5 Kasus Cybercrime yang Membuat Gempar Dunia, Nomor 4 Baru Diketahui Setelah Bertahun-tahun Terjadi

Yang bikin virus ini heboh adalah jangkauan persebarannya, mulai dari Amerika hingga Indonesia, ada saja laporan kasus ini.

Penulis: Tresia Silviana | Editor: Darwin Sepriansyah
sboplaza.com
Cyber Crime. 

Pada tahun 2013, Spamhaus Project jadi sasaran para hacker yang ingin menyerang data mereka. 

Menurut berbagai sumber, serangan data pada Spamhaus Project ini begitu besar sehingga server mereka terpaksa harus offline. 

Spamhaus pun akhirnya memilih untuk memutus traffic mereka demi menghentikan serangan hacker, karena serangan ini total kerugian ditaksir mencapai puluhan juta dollar Amerika.

4. Yahoo

.
. ()

Kasus yang paling heboh bisa dibilang terjadi di Yahoo pada tahun 2012 hingga 2014 silam. 

Terhitung ada 500 juta akun yang berhasil diretas oleh si hacker.

Data yang dicuri antara lain nomor telepon, data pribadi hingga password. 

Imbasnya, akun-akun Yahoo! yang terintegrasi dengan akun Linkedin, Adobe hingga akun ritel jelas mengalami kerugian yang jumlahnya nggak main-main jumlahnya. 

Bahkan ditaksir hampir menyentuh angka milyaran dollar Amerika. 

Namun yang lebih parah adalah fakta bahwa kita sebagai pengguna, baru tahu jika akun kita diretas bertahun-tahun setelah itu terjadi.

5. Wanna Cry

.
. ()

Serangan yang terjadi terakhir kali ini membuat dunia digemparkan dengan persebaran ‘Ransomware’ bernama Wanna Cry di dunia maya.

Perangkat bersistem operasi Windows lama atau belum di-update dengan sistem pengamanan software terbaru adalah target utama dari serangan cyber yang terburuk sepanjang sejarah. 

Sekalinya terkena, komputer akan didiamkan dalam keadaan terkunci. 

Untuk membukanya, kamu akan diminta untuk transfer sejumlah uang ke rekening si pembuat virus.

Yang bikin virus ini heboh adalah jangkauan persebarannya, mulai dari Amerika hingga Indonesia, ada saja laporan kasus yang melibatkan virus yang satu ini. 

The Verge melaporkan bahwa perusahaan otomatif dunia Renault sampai harus menutup beberapa pabriknya di Perancis karena serangan ini. (*)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved