Menilik Buah Duku Manis Asal Ogan dan Komering, Sering Disebut Duku Palembang
ayoritas masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya dan beberapa daerah centra buah duku di wila
Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria Saputra
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM, BATURAJA---Mayoritas masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya dan beberapa daerah centra buah duku di wilayah Propinsi Sumatera Selatan merasa kurang nyaman dengan sebutan duku Palembang.
Mengingat Kota Palembang tidak memiliki kebun duku.
"Duku yang beredar dipasaran termasuk di Jakarta itu sebenarnya berasal dari Luar Palembang, “Ralat ya, tidak ada duku Palembang, “ kata Henda Alfani M Ikom, Pengamat Budaya dan Pemerhati di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Rabu (7/3/2018).
Ia mengungkapkan buah duku itu kebanyakan berasal dari Ogan dan Komering yang wilayah perkebunan rakyatnya ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Komering Ulu Selatan. “
"Jadi tidak ada duku Palembang atau duku dari Palembang.
Duku tidak tumbuh di Kota Palembang” terang Dosen Universitas Baturaja yang sedang mengambil program Dokter di Universitas Padjajaran Bandung ini.
Menurut Hendra, sebenarnya dari dulu, dia merasa terganggu dengan lidah orang yang lebih familiar menyebut duku Palembang ketimbang duku Ogan atau duku Komering.
Suasana itu sangat terasa saat musim duku tiba.
Orang luar Sumatera Selatan (Sumsel), bahkan ada pedagang-pedagang duku OKU yang berjualan dipinggir jalan malah memasang merek “duku Palembang .
Atau orang yang berasal dari OKU, OKU Timur dan OKU Selatan, ketika sedang berada di luar OKU Raya, tanpa beban "mengamini" sebutan "Duku Palembang" itu.
"Frase: "Duku Palembang" sangat tidak pas dan nyangkut di hati.
Seolah-olah kesannya buah tahunan itu berasal dari ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu," tegasnya.
Hendra mengungkapkan, tidak semua potensi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan harus identik dengan Kota Palembang.
Ada 16 Kabupaten dan kota di Sumsel, di luar Kota Palembang sebagai ibu kota provinsi.
Hendra mengajak khususnya masyarakat OKU, OKU Timur dan OKU Selatan "meluruskan" sebutan atau pandangan itu (Duku Palembang--Redi), di mana pun berada.
Duku jenis buah-buahan dari anggota suku Meliaceae yang tumbuh hutan hujan tropis di wilayah OKU Raya yang kualitas buahnya sudah di akui secara luas.
Walaupun, di kabupaten lain di Sumsel (kecuali Kota Palembang) duku juga tumbuh dan berbuah

Tapi duku Ogan dan Komering sudah diakui kualitasnya buahnya yang manis, kulit tipis dan kekahasnya lainya berbeda dengan duku dari Kabupaten diluar OKU Raya.
Duku di tiga kabupaten itu (dulu satu kabupaten, sebelum pemekaran tahun 2005), tumbuh subur sebagian besar di daerah aliran sungai (DAS) dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan yang membelah Kota Baturaja (ibu kota Kabupaten OKU).
Berdasarkan catatan dari Bidang Produksi dan Hortikultura Dinas Pertanian OKU, mencatat luas tanam pohon duku tahun 2015 seluas 1.236,2 hektare dengan luas panen 635.04 hektar dengan hasil panen 7.935.3 ton.
Pohon yang juga dikenal pohon warisan (peninggalan nenek moyang) ini tumbuh subur juga di DAS Sungai Komering yang membelah Kota Martapura dan Kota Muaradua (ibu kota Kabupaten OKU Timur dan OKU Selatan).
"Jadi, sekali lagi sebutlah duku Ogan atau Komering (yang merepresentasikan OKU, OKU Timur dan OKU Selatan), atau duku dari kabupaten/daerah lainnya di Sumsel. Pohon duku yang memiliki nama latin Lansium domesticum ini diwariskan turun temurun ke anak cucu dan memberi manfaat (rezeki) hingga sekaran,"