Antara Berita Bohong & Fakta Kasus Penganiayaan di Pontianak hingga Muncul Tagar #AudreyJugaBersalah
Antara Berita Bohong & Fakta Kasus Penganiayaan di Pontianak hingga Muncul Tagar #AudreyJugaBersalah
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Antara Berita Bohong & Fakta Kasus Penganiayaan di Pontianak hingga Muncul Tagar #AudreyJugaBersalah
SRIPOKU.COM - Berita kasus penganiayaan yang dilakukan sejumlah sisiwi SMA ke Sisiwi SMP di Pontianak menjadi topic yang paling hangat dalam waktu tiga hari belakangan ini.
Tak sedikit masyarakat termasuk kalangan artis, youtuber, selebgram, aktivis, pejabat daerah hingga nasional bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tutur andil mengambil posisi dalam kasus yang menjadi sorotan dunia tersebut.
Melansir Tribun Pontianak, kasus ini pun sampai membuat sejumlah publik figur membatalkan jadwalnya demi datang ke Kota Khatulistiwa untuk menjenguk Audrey yang hingga, Kamis (11/4/2019), yang masih dalam perawatan di RS ProMEDIKA Pontianak.
• Mus Mulyadi Meninggal karena Diabetes, Waspadai 5 Makanan Enak ini Pemicu Diabetes
• Akui Tindakannya Keterlaluan, 3 Pelaku Penganiayaan Audrey Jadi Tersangka, Terancam 3 Tahun Penjara!
• 4 Kasus Bullying Anak Selain JusticeForAudrey, Ada yang Gara-gara Softlens, No 3 Sampai Bunuh Diri

Kasus Audrey yang tiba-tiba menggemparkan khususnya dunia pendidikan Kota Pontianak itu pun memunculkan banyak informasi liar dan menyebar luas di media sosial.
Ironisnya, informasi yang tanpa konfirmasi tersebut menjadi konsumsi publik semua kalangan hingga membuatnya seolah-olah fakta.
Berikut kami mendeteksi informasi liar yang tanpa bukti autentik dan mengarah ke hoaks.
Kami juga memaparkan fakta-fakta melalui penjelasan para pihak termasuk korban dan diduga pelaku.
Informasi Liar
Beredar luas di media sosial yang menginformasikan ada unsur kekerasan berupa penusukan pada bagian organ vital korban.
Fakta
Dari hasil penyelidikan, Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir mengatakan, sesuai hasil visum tidak ada luka robek atau memar pada selaput dara korban.
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atau memar," kata Anwar Nasir, Rabu (10/4/2019).
Hasil visum ini, menurut Kapolresta menjawab isu alat kelamin korban ditusuk-tusuk oleh pelaku.
"Tidak ada perlakuan alat kelaminya ditusuk seperti itu," tegasnya.