Berita Palembang

Tradisi Makan Berhidang 'Ngobeng' Kunci Persatuan Masyarakat Palembang

Banyak sekali budaya atau kearifan lokal yang mengajarkan nilai persatuan dapat menangkal pengaruh radikalisme.

Penulis: Siti Olisa | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/Zaini
Sejumlah tamu Undangan di sediakan makan atau ngobeng di acara APJI Lestarikan Budaya Palembang 

Terlebih lagi literasi digital sangat dibutuhkan agar semangat menulis tetap tinggi dan menghindari penulisan yang bersifat menghasut serta hoaks yang bisa berdampak buruk bagi penulis maupun bagi orang lain.

"Selain itu, terorisme saat ini juga sudah menggunakan internet sebagai sarana aksi, yaitu menyebarluaskan dampak ke masyarakat luas.”

“Internet juga menjadi sarana terorisme model baru, baik metode maupun perekrutan pelakunya," jelasnya.

Menurutnya, BNPT merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang diamanatkan menangani terorisme, memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya radikalisme dan terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyarakat.

"Agar upaya dan program BNPT berjalan lebih efektif hingga di setiap provinsi, dibentuklah FKPT sebagai perpanjangan tangan BNPT di setiap provinsi di Indonesia," ungkapnya.

Disinggung pula, literasi digital yang akan dilakukan sebagai salah satu kegiatan FKPT di seluruh Indonesia yang diyakini menjadi salah satu metode yang efektif dalam meningkatkan daya tangkal masyarakat.

"Khususnya generasi muda dalam menolak ajaran dan ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme," terang Periansyah.

Tujuan lainnya, sambungnya, adalah sebagai upaya FKPT memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya peran media massa pers dan sosial media dalam upaya pencegahan terorisme, serta memberikan pemahaman mengenai dampak negatif internet sebagai salah satu sarana penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme.

”Program ini juga sebagai upaya meningkatkan sinergi antara FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dengan media massa dan media sosial.”

“Tema yang kita ambil yakni saring sebelum sharing,” jelasnya .

Namun yang terpenting lagi, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendorong pengguna internet agar mampu menimbulkan daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme.

Untuk acaranya sendiri, selain materi pemahaman untuk aktivis pers kampus, juga ada pelatihan pembuatan konten positif di dunia maya.

”Literasi digital akan dilaksanakan dalam dua sesi dengan materi dan narasumber yang berbeda, yaitu penguatan tentang dunia digital, manfaat dan dampak negatif dalam bentuk pola pemikiran masyarakat dan cara mengatasinya," tutupnya. 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved