Bom Bunuh Diri Surabaya

Rela Korbankan Anak Sendiri, Menyedihkan Ini Pesan Rahasia Bom Bunuh Diri Surabaya, Ya Allah Kejam

Bisa jadi suaminya meninggal di Irak, atau mereka saat ini masih dipenjara. Jadi istri para teroris itu masih menyimpan dendam

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
kolasesripoku.com
Anak-anak jadi korban bom bunuh diri di Surabaya 

SRIPOKU.COM -  Indonesia masih berduka sampai hari ini atas aksi kejam teror bom bunuh diri di Surabaya beberapa hari ini. 

Hingga saat ini dilaporkan sudah ada tiga gereja, rusun Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya yang menjadi korban ledakan bom.

Puluhan nyawa tak berdosa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. 

Dari penyelidikan polisi, diketahui pelaku bom bunuh diri di ketiga gereja berasal dari satu keluarga yang sama, yang terdiri dari ayah, ibu dan empat orang anak.

Sang ayah, Dita Oeprianto diketahui merupakan pimpinan Jamaah Ansarut Daulah di Surabaya. JAD berafiliasi dengan organisasi teroris global Islamic State (IS).

Tapi mengapa harus di Surabaya dan mengapa harus ada anak-anak yang dipaksa ikut menjadi pelaku. 

Seperti AIS bocah 8 tahun yang diselamatkan Tuhan usai orangtuanya meledakkan diri di depan gerbang Polrestabes Surabaya. 

AIS bocah selamat dari bom bunuh diri orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senina (14/5/2018)
AIS bocah selamat dari bom bunuh diri orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senina (14/5/2018) (kolasesripoku.com)

Ternyata, ada pesan tersembunyi di balik semua kejadian mengerikan beberapa hari ini. Teror bom bunuh diri didalangi oleh organisasi yang terlatih. 

Selama ini mereka tidur dan menunggu momen untuk mengacau. 

Dilansir Sripoku.com dari Tribunnews Bogor, rupanya ada pesan tersirat yang dilakukan 'pengantin' alias pelaku bom bunuh diri. 

Namun, pesan rahasia ini tak banyak yang tahu.

Insiden ledakan bom yang bukan hanya sekali itu dan terjadi disejumlah tempat tersebut diketahui 18 jiwa melayang dalam insiden ledakan bom yang terjadi di tiga gerja di Surabaya Jawa Timur.

Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Pelaku pengemboman di tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur adalah berasal dari satu keluarga.

Dalam aksi bom bunuh diri itu melibatkan seorang wanita dan empat orang anak.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved