Akui Terpaksa Ikut Menghabisi Nyawa Tri Widyantoro, Pelaku Tyas Diancam Takut Dibunuh Hengki
Tyas Dryantama (19), membantah ikut merencanakan perampokan disertai pembunuhan terhadap driver online Tri Widyantoro (44).
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Tyas Dryantama (19), membantah ikut merencanakan perampokan disertai pembunuhan terhadap driver online Tri Widyantoro (44).
Pengakuan ini disampaikan Tyas ketika dibincangi Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Senin (2/4/2018).
"Yang punya rencana itu mereka bertiga, saya cuma diajak. Mereka datang ke kos saya di Palembang dan memang sudah ada rencana," ujar Tyas yang tercatat sebagai mahasiswa semester tiga Fakultas Ekonomi Pembangunan Unsri.
Diceritakan Tyas, ketika itu ketiga temannya datang dari Desa Lalan Kabupaten Muba ke tempat kosnya di belakang Griya Agung Palembang. Ketiganya yakni Poniman, Hengki dan Bayu, sudah memiliki rencana dan persiapan.
Baca: Astaga! Hilangkan Nyawa Tri Widyantoro Sopir Gocar Palembang, Pengakuan Tersangka Tyas Malah Begini
Tyas sempat menolak ajakan yang sudah direncanakan, namun Tyas terpaksa ikut karena takut diancam ketiga temannya.
Kemudian Hengki meminta Tyas untuk mempersiapkan tali.
"Hengki minta tali, saya bilang ambil di belakang karena ada tali tambang. Saya menolak tidak mau ikut, tapi Kata Hengki kalau tidak ikut, nanti saya dibunuh. Karena mereka takut saya melapor," ujar Tyas.
Kemudian rencana mulai dijalankan dan memesan gocar untuk diantarkan ke arah Kenten Laut.
Baca: Sebelum Dijerat Lehernya, Tri Widyantoro Sempat Bilang Ambilah Mobil Saya Asal Jangan Dibunuh
Ketika berada di dalam mobil yang dikendarai korban Tri Widyantoro, Tyas kembali menceritakan, ketiga temannya langsung mencekik korban yang dilakukan Poniman.
Korban Tri sempat berontak, lalu Hengki memegang tangan kanan dan Bayu memegang kaki korban.
"Dia (korban Tri) berontak, lalu Hengki bilang sama saya untuk minta rewangi pegang tangan kirinya. Saya diancam Hengki, kalau tidak mau saya juga akan dihabisinyo. Jadi saya pegangin tangan kiri," ujar Tyas.
Lantaran korban terus berontak, Tyas mengatakan, lalu Poniman dan Hengki langsung menjerat leher korban dari belakang. Lalu korban meninggal dunia dan dibawa ke arah jalan Sungsang.
Baca: Diduga Hasil Hubungan Gelap, Bayi Perempuan Dibuang Kedalam Karung Sampah di TPA Sukarame Lahat
