Mayat Driver Online Bersimbah Darah

Ya Allah Merinding, Sebelum Meninggal Ternyata Ewa Jawab Ini Saat Anaknya Tanya, : Pa Balek La

Ia meninggalkan dua anaknya yang diketahui bernama Cantika dan seorang istri bernama Rosalina. Diketahui korban Edwar Limba (34) baru beralih profes

Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH, HANDOUT
Edwar Limba dan keluarga 

Kedatangan mereka untuk meminta keadilan dan mengecam aksi sopir angkot di Palembang yang melakukan sweeping secara brutal terhadap para driver online pada Senin (21/8/2017) kemarin.

Kuasa hukum ADO, Dody Yuspika mengatakan mereka meminta pihak berwajib untuk mengusut tuntas para provokator yang menyebabkan aksi sweeping berubah brutal dengan perlakuan pengerusakan kendaraan hingga pemukulan sopir.

"Ini sudah kriminalisasi terhadap driver online bukan lagi sweeping biasa. Pihak berwajib harus bertindak," ujar Dody.

Ia membeberkan, pada aksi sweeping brutal kemarin setidaknya ada sepuluh orang driver menjadi korban dalam insiden tersebut.

Tak hanya kriminalisasi biasa, bahkan pemukulan itu ada satu driver yang ditemukan di kawasan Talang Betutu diduga dibunuhbuntut dari aksi sweeping.

"Sudah ada sepuluh korban. Bahkan ada satu orang rekan kita tewas karena aksi tersebut. Jadi kami minta pihak berwajib usut tuntas, karena kasus ini sudah kriminalisasi," harapnya.

Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan pihaknya menerima dengan baik kedatangan para driver online yang hendak menyampaikan aspirasi mereka.

Mayat pria tanpa nama yang ditemukan di pinggir jalan daerah Sembawa.
Mayat pria tanpa nama yang ditemukan di pinggir jalan daerah Sembawa. (Istimewa)

Ia menegaskan, kasus ini menjadi perhatian khusus pihaknya dan akan segera mengusut tuntas kasus tersebut.

"Anggota pada saat kejadian sudah kita sebar dan hasilnya beberapa provokator berhasil diamankan. Kami harap para driver untuk bersabar," ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau jangan sampai para driver online ikut terprovokasi sehingga menimbulkan masalah baru.

Yon menambahkan, setiap driver online harus mengantongi nomor telepon polsek di Palembang.

Jadi ketika insiden sweeping terulang dari sopir konvensional terhadap sopir online bisa segera ditindaklanjuti.

"Kita pada dasarnya tetap objektif dan transparan dalam mengungkap kasus ini. Jadi kami imbau driver jangan sampai terprovokasi," jelas Yon.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved