1 Meninggal 1 Diisolasi di RSMH, 4 Jam Dirawat Pasien Kolaps

Dua jemaah umrah yang belum 1 x 24 jam berada di tanah air, dilarikan ke IGD RSMH Palembang, Jumat (17/11). Kedua suspect yang merupakan

Editor: Bedjo
https://www.youtube.com/watch?v=TRwLs2yVUow
Jamaah Umroh Sumsel Terjangkit Virus Mers. 

SRIPOKU.COM , PALEMBANG - Dua jemaah umrah yang belum 1 x 24 jam berada di tanah air, dilarikan ke IGD RSMH Palembang, Jumat (17/11). Kedua suspect yang merupakan kakak-adik ini, merupakan jemaah asal OKI.

Berita Lainnya:  Heboh Pulang Umroh Dua Jamaah Sumsel Terjangkit Virus Mers

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sripo, Jumat (17/11), warga yang meninggal dunia berinisial K berusia (47) yang tercatat sebagai warga Kabuaten Ogan Ilir. Ketika itu korban K masuk IGD pukul 15.48 dan sempat dirawat dengan kondisi kolaps. Empat jam kemudian, pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 19.15, Kamis (16/11).

Sementara warga berinisial S (45), hingga berita diturunkan masih dirawat di ruang isolasi khusus Ruang Borang RSMH Palembang.

Kedua warga yang diketahui masih berkeluarga ini, diketahui baru ulang dari ibadah umroh dan terhitung belum 1x24 jam berada di tanah air.

Sebelum tiba di tanah air, keduanya transit di Malaysia. "Belum kita ketahui diagnosis pasien yang meninggal dunia. Apakah memang benar terjangkit virus mers atau flu burung. Karena tidak ada pembuktiannya secara medis," ujar Dr RA Linda Andriani SpPD, doktes spesialis penyakit dalam RSMH Palembang yang menangani pasien.

Dikatakannya, pasien yang meninggal dunia memang masuk IGD dengan gejala demam, panas tinggi, dan sedikit flu yang sama dengan gejala terjangkit virus Mers atau flu burung. Namun untuk itu tidak bisa dibuktikan, karena belum dilakukan uji laboratorium.

Memang kedua pasien baru pulang dari umroh. Bahkan pasien yang meninggal dunia sudah ada gejalanya sewaktu transit di Malaysia. Namun sewaktu melewati pemeriksaan suhu badan di bandara, kedua pasien bebas dari terjangkit virus mers. Karena hasil pemeriksaan suhu badan, hasil keduanya yakni non reaktif atau belum bisa dikatakan terjangkit virus.

"Dari riwayatnya memang kedua pasien pulang dari umroh yang dari bepergian di wilayah endimis virus mers. Namun sementara ini untuk pasien yang meninggal dunia kita diagnosa mengalami radang paru-paru, karena gelajanya memang seperti mengidap radang paru- paru," ujarnya.

Sedangkan untuk pasien S, hingga kini masih dalam perawatan intensif petugas medis. Bahkan dari pantauan Sripo, ketika pasien S dipindahkan dari IGD ke ruang isolasi, proses pemindahan berlangsung sesuai prosedur. Tampak ambulance khusus disiapkan dan juga perawat yang semuanya mengenakan pakaian khusus untuk mengantisipasi penularan.

"Dalam antisipasi setiap pasien yang diduga terjangkit virus, kita tangani sesuai prosedur. Di ruang IGD juga ada ruang khususnya. Begitu juga di Ruang Borang sebagai ruang isolasi khusus yang sistem udaranya difilter," ujarnya.

Melalui pesan singkat di jejaring sosial, seperti WhatsApp (WA) beredar ajakan untuk tidak mengunjungi (membesuk) keluarga yang baru pulang umrah, dalam satu minggu terakhir ini. Hal ini menyusul, meninggalnya seorang warga OKI berinisial K (47) yang baru pulang umrah, terduga (suspect) terkena virus MERS Cov, sedangkan seorang lagi berinisial Sa (45), yang merupakan adik korban K.

Informasi meninggalnya jemaah umrah ini, mulai tersiar Jumat pagi (17/11) saat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSMH Palembang. Awalnya, sempat beredar warga OKI yang meninggal itu adalah jemaah haji. Saat sripo mencoba menelusuri melalui jejaringan eks petugas haji yang tergabung di grup WA Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) 2017, barulah didapat informasi, bahwa K bukan jemaah haji, melainkan jemaah umrah asal Kabupaten OKI. Informasi, korban K berangkat umrah satu keluarga sebanyak sembilan orang.

Bahkan, sempat tersiar pesan berantai yang mengingatkan agar warga untuk hati-hati jika berkunjung ke anggota keluarga yang baru pulang umrah, dikhawatirkan akan menularkan virus Mers Cov.

Terkait pesan berantai ini, belum ada yang menanggapinya. Karena kebanyakan keluarga belum mengetahuinya. Namun begitu berada di RSMH, barulah mereka berhati-hati, setidaknya menggunakan masker, jika kontak dengan pasien.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved