Terduga Teroris di Desa Markisa OKU Ditangkap, Warga Menduga YS Ditangkap karena Utang
“Isteri saya langsung nangis dan mengatakan YS dibawa polisi,” terang Amiruddin seraya menambahkan dirinya mengira mungkin YS
Penulis: Leni Juwita | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM, BATURAJA - Warga Desa Markisa, Kecamatan Lubukbatang, Kabupaten OKU, awalnya mengira YS (terduga teroris) ditangkap polisi karena perkara utang dan tidak mampu bayar.
Demikian penuturan Amiruddin (28) yang ditemui Sripoku.com di Desa Markisa, Sabtu (19/5/2018).
Amiruddin yang juga sahabat baik YS menjelaskan, dirinya baru mengetahui YS diamankan polisi setelah isterinya pulang dari warung YS untuk membeli ta'jil persiapan berbuka puasa sore kemarin.
“Isteri saya langsung nangis dan mengatakan YS dibawa polisi,” terang Amiruddin seraya menambahkan dirinya mengira mungkin YS ditangkap gara-gara tidak mampu bayar utang.
Baca: Saksikan Live Streaming Suasana Kedatangan Rara Juara LIDA ke Kantor Sriwijaya Post Disini
Namun setelah mendengar informasi dari warga masyarakat dia baru tahu kalau YS dibawa polisi karena diduga teroris.
Dirinya sangat kaget karena selama ini YS dikenal sebagai orang yang baik dan hidup rukun bersama tetangganya yang mayoritas non muslim.
“Sepengetahuan saya, YS tidak pernah ikut organisasi terlarang semacam jaringan teroris, pergi dari kampung saja paling mengantar istrinya pulang ke Lampung,” terang Amiruddin seraya menambahkan membaca Al-Quran saja masih belajar dengan Amiruddin.
Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Lubuk Batang OKU, Ternyata Adik Kandung Otak Penyerangan Polisi
Pekerjaan sehari-hari YS sebagai penyadap karet di kebunnya setelah pulang membantu isterinya berjualan di depan rumah.
Karena isterinya berjualan bakso bakar dan makanan-makanan lainnya.
Menurut Amiruddin, YS sejak kecil menetap di Desa Markisa tinggal bersama orang tuanya Abdul Karim yang ikut program trans, ayahnya pensiunan TNI dengan pangkat terakhir sersan mayor.

Di kampung itu Abdul Karim juga dikenal sebagai guru mengaji yang baik dan suka menolong.
Dalam mendidik anak-anaknya cukup disiplin dan YS juga dikenal berprestasi di bidang olah raga berkat gemblengan orang tuanya yang berdarah militer.
Setelah ayahnya meninggal, YS meneruskan usaha mengurus kebun karet milik orang tuanya, sedangkan istrinya berjualan makanan di depan rumahnya.
Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Lubuk Batang OKU, Ternyata Adik Kandung Otak Penyerangan Polisi
Sejak tiga tahun terakhir YS mengurus mushalla di samping rumahnya, seperti membersihkan mushalla dan mengumandangkan azan.