seprofesi di sebuah tempat karaoke di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. "Motifnya, berdasarakan pengakuan dari mereka, adalah soal uang tip yang katanya dititipkan oleh pelanggan kepada korban. Lalu R ini menanyakan ke korban soal uang itu," kata Kombes Indra Jafar.
Terduga pelaku merasa kecewa lantaran korban memberikan uang tip itu tidak sebesar yang informasi yang ia dapatkan. Pelaku merasa dicurangi dan terus menagih uang itu kepada korban.
"Ya NR dan korban ini teman kerja yang dipermasalahkan jumlah uang tip. Nanti akan kita tanya ke yang memberi tip berapa jumlah uang yang diberikan," ujar Kombes Indra.
"Nanti akan kami dalami lagi, karena kedua terduga pelaku masih berada di Jambi. Rencananya sore ini akan diterbangkan ke Jakarta dan kami akan gali lebih jauh terkait motif sebenarnya serta kronologi pembunuhannya," tambahnya.
Kombes Indra Jafar juga menjelaskan penangkapan pelaku pembunuhan Iin Puspita yang berinisial Y dan NR berdasarkan pemeriksaan ponsel korban dan rekaman kamera CCTV yang terpasang di rumah kos Iin Puspita. Kombes Indra mengatakan, para penyidik memeriksa seluruh isi pesan masuk dari ponsel Iin Puspita dan rekaman kamera pengawas. Hasilnya, dugaan kuat pelaku pembunuhan merujuk pada Y dan NR.
"Tim saya sudah saya minta untuk analisa TKP-nya dengan sesempurna mungkin. Alat bukti yang ada membantu mempercepat proses, di antaranya handphone korban dan CCTV. Setelah analisa, identifikasi pelakunya dan kami cari keberadaannya dimana," ujar Indra. Indra enggan memberitahu isi chat atau pesan singkat antara korban dan pelaku. Sementara dari rekaman CCTV, Y dan NR terlihat mendatangi kos Iin Puspita sebelum wanita pemandu lagu karaoke tersebut tewas.
Dari rekaman itu, terlihat aktivitas yang mencurigakan oleh kedua pelaku. "Itu yang dianalisa oleh personel yang ada di TKP. Dikembangkan dan kami akhirnya bisa menangkap pelaku," ujar Indra.(cr22/Tribun Network)
====