Sepekan Jatuhnya Lion Air JT 610, ini Update Identifikasi 14 Jenazah & Video Tangis Kepala Basarnas

Tangis kepala Basarnas itu bermula saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak keluarga yang selalu memberikan perhatian untuk timnya.

Youtube channel Kompas tv
M Syaugi tak kuasa menahan tangis 

SRIPOKU.COM -- Operasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 dengan nomor registrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, sejak Senin (29/10/2018) terus membuahkan hasil.

Beberapa diantaranya adalah penemuan salah satu bagian black box atau kotak hitam hingga identifikasi jenazah.

Dilansir dari Tribun Medan, hingga kini Tim DVI RS Polri telah mengidentifikasi 7 jenazah lagi penumpang Lion Air PK-LQP JT 610. 

Bertambahnya 7 jenazah ini, berarti hingga saat ini total yang telah teridentifikasi menjadi 14 orang.

" Hasil sidang rekonsiliasi pada hari Minggu tanggal 4 November PUKUL 14.00 WIB siang Di RS BHAYANGKARA RS Soekanto, ada 7 body part yang dinyatakan teridentidikasi," kata Kepala DVI Rumah Sakit Polri Kombes Lisda Cancer di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018). 

Ketujuh jenazah yang telah teridentifikasi yaitu:

1. Rohmanir Pandi Sagala, laki-laki, usia 23 tahun, beralamat Tangerang, Banten. Teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.

2. Dodi Junaidi, laki-laki, usia 40 tahun, beralamat Tangerang Selatan, Banten. Teridentifikasi melalui DNA.

3. Muhamad Nasir, laki-laki, usia 29 tahun, beralamat Cianjur, Jawa Barat. Teridentifikasi melalui DNA.

4. Janry Efriyanto Santuri, laki-laki, usia 26 tahun, beralamat di JAMBI. Teridentifikasi melalui DNA dan medis.

5. Karmin, laki-laki, usia 68 tahun, beralamat di Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi melalui DNA.

6. Harwinoko, laki-laki, usia 54 tahun, beralamat kelurahan Bogor Utara, Kota Bogor. Teridentifikasi melalui DNA.

7. Verian Utama, laki-laki, usia 31 tahun, beralamat di Petamburan, Jakarta Barat. Teridentifikasi melalui DNA.

Baca: Dibalik Makna Seragam Pramugari Maskapai Indonesia, Ada yang Dirancang Oleh Miss Indonesia Pertama

Baca: Cerita Korban Lion Air JT610 Asal Palembang, Resky Amalia Belum Ditemukan, Dona : Itu Bukan Resky

Baca: Misteri Ditemukan Badan Pesawat Lion Air JT 610 di Dasar Laut, Ternyata Banyak Korban Terperangkap?

Kepala Basarnas Menangis Saat Keluarga Korban Lion Air JT610 Curhat

Sepekan sudah berlalu, namun sampai dengan detik ini masih belum ditemukan beberapa jasad para korban Lion Air JT610.

Melihat hal ini, keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610 pun mengungkapkan curahan hatinya di depan para petinggi yakni Basarnas, TNI, Kementerian Perhubungan, KNKT dan DVI Polri.

Keluh kesah itu disampaikan oleh keluarga korban dalam tajuk kegiatan konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT610.

Sampai menangis, para keluarga korban Lion Air JT610 itu pun memberikan masukan serta saran perihal tindakan yang harus dilakukan petinggi.

Setelah mendengarkan curhatan dan masukan para keluarga korban, para petinggi pun memberikan tanggapannya.

Salah satu yang menarik perhatian kelaurga korban adalah tanggapan dari Kepala Basarnas, Marsekal Madya M Syaugi.

Di tengah-tengah memberikan tanggapannya, M Syaugi terlihat tak kuasa menahan tangis.

M Syaugi tak kuasa menahan tangis (Youtube channel Kompas tv)
M Syaugi tak kuasa menahan tangis (Youtube channel Kompas tv) ()

Baca: Lion Air JT 610 Masih Dievakuasi, Menhub Diminta Tutup Maskapai Lion Air bila Terbukti Human Error

Baca: Daftar Jenazah Teridentifikasi Bertambah, DVI Umumkan 3 Nama Korban Lion Air JT 610

Dilansir dari Tribun Bali, Tangis kepala Basarnas itu bermula saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak keluarga yang selalu memberikan perhatian untuk timnya.

Belum selesai mengucapkan pernyataannya, mata M Syaugi tampak berkaca-kaca.

Nada suaranya yang tadi stabil berubah menjadi terisak.

Kepala Basarnas itu tampak tak kuasa menahan tangis.

Alhasil, air mata M Syaugi pun terlihat jatuh.

" Terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang begitu perhatian dengan kami, khususnya dari Tim SAR gabungan," ujar M Syaugi dilansir dari tayangan Kompas TV, Senin (5/11/2018).

Lebih lanjut, kepala Basarnas itu pun mengakui bahwa timnya bukanlah tim yang sempurna.

Meski begitu, M Syaugi meyakini keluarga korban bahwa ia dan timnya akan berusaha sekuat tenaga.

" Kami memahami, bahwa kami bukan manusia super, bukan manusia yang sempurna. Kami tetap berusaha sekuat tenaga. Dengan apa yang kami miliki. Kami yakin bisa mengevakuasi seluruh korban," sambungnya.

Ia lantas mengelapnya dan kembali diam untuk menenangkan dirinya sendiri.

Usai diam beberapa detik, M Syaugi pun kembali melanjutkan pembicaraannya.

Ia lantas meminta maaf kepada keluarga korban Lion Air JT610 yang duduk di hadapannya.

" Mohon maaf. Bapak ibu setiap hari melihat. Saya di lapangan melihat di laut. Saya serius untuk melakukan pencarian ini. Saya tidak menyerah. Mudah-mudahan dengan waktu yang ada ini, kami tetap all out," imbuhnya seraya menahan tangis.

Melihat pecahnya tangisan dari kepala Basarnas, keluarga korban Lion Air JT610 yang menyaksikan peristiwa itu pun langsung berdiri.

Mereka lantas secara bersamaan melayangkan tepuk tangan seolah ingin menenangkan kepala Basarnas.

Usai diberikan tepuk tangan, kepala Basarnas pun melanjutkan pembicaraannya dengan nada suara yang kembali stabil.

M Syaugi mengaku akan terus berusaha untuk menemukan korban Lion Air JT610.

Karenanya, ia pun meminta semua pihak untuk mendoakan timnya dan seluruh pihak yang berwenang.

" Walaupun sampai 10 hari nanti, masih ada kemungkinan untuk bisa ditemukan. Saya yakin, saya akan terus mencari saudara saya ini. Kami mohon doanya. Untuk kita agar kuat melakukan tugas mulia ini," pungkasnya. (*)

Berikut video konferensi pers proses evakuasi Lion Air JT610

(Sripoku.com/Tribun Medan/Tribun Bali)

====

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved