Berita Eksklusif
Meteran Token Picu Kebakaran, PLN Tarik 230.077 Meteran Produk Gagal
PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) saat ini tengah gencar menarik atau mengganti meteran listrik prabayar produk gagal
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: pairat
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) saat ini tengah gencar menarik atau mengganti meteran listrik prabayar produk gagal yang sudah terpasang pada rumah-rumah pelanggan di wilayah tersebut.
Beberapa daerah di Sumsel seperti Pagaralam dan Palembang beberapa waktu belakangan pun terpaksa mengganti ke token listrik jenis baru.
Pergantian meteran listrik tersebut dilakukan karena meteran listrik pra bayar yang ada dinilai tidak standar.
Bpahkan pihak PLN menduga meteran titu sering menjadi penyebab kerusakan dan korsleting listrik.
Seperti kasus di Pagaralam, PLN menduga alat tersebut tingkat kerusakan yang terjadi pada KWH merk Glomet termasuk dalam kategori tinggi. Kerusakan yang masih sering terjadi seperti baut cover yang pecah, layar LCD blank, keypad macet dan lain sebagainya.

• Takut Dibully, 7 Artis Ini Pernah Kapok Berfoto Bareng Mulan Jameela, No 3 Fotonya Sampai Dihapus
• Sidang MK Soal Gugatan Hasil Pilpres 2019 Sedang Berlangsung, Ini Daftar Tim Hukum Jokowi & Prabowo
Manager PLN Rayon Pagaralam Achmad Meilady melalui petugas pergantian meteran mengatakan, hal ini merupakan program PLN. Dimana semua meteran listrik prabayar yang lama diganti dengan yang baru.
"Meteran lama kita ganti dengan yang baru disebabkan meteran lama ini dianggap meteran gagal produk. Jadi daripada membayakan pelanggan lebih baik diganti," ujarnya.
Pergantian meteran dilakukan tanpa dipungut biaya atau gratis. Jadi pelanggan tidak perlu takut akan menambah biaya untuk pergantian tersebut.
"Meskipun meterannya kita ganti baru namun kita tidak memungut biaya apapun. Kita ganti secara gratis bahkan pulsa yang ada kita ganti langsung," katanya.
Pihak PLN mengimbau kepada masyarakat untuk bisa melaporkan jika rumahnya masih terpasang matetan prabayar lama. Hal ini agar bisa diganti.
"Ini baru gelombang pertama, nanti akan ada gelombang kedua. Jadi kami harap warga bisa melapor jika masih menggunakan meteran lama," jelasnya.
Manajer Sub Bidang Revass dan Mekaga PLN Wilayah Sumsel Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Supatmo Injoyo menjelaskan pergantian token tersebut lantaran generasi pertama merk glomet banyak dikeluhkan oleh para pelanggan dikarenakan kerap mengalami kendala dan secara sistem sudah tidak bagus lagi.
"Toke kode N26 merk glomet itu sudah generasi pertama dan sudah waktunya diganti," ujarnya, Selasa (11/6).
Ia menerangkan, token ini pertama kali dikenalkan pada tahun 2008. Dengan jangka waktu pemakaian sudah mencapai sekitar 10 tahun, maka alat tersebut diwajibkan di upgrade dengan token jenis baru.
Pergantian meteran listrik prabayar itu tidak terlepas dari banyak keluhan pelanggan yang mengaku meteran itu sering mengalami rusak seperti susah memasukkan nomor token dan kendala teknis lainnya.