Pengaruh Makanan
Pengaruh Makanan dalam BerIbadah
Sebagai makhluk hidup, manusia telah dilengkapi oleh Sang Maha Pencipta dengan berbagai macam kebutuhan.
Selain itu dorongan ini juga menuntut untuk dipenuhi, sehingga pribadi manusia memperoleh kepuasan dan ketenangan.
Dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniyah yang bersumber dari rasa keagamaan.
Namun dalam konsep Islam dorongan beragama ini bersumber dari fitrah manusia itu sendiri.
"Dan hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu." ( QS. 30 : 30 ). Fitrah Allah maksudnya fitrah ciptaan Allah.
Hakikat Manusia
Dalam statusnya sebagai makhluk biologis, manusia memiliki kebutuhan primer, yakni makan minum dan seksual.
Namun demikian, di antara kebutuhan primer ini, makan dan minum merupakan kebutuhan yang paling awal terpenuhi.
Sebab keduanya terkait erat dengan pertumbuhan fisik manusia itu sendiri.
Bahkan sejak masih berada dalam kandungan kebutuhan tersebut sudah terlayani secara kodrati.
Kedua kebutuhan primer ini dilayani oleh si ibu melalui proses penyaluran langsung dari placenta (tembuni).
Proses ini terus berlangsung hingga janin terlahir sebagai bayi.
Saat dilahirkan asupan makanan dan minuman beralih ke air susu ibu (ASI).
Di dua rangkaian proses ini asupan makanan dan minuman bayi sepenuhnya tergantung kepada si ibu, yakni kepada apa yang dikonsumsi oleh ibu.
Sementara kebutuhan seksual baru menuntut pemenuhannya, manakala manusia menginjak periode usia PJKA (Penuh Jerawat Karena Asmara ).
Jadi kebutuhan makan dan minum lebih dulu menuntu pemenuhannnya.