Bom Bunuh Diri Surabaya
Bukan Cuma Ditolak Warga Begini Nasib Jasad Pelaku Bom Bunuh Diri 3 Gereja, Mengenaskan!
Bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro diledakkan oleh istri Dita, Puji Kuswati yang membawa dua anak perempuannya.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Meski sejak kecil diasuh saudara orangtuanya di Magetan, kata Rusiono, keluarga di Banyuwangi selalu peduli dengan keluarga Puji Kuswati.
Bahkan, pelaku sempat dibelikan rumah seharga Rp 600 juta di Surabaya.
"Semua untuk kepentingan keluarga Puji. Sempat juga memberi kabar jika akan menjual rumahnya, katanya tidak jelas," tambahnya.
Baca:
Rela Korbankan Anak Sendiri, Menyedihkan Ini Pesan Rahasia Bom Bunuh Diri Surabaya, Ya Allah Kejam
Merinding! Ternyata Ini Cara Puji Kuswati Rayu 4 Anaknya Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Pantes Tergiur
Ditolak di Banyuwangi
Setelah jenazah Dita dan keluarganya dievakuasi, rencananya mereka akan dimakamkan di TPU Tembok Gede, Jalan Tembok, Gang Kuburan, Tembok Dukuh.
Pemakaman ini letaknya tak jauh dari rumah orang tua Dita.
Namun sebagian warga menolak jika jenazah Dita dimakamkan di wilayah mereka.
"Saya hanya dengar bisik-bisik, ada warga yang tak mau Pak Dita dimakamkan di sini," ungkap Ketua RT 8 RW 1 Abdul Hamid.
Warga RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya pun menggelar rapat untuk membahas rencana pemakaman Dita.
Warga di lingkungan rumah orang tua Puji di Banyuwangi juga menolak menerima jenazah wanita ini.
Mereka beralasan Puji bukan warga desa setempat.
"Puji bukan warga Banyuwangi. Ya, seharusnya ikut dengan suaminya di Surabaya untuk dimakamkan," jelas Rusiono
Tak hanya itu, keluarga Puji sendiri pun tak berharap jenazah pelaku dan kedua anaknya itu dimakamkan di Banyuwangi.
Meskipun punya hubungan darah, kata Rusiyoni, pelaku tidak lagi dianggap sebagai anggota keluarga. Sebab, puji sudah lama berpisah lantaran diasuh oleh saudaranya.