Berita OKI
Tertipu Modus Penggandaan Uang, Puluhan Warga OKI Jarah Perabotan Yana yang Memilih Kabur
Sedangkan Yana memilih kabur dari desa, Selasa (28/8/2018) untuk menghindari amukan massa yang telah tertipu olehnya.
Penulis: Mat Bodok | Editor: Siti Olisa
Laporan Wartawan Sripoku.com, Mat Bodok
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Seisi rumah milik Yana (35) warga Desa Batu Ampar Kecamatan SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dijarah oleh masyarakat yang merasa tertipu modus penggandaan uang yang ditawarkan Yana.
Sedangkan Yana memilih kabur dari desa, Selasa (28/8/2018) untuk menghindari amukan massa yang telah tertipu olehnya.
Baca: Kano Polo Cabor Baru Asian Games 2022 Diujicoba di Palembang Simak Permainannya
Perabotan rumah tangga dan peralatan untuk menggandakan uang yang berada di dalam kamar, semua habis diambil oleh warga yang melampiaskan amarah mereka.
Kejadian ini berawal ketika Yana mengaku dirinya bisa menggandakan uang, emas, warga yang termakan rayuan Yana sudah menginvestasikan uang, emas, rumah, dan bahkan paket umroh.
Baca: Kota Muaradua Marak Tindak Kriminal, Mulai dari Pencurian Meteran Listrik hingga Aksi Jambret
Keberhasilan inilah yang digemborkan oleh jaringan Yana ke masyarakat OKI dan sekitar. Sehingga, warga desa semakin banyak yang ikut menginvestasi uang dan emas.
Setelah mendapatkan uang dari investasi warga, Yana terus menyakinkan warga agar terus menambah nilai uangnya untuk digandakan.
Tak urung, menurut informasi warga, pemilik toko emas ternama di Kayuagung juga tergiur menginvestasikan uangnya hingga ratusan juta.
Baca: Kembalikan Palembang Sebagai Venesia dari Timur, Sungai Sekanak Dipercantik Dengan Kubus Apung
Korban-korban pengadaan uang ini ternyata tidak hanya warga Desa Batu Ampar saja, tetapi juga warga dari Kecamatan Tanjung Lubuk.
Rumah Yana, tempat penggandaan uang, ada beberapa ruangan, khusus di dalam ruang kamar berukur 3 x 4 meter dibuat untuk pengumpulan uang selama kurun waktu 3 bulan Yana terus memberikan kejutaan terhadap warga yang menginvestasikan uang kelipatan Rp 3,7 dikembalikan Rp 4 juta selama empat bulan.
Baca: Ditinggal Penghuninya, Desa Ini Berubah Jadi Hotel
"Pelipatan uang yang besar juga ada warga yang dapat. Tetapi uang yang dapat tadi kembali di investasikan untuk menambah hasil uang," ujar warga yang meminta Yana dan jaringannya bertanggungjawab.
Setelah banyak warga yang menginvestasikan uang mereka menuntut Yana untuk segera membuka paket yang ditentukan.
Baca: Politeknik Pariwisata Palembang Dipercaya Garap Penelitian Pariwisata Prioritas di Tanjung Lesung
Yana tidak merespon keinginan warga, karena paket uang, emas, sepeda motor, rumah, dan banyak lagi lainnya itu tidak mampu digandakan.
Sehingga Yana, Selasa (28/8/2018) dini hari bersama keluarganya pergi dari rumah. Untuk mencari selamat dari amukan massa. Sebab, massa yang sudah kesal disebabkan paket penggandaan uang mereka tak keluar. Maka itu, Yana tinggalkan Desa Batu Ampar. "Yana lari dari rumah," tutur warga yang kesal lalu menjarah barang berharga miliknya.
Baca: Politeknik Pariwisata Palembang Dipercaya Garap Penelitian Pariwisata Prioritas di Tanjung Lesung
Sementara itu, Kepala Desa Batu Ampar Baru, Rustam kepada wartawan membenarkan ada peristiwa di desanya.
"Seisi rumah milik Yana habis tidak tersisa, termasuk jendela pintu rumah juga dilepas oleh warga," ungkapnya.