Hamba Allah yang Ikhlas

Upaya Menjadi Hamba Allah yang Ikhlas

Sebagai hamba Allah SWT yang menyadari bahwa kehidupan di dunia ini untuk melaksanakan perintahNya, dengan ikhlas semata karena Allah.

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Upaya Menjadi  Hamba Allah yang Ikhlas
ist
Drs. H. Syarifuddin Ya'cub MHI

Karena itulah mereka (yang ingin beruntung di akhirat) mempersiapkan diri, dan memanfa'atkan waktu yang tersisa dalam kehidupan kesehariannya dengan beribadah secara khusyu'.

Khusu' sebagai implimentasi dari hati yang ikhlas dalam melaksanakan ibadah, hanya semata-mata karena Allah SWT.

Rasulullah SAW menyatakan bahwa seluruh umatku masuk surga, kecuali bagi yang tidak mau.

Para sahabat terkejut dan menanyakan, siapa yang tidak mau tersebut.

 Maka Rasulullah SAW  melanjutkan keterangan beliau yang artinya: "Seluruh umatku akan masuk ke dalam surga, melainkan orang yang menolak. Seorang sahabat bertanya. "Wahai Rasulullah siapakah orang yang menolak itu?. Jawabnya "Siapa yang menta'atiku (yang mengikuti sunnah) mereka masuk surga, dan barang siapa yang durhaka terhadapku (maksiat) berarti dia menolak". (HR. Imam Bukhari, dari Abu Hurairah ra.)

Dalam sebuah dialog seorang sahabat meminta petunjuk kepada Rasulullah SAW yang artinya: "Dari Abu Ayyub Kholid bin Zaid Al-Ansory ra. bahwasanya seorang Laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW. "Ya Rasulallah! Beritahukan kepadaku amal-amal apa yang akan memasukkan aku ke Surga? Nabi Muhammad SAW. mengatakan: Engkau mengabdi (menyembah) kepada Allah SWT dan jangan mensekutukanNya dengan sesuatu, dan mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan menghubungkan silaturrahim." (Muttafaq 'alaihi)

Dari dialog tersebut di atas, memberikan panduan bagi seseorang yang mempersiapkan dirinya sebagai calon penghuni Surga adalah; - Melakukan pengabdian yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT apapun yang dilakukan oleh seseorang dalam aktifitas kesehariannya adalah dalam kerangka pengabdiannya sebagai hamba Allah SWT. (Ibadah umumiyah). Profesi yang dia tekuni adalah amanah Allah SWT sebagai kontribusinya dalam upaya memberikan kemudahan bagi umat manusia dalam kehidupan dimuka bumi ini. Melaksanakan  tugas secara professional dan proporsional dengan pengertian ikhlas dan inilah yang dimaksud Rasulullah SAW dengan memiliki sifat sempurna. Sifat sempurna menurut Rasulullah SAW itu adalah; "Berkata benar dan bekerja dengan jujur".

Berkata benar diperlukan dalam setiap saat dan dalam kondisi apapun; sebagai pemimpin, menuntun bawahannya dengan pengarahan yang tepat dan obyektif, menunjukkan sikap kejujuran dalam bekerja sehingga menjadi tauladan, panutan dan idola.

Sebagai bawahan dituntut integritas yang tinggi, bekerja untuk bangsa dan Negara,  bukan untuk pribadi seseorang dalam arti ketika ada pimpinan dia bekerja dengan tekun, begitu pula ketika pimpinan sedang tidak ada diapun tetap bekerja secara professional dan proporsional.

Tidak melakukan sesuatu yang cenderung kearah syirik; seperti ria, yaitu dalam semua kegiatannya ingin mendapat pujian orang. Memang Rasulullah SAW menghawatirkan umatnya kelak dapat terkontaminasi oleh syirik kecil yaitu ria.

Orang yang melakukan ibadah karena ria artinya tidak ikhlas karena Allah SWT, maka pada hari kiamat kelak Allah SWT tidak mau berbicara kepadanya.

Malah Allah SWT memerintahkan kepada orang yang ria tersebut supaya minta pahala kepada orang-orang yang mereka riai ketika di dunia.

Oleh karena itu apapun yang mereka lakukan apabila didorong oleh ria, tidak ada nilainya sedikitpun di sisi Allah SWT.

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra  berkata; "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya manusia yang mula pertama diputuskan nanti pada hari kiamat ada-

lah seorang yang mati syahid dimana ia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya serta iapun mengakuinya, lantas ditanya: "Dipergunakan untuk apa nikmat itu?". Ia menjawab: "Saya berjuang pada jalanMU sehingga saya mati syahid". Allah SWT berfirman: "Kamu bohong. Kamu berjuang agar dikatakan sebagai pemberani; dan hal itu sudah diakui".

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved