Pernah Mati Suri 3 Kali, Pria Ini Lihat Tempat Indah Hingga Merasa Tercekik, Begini Hidupnya Kini
Hal ini dialami oleh seorang pria bernama Muhammad Tubagus Hasagiri. Pria berusia 98 tahun ini mengaku pernah mengalami mati suri.
Skala ini dirancang untuk memberikan struktur dan konsistensi dalam mengevaluasi pengalaman yang diingat oleh pasien saat mengalami perhentian jantung.
Baca: Hanya Karena 3 Pertanyaan Ini, Aman Abdurrahman Disebut Orang Paling Berbahaya di Asia Tenggara!
Istilah Near Death Experience (NDE) atau mati suri muncul pada tahun 1975 ketika psikolog bernama Raymond Moody menggunakannya untuk menggambarkan apa yang disebut dengan ‘menengok dunia lain’.
Kini, cerita mati suri hampir bersifat klise.
Cahaya terang, terowongan, dan emosi positif sudah menjadi hal yang biasa didengar mengenai pengalaman mati suri.
Baca: Dituding Comot Foto Orang Tanpa Ijin, Lucinta Luna Kena Getahnya Kejar Setoran Apa Aja Diembat
Tahapan ini pun dianggap sebagai gambaran singkat dari kehidupan setelah kematian.
Mempelajari fenomena ini begitu menarik sekaligus rumit.
Hal itu disebabkan karena sulitnya memisahkan bias budaya dari proses neurologis dan tantangan etika dalam mencatat data fisiologis pada saat kritis.
Yang lebih buruk lagi, bidang penelitian ini nyaris berkaitan dengan penelitian ‘abal-abal’ yang sering muncul.
Sehingga, sulit untuk mengetahui di mana kinerja otak akan berakhir dan pseudosains—tipuan yang dianggap ilmiah—dimulai.
Dari keseluruhan studi mengenai mati suri, sekitar 4-15 persen penduduk dunia telah mengalami pengalaman tersebut.
Bahkan, beberapa dari mereka melaporkan bahwa ‘pengalaman di akhirat’ itu tidak harus melalui mati suri.
Menurut mereka, hal ini lebih berkaitan dengan respons neurologis terhadap stres daripada kematian itu sendiri.
Sesungguhnya, ini bukanlah penelitian pertama mengenai mati suri.
Sebelumnya, sebuah studi oleh ahli saraf, Sam Parnia, menemukan tujuh kategori ingatan selama NDE.
Sedangkan dalam studi yang baru, peneliti mengungkap pengamatan spesifik yang diingat oleh para responden dan mencatat kronologi mati suri tersebut.
