Buya Menjawa
Jumlah Rakaat Shalat Tarawih
USTADZ, Sholat Taraweh di masjid dusun kami sejak lama dilaksanakan 4 4 3. Tahun lalu jamaah minta diubah 2 2 3 seperti yang dilaksanakan Tarawih
SRIPOKU.COM - Assalamu'alaikum.Wr.Wb.
USTADZ, Sholat Taraweh di masjid dusun kami sejak lama dilaksanakan 4 4 3. Tahun lalu jamaah minta diubah 2 2 3 seperti yang dilaksanakan Tarawih keliling Gubernur Sumsel sejak masa Pak Asnawi Mangku Alam. Tapi ketua masjid waktu itu tidak mengizinkan.
• Heboh Imam Shalat Tarawih Ditinggal Makmumnya, Tarawih Itu 8 Atau 20 Rakaat? Ini Penjelasannya
• Mengharukan Ini Video Ustaz Suhardi Meninggal Saat Ceramah & Pimpin Shalat Tarawih, Sempat Begini
Sekarang sudah ganti pengurus baru dan sesuai saran saya ingin mengubah Tarawih 2 2 2 2 3. Tolong bantu pak dasar hukum (dalil) yang dapat saya sampaikan kepada jamaah. Terimakasih.
0812788XXXX
Jawab:
KHALIFAH Umar bin Khaththab ra. yang pertama kali mengumpulkan orang-orang muslim untuk melakukan Sholat Tarawih dengan berjama'ah di masjid 20 (dua puluh) raka'at, para sahabat Nabi ketika itu menyetujuinya. Kesepakatan itu terus berlangsung pada masa pemerintahan Usman bin 'Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Diantara para sahabat yang mengikuti pada waktu itu terdapat: Usman bin 'Affan, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas'ud, Abbas dan puteranya, Thalhah, Az Zubair, Mu'adz, dan para sahabat Muhajirin dan sahabat Ansor lainnya.
Umar bin Khaththab ra. menetapkan Shalat Tarawih berjama'ah di Masjid dua puluh raka'at, mengacu pada perbuatan Rasulullah Saw. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadits sebagai berikut yang artinya: "Adalah Nabi Muhammad Saw. keluar pada waktu tengah malam pada malam- malam Ramadlan, yaitu pada tiga malam yang terpisah: malam tanggal 23, 25 dan 27. Beliau sholat di Masjid dan orang-orang sholat seperti sholat beliau di masjid. Beliau sholat dengan mereka delapan raka'at, artinya dengan empat kali salam sebagaimana keterangan mendatang, dan mereka menyempurnakan sholat tersebut di rumah-rumah mereka, artinya sehingga sholat tersebut sempurna 20 raka'at menurut keterangan mendatang. Dari mereka itu terdengar suara seperti suara lebah." (HR.Bukhari Muslim).
Dalam hal ini Rasulullah Saw. telah bersabda: "Wajib atas kamu sekalian mengikuti sunnahku dan sunnah dari Al-Khulafa'ur Rasyidin yang telah mendapat petunjuk; dan gigitlah sunnah-sunnah tersebut dengan gigi geraham". (berpegang teguhlah kamu sekalian pada sunnah-sunnah tersebut.) (HR.Abu Dawud)
Berdasarkan sunnah dari Khalifah Umar bin Khaththab tersebut di atas, maka:
1. Menurut mazhab Hanafi, Syafi'i dan Hambali, jumlah Sholat Tarawih itu adalah 20 (duapuluh) raka'at selain witir.
2. Menurut mazhab Maliki, jumlah Sholat Tarawih itu adalah 36 (tigapuluh enam) raka'at, karena mengikuti sunnah dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Adapun orang yang melakukan sholat tarawih 8 (delapan) raka'at dengan witir 3 (tiga) raka'at, adalah mengikuti hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah A'isyah yang berbunyi sebagai berikut: "Tiadalah Rasulullah Saw. menambah pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan lainnya atas sebelas raka'at. Beliau sholat empat raka'at dan jangan anda bertanya tentang kebagusan dan panjangnya. Kemudian beliau sholat empat raka'at dan jangan anda bertanya tentang kebagusan dan panjangnya. Kemudian beliau sholat tiga raka'at. Kemudian aku (A'isyah) berkata: "Wahai Rasulullah, adakah tuan tidur sebelum sholat witir?". Kemudian beliau bersabda: "Wahai A'isyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, sedang hatiku tidak tidur." (HR.Muttafaq alaih)
Menanggapi hadits di atas, Syekh Muhammad 'Allan dalam kitab Daliilul Faalihiin, Vol. III, hlm.659 menjelaskan bahwa yang dimaksud hadits di atas adalah tentang Sholat Witir, karena witir itu paling banyak hanya sebelas raka'at, tidak boleh lebih. Hal itu nampak dari ucapan A'isyah bahwa nabi Saw. tidak menambah sholat baik pada bulan Ramadhan atau lainnya melebihi sebelas raka'at. Sedang Sholat Tarawih atau Qiyamu Ramadhan hanya ada pada bulan Ramadhan saja.
Adapun ucapan A'isyah "...beliau sholat empat raka'at dan anda jangan bertanya tentang kebagusan dan panjangnya", tidak berarti bahwa beliau melakukan sholat empat raka'at dengan satu kali salam. Sebab dalam hadits yang disepakati keshahihannya oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra. Nabi bersabda: SHOLAATULLAILI MATSNA MATSNA. Artinya: "Sholat malam itu dua raka'at, dua raka'at, maka jika kamu khawatir akan shubuh, sholatlah witir satu raka'at."(HR.Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang disepakati keshahihannya oleh Bukhari dan Muslim, Ibnu Umar berkata: "Adalah Nabi Saw. melakukan sholat dari waktu malam dua raka'at dua raka'at. Dan melakukan witir dengan satu raka'at. (HR.Bkhari dan Muslim)
Rasulullah Saw. pertama kali yang melakukan sholat di malam Ramadhan ini, dan beliau tidak menyuruh dengan tegas, menurut riwayat dari Abu Hurairah ra, yang derajat haditsnya shahih Rasulullah Saw. menyatakan dalam sabda beliau; "Dari Abu Hurairah ia berkata: Adalah Rasulullah Saw. senang sholat (malam) di bulan Ramadhan (qiamu Ramadhan), dengan tidak menyuruhnya hal itu sebagai satu keharusan ('azimah), bahkan beliau bersabda;"Siapa saja yang menjalankan sholat (malam) pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan mengharapkan pahala (karena Allah), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "(HR.Jama'ah).
Jumlah raka'at Sholat Tarawih 20 (dua puluh) raka'at dengan sepuluh kali salam niat dalam Sholat Tarawih dilakukan tiap dua raka'at. Artinya jika seseorang sholat Tarawih langsung empat raka'at dengan sekali salam, maka sholatnya tidak sah. Adapun waktunya adalah mulai ba'da Isyak sampai menjelang fajar. (Zuhaili,al-Fiqhul Islam wa adillatuhu, Vol.II.hlm.217). (*)
Keterangan:
Konsultasi agama ini diasuh oleh Buya Drs H Syarifuddin Yakub MHI.
Jika Anda punya pertanyaan silahakan kirim ke Sriwijaya Post, dengan alamat Graha Tribun, jalan Alamasyah Ratu Prawira Negara No 120 Palembang. Faks: 447071, SMS ke 0811710188, email: sriwijayapost@yahoo.com atau facebook: sriwijayapost
===