Berita Palembang

Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Nilai Jual Seni Tinggi, HKS Ramaikan Ngabuburit Bareng Komunitas

Dalam event tersebut, para hobbies kayu ini menampilkan kemahiran dalam mengelola kayu bekas menjadi suatu karya yang bernilai jual tinggi

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/REIGAN RIANGGA
Komunitas Hobi Kayu Sriwijaya saat menunjukan karya seni dari limbah kayu menjadi nilai jual seni tinggi. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Para pecinta Hobbies Kayu tergabung di komunitas Hobi Kayu Sriwijaya (HKS) Ramaikan event 'Ngabuburit Bareng Komunitas di Dipo Cafe', Sabtu (26/5/2018) sambil ngabuburit hingga berbuka puasa.

Dalam event tersebut, para hobbies kayu ini menampilkan kemahiran dalam mengelola kayu bekas menjadi suatu karya yang bernilai jual tinggi dengan keunikan dari seninya.

 "Cara membuat 'photo wood' kita tampilkan kepada para tamu Dipo Cafe, ini," ujar M Taqwa Ketua Komunitas Hobi Kayu Sriwijaya.

Dijelaskannya, Ngabuburit bareng komunitas ini merupakan salah satu ajang memperkenalkan komunitas hobi kayu di Sumatera Selatan yang para anggota tidak hanya di Kota Palembang tapi juga di kabupaten seperti Prabumulih, Baturaja, Ogan Ilir dan Pagaralam.

Baca: Kapolda Tegaskan Tujuaan Dua Terduga Teroris ke Palembang Cuma Untuk Bayar Hutang Dosen

"Tiap bulannya kita adakan Kopdar yang tujuannya bersilahturahmi serta sharing tentang peralatan dan bahan finishing kayu," jelasnya.

Seperti namanya, anggota komunitas ini merupakan orang-orang yang memiliki hobi berkreasi dengan kayu yang membicarakan soal furnitur apa yang bisa dibuat dari kayu, cara finishing atau pengalaman terkait bisnis furnitur yang digeluti.

Meski begitu, bukan berarti para anggotanya adalah orang-orang yang ahli di bidang perkayuan. Profesi anggota komunitas ini sangat beragam. Mulai dari pegawai negeri sipil, mahasiswa, wiraswasta, hingga profesional bidang kayu (wood working).

"Kita membentuk Hobi Kayu Sriwijaya ini karena memiliki kesamaan hobi yakni suka membuat produk kerajinan berbahan dasar kayu," katanya.

Baca: Pelatih Perseru Serui Miliki Kenangan Manis Dengan Rahmad Darmawan, Sampai Diberi Jersey

Saat membuat satu produk kerajinan, materialnya bukanlah kayu yang dibeli khusus. Mereka mengumpulkan limbah-limbah kayu dari pabrik yang sudah tidak terpakai.

"Misalnya ada mobil di gudang pabrik yang membawa peralatan pecah belah, nah itu biasanya ada kayu bekasnya (palet)," tuturnya.

Kayu palet ini biasanya digunakan untuk menjaga barang agar tidak rusak. Kayu ini kemudian diolah menjadi furnitur-furnitur menarik, seperti kotak tempat handphone, kursi duduk, rak buku, dan lainnya.

Baca: Marion Jola Direncanakan Bakal Hibur Penggemar di Palembang, Catat Waktu dan Tempatnya

Sebelum membuat produk furnitur ini, mereka akan berkomunikasi melalui grup WhatsApp dan menentukan lokasi kumpul.

"Biasanya kita kopi darat dari rumah ke rumah anggota Hobi Kayu Sriwijaya setiap minggu. Kita juga membuat kegiatan pelatihan bareng dengan sponsor yang berkaitan dengan furnitur," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved