Pinjam Uang dengan Alasan Ibunya Sakit, Pria ini Malah Menghilang Saat Akan Ditagih
Pada akhirnya, Jeremy mengembalikan uang tersebut saat kisah tersebut menjadi viral di dunia maya.
Penulis: Ahmad Sadam Husen | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM -- Seorang pria belum lama ini menjadi buah bibir di dunia maya akibat menipu temannya sendiri dengan menggunakan berbagai alasan.
Dikutip dari Stomp, Rabu (8/6/2016), salah seorang korbannya yang bernama Joanna pun turut menceritakan hal ini kepada Stomp, setelah sadar kalau dirinya menjadi korban. Joanna membagikan kisahnya ini dalam wawancara telepon bersama Stomp.
Awalnya, pria bernama Jeremy ini menghubunginya melalui Facebook dan membutuhkan uang dengan alasan mempersiapkan pemakaman sang ibu yang telah meninggal dunia.
Pesan tersebut Jeremy kirimkan pada 2 Mei 2016 dan memaksa agar Joanne segera mengirimkan uangnya.
Meski saat itu Joanne sedang sibuk, Joanne akhirnya meminta bantuannya agar mengirimkan uang tersebut kepada Jeremy. Meski awalnya Jeremy meminta $300 (sekitar Rp 4 Juta), Joanne hanya mau memberikan $100 (sekitar Rp 1.4 juta).
Meski berjanji akan membayar saat ia menerima gajinya, ternyata Jeremy tak menepati janjinya tersebut. Jeremy tak pernah membalas pesan dari Joanne yang selalu meminta agar uangnya segera dikembalikannya. Kesal, Joanne pun membagikan kisah tersebut melalui dunia maya, hingga akhirnya ia mengetahui, ada korban lain selain dirinya.
Pada akhirnya, Jeremy mengembalikan uang tersebut saat kisah tersebut menjadi viral di dunia maya.
Netizen menjadi geram saat Jeremy mengatakan alasannya tak mengembalikan karena nominal uang tersebut tak banyak dan menganggap Joanne akan mengikhlaskannya.
”Ini bukan masalah uangnya, memang jumlahnya tak banyak, aku cuma tak ingin dia menipu orang lain lagi,” ujar Joanne.
Tak lama setelah kisahnya in imenjadi viral, Joanne kerap kali mendapat pesan dari beberapa korban Jeremy yang lain, yang bahkan, sama sekali tak mengenal Jeremy, namun berteman di media sosial.
Jeremy dikenal kerap melakukan modus penipuan seperti investasi dan sebagainya dan seringkali menggunakan nomor ponsel yang berbeda-beda. (Sumber: Stomp)
