Muzakir Sai Sohar Meninggal Dunia

Tumpeng Ulang Tahun yang Tak Terwujud, Kisah di Balik Kepergian Muzakir Sai Sohar

Mantan Bupati Muara Enim itu telah berpulang, namun sebuah keinginan sederhana yang belum terwujud di hari-hari terakhirnya

Kolase Sripoku.com / Rachmad Kurniawan
Kediaman Mantan Muara Enim Ir Muzakir Sai Sohar di Jalan Kemang Manis, Ilir Barat II, Palembang, Rabu (3/9/2025). Beberapa jam sebelum meninggal ia sempat mengutarakan keinginannya kepada rekannya. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Di sebuah sudut rumah duka di Jalan Kemang Manis, Palembang, kenangan tentang sosok Ir. H. Muzakir Sai Sohar mengalir deras.

Mantan Bupati Muara Enim itu telah berpulang, namun sebuah keinginan sederhana yang belum terwujud di hari-hari terakhirnya meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang terdekatnya.

Sebuah keinginan tentang perayaan kecil yang kini hanya tinggal cerita.

Rabu (3/9/2025) pagi, suasana duka menyelimuti kediaman almarhum. Di antara para pelayat, Jhoni Harwanto, rekan sekaligus mantan staf ahli Bupati, berbagi kisah tentang pertemuan terakhirnya dengan sang pemimpin.

Raut wajahnya masih menyiratkan keterkejutan, seolah tak percaya bahwa percakapan hangat malam sebelumnya menjadi dialog mereka yang terakhir.

"Saya sampai jam 10 malam di sini semalam," tutur Jhoni dengan suara pelan.

"Kami mengobrol seperti biasa. Kondisinya terlihat membaik, masih bisa berkomunikasi dengan lancar." lanjutnya. 

Dalam obrolan santai itu, terselip sebuah rencana kecil yang penuh makna.

Almarhum Muzakir, yang akan genap berusia 69 tahun pada 17 September mendatang, mengungkapkan sebuah harapan sederhana.

"Almarhum cerita, karena sebentar lagi tanggal 17 September ini beliau ulang tahun, katanya mau buat nasi tumpeng," kenang Jhoni.

Sebuah nasi tumpeng simbol rasa syukur dalam tradisi Indonesia menjadi keinginan terakhirnya.

Bukan perayaan megah, melainkan sebuah penanda kebersamaan yang hangat. Namun, takdir berkata lain.

Hanya beberapa jam setelah pertemuan itu, sekitar pukul 00:30 WIB, kabar duka datang. Muzakir Sai Sohar mengembuskan napas terakhirnya di rumah, di tengah keluarga.

"Tentu saya sangat kaget dan merasa kehilangan," ujar Jhoni.

"Beliau memang sudah satu bulan ini pulang dari rumah sakit, dan kondisinya berangsur membaik. Makanya, kepergiannya terasa begitu tiba-tiba." kata dia. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved