Berita International

Kisah Tragis Ahli Ular Catat Detik-detik Proses Kematiannya Sendiri, Tewas Tak Bisa Bernafas

Keputusan untuk tidak meminta bantuan dokter, kemungkinan besar dilandasi keyakinan Schmidt bahwa gigitan gigi belakang ular

Editor: Adrian Yunus
kompas.com
Berita kematian Karl Patterson Schmidt dimuat dalam koran pada masanya. (Kompas.com) 

"Tanggal 26 September, pukul 06.23 pagi. Suhu badan 98.2 (36.7 derajat Celcius). Sarapan sereal, telur, roti panggang, saus apel, dan kopi. Kencing setiap tiga jam, namun tidak ada darah. Pendarahan di mulut dan hidung, namun tidak banyak," tulis Schmidt dalam buku harian terakhirnya itu.

Kata terakhir yang dia tulis di buku hariannya adalah, "Sangat banyak."

Pada 13.30, setelah makan siang, Schmidt muntah-muntah dan menelepon istrinya.

Ketika bantuan datang, dia tidak sadar dan tubuhnya basah oleh keringat. Seorang dokter berusaha untuk menyadarkannya namun upaya ini tak berhasil.

Schmidt akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Pada 15.00 Schmidt dinyatakan meninggal dunia karena "tak bisa bernafas".

Hasil otopsi menunjukkan dia kesulitan bernafas karena pendarahan pada paru-paru.

Disebutkan pula bahwa dia meninggal akibat pendarahan dalam di bagian mata, paru-paru, jantung, dan otak.

Ular Paling Mematikan

Dua dekade setelah kematian Schmidt, sebuah eksperimen ilmiah menyimpulkan bahwa ular pohon adalah salah satu ular paling mematikan di Afrika.

Bisa ular ini sangat beracun.

Gigitan ular ini menyebabkan apa yang disebut sebagai disseminated intravascular coagulation (DIC). Gejala ini ditandai dengan pembekuan darah pada pembuluh darah kecil di tubuh.

Pembekuan darah dapat menghambat aliran darah melalui pembuluh darah, yang dapat merusak organ tubuh.

Kerusakan seperti ini dapat menyebabkan korban meninggal dunia.

Ular pohon banyak ditemukan di Afrika bagian tengah dan selatan. Ukuran panjang ular pohon dewasa rata-rata adalah 100-160 sentimeter, beberapa di antaranya bisa mencapai 180 sentimeter.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Tags
Ular Cobra
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved