Pemilu 2019

Kami Lari Selamatkan Diri; Emak-emak Sumsel Terjebak Rusuh Jakarta, Ada Provokator Pancing Keributan

Kerusuhan yang pecah di Jakarta selama dua hari sejak Selasa (21/5) membuat emak-emak dari Sumsel sempat terjebak dalam kondisi mencekam. Beruntung, d

Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kerusuhan yang pecah di Jakarta selama dua hari sejak Selasa (21/5) membuat emak-emak dari Sumsel sempat terjebak dalam kondisi mencekam. Beruntung, dalam situasi yang tak menentu, mereka akhirnya memutuskan untuk lari.Ketua Barisan Pendukung Prabowo Sandi (Barpes) Sumsel, Umi Andi yang dikonfirmasi semalam mengatakan sejak hari pertama, ia bersama dengan emak-emak lainnya bertolak ke Jakarta. Mereka berencana mendatangi KPU RI guna menuntut keputusan hasil pilpres yang diumumkan tengah malam.

Warga Sumsel Ikut Demo Aman, Habib Mahdi Ceritakan Detik detik Rusuh di Jakarta

Sebulan Pascapemilu Belum Ada Caleg Gagal Raih Kursi Pergi Berobat ke RS Ernaldi Bahar

Setelah diumumkannya perolehan suara Presiden dan wakil pada selasa malam oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memutuskan bahwa pasangan dengan nomor 01 menang dalam pemilu tahun 2019 in, kami pendukung paslon 02 menggeruduki KPU Pusat atas keputusan yang di umumkan oleh penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu).

"Kami berangkat dari Palembang membawa ada 1.000 orang termasuk emak-emak dan berangkat sejak kemarin tujuannya datang ke Jakarta yaitu karena kami sangat tidak terima atas keputusan KPU RI mengumumkan pemenang presiden dan wakil presiden, padahal belum waktunya,"ujarnya, Rabu (22/5/2019).

Ia menambahkan belum lagi banyaknya kecurangan diberbagai daerah. Rencananya Ia dan rombongan lainnya yang berasal dari kota Palembang siang ini akan menggeruduk KPU RI pukul 14.00 kemarin.

Dihari kedua aksi demonstrasi massa pendukung Prabowo Sandi terus berlanjut di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang berada di Jalan MH Tamrin, Jakarta Pusat siang ini. Yang tetap menuntut untuk menolak hasil rekapitulasi dan kecurangan Pemilu pada tahun 2019.

Umi Andi mengatakan akan lanjut berdemonstrasi di depan kantor pengawas pemilu tersebut. "Hari ini kami rombongan emak-emak masih tetap berlanjut demostrasi jam 1 siang ini. Kami tak takut atas kejadian semalam karena kami tau jalan kami ini benar," ujarnya.

Ia menambahkan kericuhan semalam karena adanya provokasi di tengah masa demonstasi yang membuat suasana menjadi tidak kondusif. "Ada yang mau cuba memprovokasi kami makanya kami langsung marahi. Saat kejadian ricuh tersebut kami lari dan menghindari TKP,"katanya.

Ia mengatakan aksi yang dilakukan merupakan aksi yang sama dan tuntutannya pun sama karena barisan para emak tidak cukup puas atas keputusan yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Aman
Ketua FPI Sumsel, Habib Mahdi mengabarkan kondisi warga Sumsel yang ikut aksi damai di depan Kantor Bawaslu RI aman dan dalam kondisi sehat, Rabu (22/5).Habib Mahdi pun sempat berbagi cerita mengenai kondisi sebelum rusuh.Menurut dia, pukul 14.00 puluhan ribuan umat berkumpul didepan Bawaslu dalam rangka aksi damai menyampaikan protes atas Indikasi kecurangan yg terjadi dalam proses pilpres.

Habib mengatakan, aksi berjalan dengan damai dan bermartabat, Karena diisi dengan ceramah para tokoh, dzikir dan munajat untuk keselamatan bangsa , lanjut buka puasa bersama, solat maghrib, isya, teraweh dan ditutup dengan solat Witir serta doa.

Bahkan para tokohpun sudah bersepakat dengan kapolda bahwa aksi dilaksanakan sampai selesai teraweh dengan damai.

Setelah semua rangkaian aksi selesai dengan tertib dan teratur, korlap dari atas mobil komando meminta Ummat untuk bubar dengan tertib dan teratur demi menjaga komitmen "Ketertiban dan kedamaian" dalam aksi tersebut.

Masapun taat komando dan membubarkan diri pada pukul 22 : 30 tanpa ada keributan sedikitpun. Semuanya, termasuk Polisi menyaksikan hal tersebut.

Tapi diluar dugaan, kurang lebih satu jam kemudian ada segerelombolan orang diluar aksi yang kembali datang ke Bawaslu dan memprovokasi polisi. Namun anehnya, meskipun jumlah provokator sangat sedikit, polisi tidak membekuk ditempat tapi terus mengejar dan menembaki dengan gas air mata, sampai ke Tanah Abang.

Kebetulan, malam itu para peserta aksi yg sudah membubarkan diri usai teraweh banyak beristirahat di masjid-masjid yang ada di Tanah Abang dan sekitarnya, khususnya masjid al-Makmur.Karena merasa diserang dengan hujan tembakan, warga sekitar tanah abang dan massa yg menginap di masjidpun luber ke jalan melakukan pembelaan diri sehingga terjadilah perlawanan di Tanah Abang, Kebon Kacang, jalan Sabang dan sekitarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved