Pesaing Einstein

Bakal Jadi Pesaing Einstein Ternyata Bocah Autis

Dilihat penampilan fisiknya, tidak ada yang aneh. Ia bahkan terlihat lugu layaknya bocah usia belasan tahun.

Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Jacob Barnettc Pengembangkan Teori Relativitas-nya Albert Einstein 

Di sisi lain kedua orang tuanya khawatir karena sampai usia dua tahun Jake belum dapat bicara.

Mereka mencurigai putranya itu abnormal.

Kedua orang tua Jake lalu membawa sang putra ke dokter.

Kemudian dokter mendiagnosa Jake menderita sindrome asperger, yaitu semacam autis.

Mengetahui hal itu mereka sibu membawa Jake berobat.

Di antara menggunakan metode terapi yang biasa dipakai untuk anak-anak autis, yakni terapi floortime: anak-anak diajak fokus kepada sesuatu yang disukainya atau menarik perhatiannya.

Sejak kecil Jake telah menunjukkan minat yang besar pada ilmu perbintangan.

Bahkan ia dengan caranya sendiri mempelajari buku-buku tentang ilmu perbintangan padahal sangat rumit.

Orang tuanya terus berusaha menyembuhkan Jake.

Mereka hampir putus asa.

Tetapi, ternyata Jake akhirnya mampu berbicara, bahkan memiliki kemampuan yang istimewa.

Saat Jake semakin tumbuh, orang tuanya menyadari betapa spesialnya putra mereka.

Waktu itu Jake sudah dapat mengisi buku catatan dengan gambar bentuk dan perhitungan geometris kompleks, lalu mengambil pena dan menulis persamaan di jendela.

Pada usia tiga tahun ia mampu memecahkan puzzle yang memiliki 5.000 potongan.

Ia bahkan mempelajari luar kepala peta jalan negara, membaca setiap jalan raya, dan awalan pelat kendaraan bermotor.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved