Tangki Amonia PT Pusri Bocor, Tiga Orang Jadi Korban Harus Dilarikan ke RS
Suasana mencekam menyelimuti area Jalur Distribusi (dekat pos 16) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Pasalnya, terjadi kebocoran
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Reigan Riangga
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Suasana mencekam menyelimuti area Jalur Distribusi (dekat pos 16) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang. Pasalnya, terjadi kebocoran amonia cair dari tanki truk yang disebabkan karena patahnya BV akibat terkait dahan pohon.
Dimana akibat kejadian itu, tiga orang, yakni sopir, kernet dan petugas patroli harus dievakuasi dari lokasi kebocoran, Senin (23/4/2018).
Tiga orang korban yang ditemukan mengalami irritasi mata, luka memar dan kesulitan bernafas di jalur distribusi akibat terpapar gas ammonia pada saat menyelamatkan diri. Tim P3K langsung melakukan evakuasi korban ke klinik darurat, dan selanjutnya membawa korban ke IGD RS Graha Pusri Medika (GPM).
Baca: Jelang Laga Kontra Atletico Madrid di Semifinal Piala Europa, Arsenal Dipastikan Tanpa 2 Pemain Ini
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan petugas Sekuriti Pos-16 ke Danru Sekuriti yang selanjutnya melaporkan ke Superintenden Sekuriti dan Superintenden PK & KK.
Superintenden PK & KK yang menerima laporan segera memerintahkan Superintenden Shift PK & KK dan Tim segera melakukan penanggulangan kebocoran dan memerintahkan evakuasi pekerja yang terkena dampak kebocoran ketempat yang aman dan berkumpul di Assembly Point yang telah ditetapkan sesuai arah angin.
Petugas Safety, Sekuriti dan anggota regu bantuan (FFG & Representatif K3) berjibaku menanggulangi kebocoran ammonia tersebut, sehingga kebocoran ammonia tersebut bisa dikendalikan.
Baca: Gaungkan Asian Games, Gubernur Alex Noerdin Sambangi Kota Pagaralam
Namun, aksi ini bukanlah kejadian sebenarnya, ini merupakan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Besar. Tidak kurang dari 50 orang dari berbagai unit kerja yang ada di Pusri terlibat dalam kegiatan yang rutin digelar setiap tiga tahun sekali.
Direktur Produksi PT Pusri, Filius Yuliandi didampingi Balia, Manager K3LH menjelaskan, Darurat besar didefinisikan sebagai keadaan darurat yang dapat mempengaruhi unit-unit yang lainnya serta untuk penanggulangannya diperlukan pengerahan tenaga yang besar/banyak,
Baca: Prestasi Membanggakan Dicetak Hinayah Climber Asal Muba, Duduki Peringkat Empat Dunia
bantuan dari luar PT. Pusri Palembang, relatif memakan waktu yang lama, kemungkinan menyebabkan banyak korban cidera, menyebabkan kerusakan lingkungan secara luas dan diperlukan evakuasi dengan skala besar.
Selain PKD Besar, setiap tahunnya Pusri juga mengadakan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Kecil. Perbedaannya terletak pada potensi dampak yang ditimbulkan dan petugas yang terlibat.
Baca: Juarai GP Americas, Posisi Marc Marquez di Klasemen MotoGP 2018 Belum Aman