Berita Palembang
Sebulan Pascapemilu Belum Ada Caleg Gagal Raih Kursi Pergi Berobat ke RS Ernaldi Bahar
Hingga sebulan pascapemilu Caleg stress lantaran gagal raih kursi di dewan belum ada yang berkunjung ke RS Ernaldi Bahar untuk berobat.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Tarso
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Meski pihak Rumah Sakit Ernaldi Bahar yang terletak di Jl Tembus Terminal KM 12 telah siaga, namun hingga sebulan pasca Pemilu nampaknya Caleg stress lantaran gagal raih kursi masih enggan berobat.
"Sampai hari ini belum ada, dan rasanya belum pernah. Paling dulu itu Timsesnya yang berobat. Kan mereka sebelum nyaleg sudah psikotes sehingga sudah siap risiko nyaleg. Mudah-mudahan nggak ada lantaran gagal dalam pencalegan ini." ujar Direktur RS Erba Dr Hj Yumidiansi F MKes melalui Kepala Instalasi Humas dan Layanan Pengaduan Rumah Sakit Ernaldi Bahar, Iwan Andhyantoro SKM MKes ditemui di sela-sela gelaran seminar di ruang Diklat, Kamis (16/5/2019).
Meskipun begitu, pihak rumah sakit siap melayani, ada 200 bed (tempat tidur). Terbagi atas kelas VIP, kelas 1, 2, 3 dan 9 dokter ahli jiwa serta 5 orang psikolog klinik.
Menurut Iwan, pihaknya tidak akan membeda-bedakan pasien Caleg gagal pemilu dengan pasien lainnya karena pada prinsipnya mereka berusaha memberikan pelayanan terbaik.
"Posisi kita pelayanan medis aturan mainnya tidak boleh pilih. Kapanpun itu dengan siapapun kami akan memberikan layanan terbaik sesuai dengan kompentensi dan profesionalisme. Kompetensi layanan jiwa tipe A. Memang sudah terakreditasi paripurna. Kita menjaga predikat itu. Karena itu sewaktu-waktu bisa dicabut. Kelas bisa turun kalau tidak bisa mempertahankan," ujar pria asal Semarang, Jateng.
Untuk prosedur, di RS Erba sistem pembayaran bisa cash (umum) atau subsidi BPJS. Pintu masuknya bisa IGD atau rawat jalan umum. Kalau BPJS gratis. Kalau bayar tergantung kelas dan beda jenis obat dan beda biayanya.
"90-an persen pasien di sini menggunakan BPJS. Karena gangguan jiwa dan baru mau berkunjung ke RS Erba sudah jenis berat. Padahal yang masih gejala ringan bisa berobat ke sini. Contoh Insomenia (susah tidur) dan gangguan depresi, gangguan konsentrasi rata-rata enggan ke sini. Takut stigma dibilang datang ke rumah sakit jiwa itu dicap orang gila," jelas Iwan.
• Gubernur dan Keluarga Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Kelurahan 1 Ulu Palembang
• Wakil Walikota Palembang Usulkan Pembangunan Ulang Rumah Warga yang Terbakar di 1 Ulu
• Harga Rumah Subsidi Bagi MBR Dipastikan Naik Sebesar 7,5 Persen Menjadi Rp 139.750.000
Rata-rata pengunjung RS Erba merupakan para penderita gangguan jiwa berat psikotik atau skizifenia. Penampakannya suka ngoceh sendiri, keluyuran, kudel, telanjang. Hanya saja sangat disayangkan setelah menerita jenis seperti ini masyarakat baru mau mengantar berobatnya ke RS Erba. Padahal untuk jenis ini pasien harus berobat dan minum obat seumur hidup.
Dikatakan Iwan, kalau calon pasien yang masih bisa dikendalikan keluarga itu bisa rawat jalan. Tapi kalau sudah gaduh gelisah (mengganggu/non kooperatif) bisa langsung IGD.
"Jenisnya biasanya depresi. Gejalanya kesedihan mendalam. Kehilangan mood, gangguan pola tidur, pola makan, semangat drop. Yang paling membahayakan penderita itu memiliki ide mengakhiri hidup," kata Iwan.
Untuk pelayanan rawat inap dan rawat jalan.selama puasa jam layanan buka 08.00-13.00. Sedangkan untuk IGD (Instalasi Gawat Daurat) 24 jam terus menerus.
"Tetapi loketnya tutup jam 12.00. Kalau tidak dibatasi, itu nggak terkejer. Paling akhir itu di bagian pengambilan obat di apotek. Terkait libur jelang lebaran, sampai sekarang kita belum ada informasi. Baik loket maupun perawatan," terangnya.
Ketika ditanya tentang meninggalnya para penyelenggara Pemilu yang selama ini disebut-sebut lantaran kelelehan, Iwan mengaku sudah bukan ranahnya.
"Itu yang pasti lelah karena pemilu sekarang ini melelahkan. Dulu terpisah. Sekarang bergabung Pilpres dan Pileg. Intensitasnya cukup tinggi. Hanya saja kelelahan itu memicu kematian sebanyak itu bukan ranah kami. Karena para ahli masih membicarakannya," tukasnya.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Ernaldi Bahar milik Pemprov Sumsel ini tak hanya untuk layanan kejiwaan saja. Juga ada spesialis patologi anatomi, spesialis patologi klinik, dokter umum, spesialis syaraf, spesialis anak, spesialis THT, spesialis obstetri ginekologi, spesialus penyakit kulit dan kelamin, spesialis anastesi, spesialis radiologi, dan klinik gigi. (Abdul Hafiz)