Hingga 9 Bulan ke Depan, Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Cukup
Kepala Kantor Bulog Divre Sumsel dan Babel, Yusuf Salahuddin mengatakan Hingga kini, stok beras di gudang Bulog ada sebanyak 44.000 ton.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Budi Darmawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Perusahan Umum Badan Urusan Logistik (Perum) Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung mengklaim jika persediaan beras yang ada di gudang Bulog saat ini mampu mencukupi kebutuhan hingga sembilan bulan ke depan.
Kepala Kantor Bulog Divre Sumsel dan Babel, Yusuf Salahuddin mengatakan, Hingga kini, stok beras di gudang Bulog ada sebanyak 44.000 ton.
• Trik Khusus Untuk Mengepak Koper Saat Mudik Lebaran, Agar Tidak Ada Barang Yang Ketinggalan
• Suami di Muara Kuang Ogan Ilir Ini Bacok Istrinya Berkali-kali Pakai Parang, Berikut Kronologisnya
"Beras kita aman untuk 9,7 bulan kedepan. Karena ada 44.000 ton beras di gudang kita. Rinciannya ada 37.000 ton beras medium dan sisanya beras premium," jelasnya, Jumat (17/5/2019)
Meski demikian, Perum Bulog sepanjang Januari hingga Mei sudah menyerap 31 persen beras petani dari target penyerapan tahun 2019 mencapai 70 ribu ton beras.
"Kami optimistis target bisa terpenuhi pada akhir tahun nanti," ujarnya
• Sepekan Sebelum Hari Raya Siswa SD Dan SMP Sudah Libur, Masuk Kembali 17 Juni 2019
• PERINGATAN, Tak Hanya Merusak Mata, Main Game Terlalu Lama Juga Sebabkan Pikun
Optimisme Bulog pun kata Yusuf, karena saat ini penyerapan masih dilakukan dan sejumlah daerah masih berpotensi besar untuk diserap Bulog. Penyerapan beras ini didominasi dari Ogan Komering Ulu Timur, OKU Selatan, OKU, Banyuasin, Lahat, Linggau dan Musi Rawas.
"Kita menyerap beras dari petani tidak dengan harga HPP Rp7.300 karena di tingkat petani pun sudah menjual harga diatas itu kepada pengepul. Kita beli dengan harga Rp8.030. Dengan harga itu tentunya petani akan sejahtera," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga membeli beras dari petani dengan harga komersial. Namun jumlahny tidak banyak. Dengan penyerapan itu, tentu akan membuat stok digudang pun bertambah.
Meski penyerapan maksimal dilakukan, pihaknya masih menunggu kebijakan pusat untuk penyaluran beras. Sebab, mulai tahun ini program bansos rastra akan diganti dengan bansos pangan non tunai.(cr26)