Menilik Buah Duku Manis Asal Ogan dan Komering, Sering Disebut Duku Palembang

ayoritas masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya dan beberapa daerah centra buah duku di wila

Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria Saputra
SRIPOKU.COM/EVAN HENDRA
Sejumlah masyarakat saat melakukan pemanenan duku. Harga suku mengalami penurunan karena panen raya mulai berjalan. 

Hendra mengajak khususnya masyarakat OKU, OKU Timur dan OKU Selatan "meluruskan" sebutan atau pandangan itu (Duku Palembang--Redi), di mana pun  berada.

Duku  jenis buah-buahan dari anggota suku Meliaceae  yang tumbuh  hutan hujan tropis di wilayah OKU Raya yang kualitas buahnya sudah di akui secara luas.

Walaupun, di kabupaten lain di Sumsel (kecuali Kota Palembang) duku juga tumbuh dan berbuah

Hendra Alfani M Ikom/Pengamat Budaya dan Pemerhati di Kabupaten  Ogan Komering Ulu
Hendra Alfani M Ikom/Pengamat Budaya dan Pemerhati di Kabupaten Ogan Komering Ulu (SRIPOKU.COM/LENI JUWITA)

Tapi duku Ogan dan Komering sudah diakui kualitasnya buahnya yang manis, kulit tipis dan kekahasnya lainya  berbeda dengan duku  dari Kabupaten diluar OKU Raya.

Duku di tiga kabupaten itu (dulu satu kabupaten, sebelum pemekaran tahun 2005), tumbuh subur sebagian besar di daerah aliran sungai (DAS) dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan yang membelah Kota Baturaja (ibu kota Kabupaten OKU).

Berdasarkan catatan dari Bidang  Produksi  dan Hortikultura  Dinas Pertanian OKU,   mencatat luas tanam pohon duku tahun 2015 seluas 1.236,2 hektare  dengan luas panen 635.04 hektar dengan hasil panen 7.935.3 ton.

Pohon yang juga dikenal pohon warisan  (peninggalan nenek moyang) ini  tumbuh subur juga di DAS  Sungai Komering yang membelah Kota Martapura dan Kota Muaradua (ibu kota Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan).

"Jadi, sekali lagi sebutlah duku Ogan atau Komering (yang merepresentasikan OKU, OKU Timur dan OKU Selatan), atau duku dari kabupaten/daerah lainnya di Sumsel. Pohon duku  yang memiliki nama   latin Lansium domesticum ini diwariskan turun temurun ke anak cucu  dan memberi manfaat (rezeki) hingga sekaran,"

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved