Sambungan Jalan Baru dengan Lama tidak Rata, Ini Dampaknya Bagi Pengendara

Para pengendara motor atau mobil terpaksa memperlambat kecepatan kendaraannya saat melewati sambungan jalan tersebut.

Penulis: wartawan | Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL/ARI WIBOWO
Jalan cor beton di Jalan Simpang Raja- Simpang Rasau, Talang Ubi, PALI bertebing akibat sambung jalan dengan baru dan lama tidak rata. 

SRIPOKU.COM, PALI - Sambungan jalan cor beton di Jalan Simpang Raja- Simpang Rasau, Talang Ubi, PALI yang tidak rata menjadikan jalan bertingkat.

Para pengendara motor atau mobil terpaksa memperlambat kecepatan kendaraannya saat melewati sambungan jalan tersebut.

Hal ini, sering kali dimanfaatkan oleh pelaku begal untuk mencegat dan merampas sepeda motor pengendara dengan menggunakan Senjata Api Rakitan (Senpira).

Pengendara yang melintas di jalan itu pun buah simalakama. Di mana saat mengendarai kecepatan tinggi mereka takut kecelakaan. Akan tetapi dengan cepat rendah kerap dijadikan target begal.

Tidak hanya sambungan jalan dengan ketinggian lebih dari 30 Cm seringkali rawan kecelakaan.

Pantauan Tribun, Jalan alternatif Simpang Raja- Simpang Raja cuma berjarak 13 kilometer.

Namun, jalan cor beton yang dikerjakan oleh kontraktor tahun sebelumnya dengan tahun sekarang tidak rata alias nyambung dengan ketinggian lebih dari 30 Cm.

Ada belasan titik jalan yang disambung dengan ketinggian berbeda, hal ini kerap dijadikan oleh pelaku kejahatan karena pengendara maupun pengemudi mengurangi kecepatan.

Seperti dikatakan Mardianto, menurutnya pengendara harus jeli melintas jalan tersebut agar tidak terjadi kecelakaan saat melewati sambungan jalan tersebut.

"Ketinggian jalan cor beton dengan yang tahun sebelum dan sekarang tidak rata. Sepanjang jalan alternatif Simpang Raja-Simpang Rasau, ada belasan titik sambungan jalan. Dan ini kerap menimbulkan kecelakaan apabila tidak mengurangi kecepatan, banyak pengendara motor yang terbalik akibat sambungan jalan tinggi itu," keluh Mardianto, satu diantara pengendara melintas di jalan itu, Kami(21/9).

Masih kata Mardiano, di tempat sambung jalan itu sering kali pelaku begal menghadang pengendara sepeda motor.

Ia berharap agar kontraktor yang mengerjakan jalan itu untuk merata jalan sambungan agar tak terjadi hal yang diinginkan.

"Dinas Pekerjaan Umum, harus menegaskan kepada kontraktor yang mengecor jalan itu, agar sambungan dirata-ratakan. Jangan gara-gara sambung jalan tinggi banyak menelan korban jiwa, seperti korban begal dan kecelakaan," jelas Mardianto.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved