Putri Kerajaan Jepang Kembali Melepaskan Gelar Kebangsawanannya Demi Nikahi Warga Biasa
Putri Ayako yang berusia 27 tahun akan menikahi Kei Moriya, seorang pegawai dari NYK Line yang berusia 32 tahun.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM, JEPANG -- Putri Ayako Takamado, anak perempuan dari Pangeran Takamodo Norihito dan Putri Hisako Takamado, menjadi putri dari Kerajaan Jepang kedua dalam dua tahun terakhir yang memutuskan untuk melepaskan gelar kebangsawanannya demi menikahi seorang pria yang merupakan warga biasa.
Menurut informasi dari pihak Kerajaan Jepang, Putri Ayako yang berusia 27 tahun akan menikahi Kei Moriya, seorang pegawai dari NYK Line yang berusia 32 tahun.
===
Keduanya dikabarkan akan bertunangan pada 12 Agustus 2018 dan direncanakan akan menikah pada 29 Oktober 2018 mendatang.
Pernikahan keduanya akan berlangsung di Kuil Meiji Jingu yang berlokasi di Tokyo.
===
Menempuh pendidikan di Camosun College dan University of British Columbia di Kanada, Princess Ayako merupakan salah satu angota kehormatan dari Canada-Japan Society, sebuah organisasi umum yang membantu mengeratkan ikatan kerjasama antara Jepang dan Kanada, seperti dilansir dari Japan Times.
Ibu dari Putri Ayako yang sempat bertemu dengan kedua orangtua dari Kei di sebuah acara amal, menjadi sosok yang mempertemukan Putri Ayako dan Kei pada Desmeber 2017 yang lalu.
===
Sejak pertemuan tersebut, keduanya sepertinya menemukan banyak kesamaan.
Putri Ayako memiliki gelar master dalam bidang kesejahteraan sosial, sementara Kei adalah anggota dewan dari sebuah organisasi non profit yang memberikan pendidikan bagi anak-anak di negara berkembang.
Tidak hanya memiliki karir yang cemerlang, keduanya juga sama-sama senang membaca buku, ski dan bepergian ke banyak tempat.
===
"Aku cukup merasa terkejut saat mendengar kabar itu."
"Aku ingin memberikan ucapan selamat kepada keluarga Kei," ucap salah satu kerabat dari Kei yang tak mau disebutkan namanya, kepada Mainichi.
