Sriwijaya FC
Singa Mania Dukung Manajemen Sriwijaya FC Polisikan Akun Penyebar Kebencian
Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M. Sn mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC untuk menempuih jalur hukum
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
Ringkasan Berita:
- Dukung manajemen SFC polisikan akun penyebar kebencian.
- Menyebut tidak gentle bersembunyi di balik akun palsu.
- Mengkritik dengan menyebar kebencian dua hal yang berbeda
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M. Sn mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC untuk menempuih jalur hukum terhadap akun catatan.sriwijayafc yang dinilai telah menyebera ujaran kebencian.
"Kami sangat mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC untuk menempuh jalur hukum," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M. Sn, Senin (24/11/2025).
Di tengah perjuangan bertahan tanpa sponsor dan terpuruk di dasar klasemen Pegadaian Championship 2025/26, Sriwijaya FC diserang akun yang menyebarkan kebencian dan menyerang pribadi pengurus, suporter, hingga calon investor klub.
Akun bernama catatan.sriwijayafc menjadi menjadi sorotan setelah melontarkan kritik pedas yang dianggap sudah melewati batas. Mulai dari suporter mungil Rio Kaol, Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah, Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail, hingga Capo Ultras Palembang Qusoi yang setia mendampingi Sriwijaya FC ikut jadi sasaran.
Tak berhenti di situ, jajaran manajemen Sriwijaya FC seperti Edho Harto Lubay, M Ali, Muhammad Moeslim, Asmen SFC AKBP Mario Ivanry, 2 pengusaha Sumsel yang baru diajak bergabung Rendi Giring dan Awan Heriawan. Hingga Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta yang juga CEO PT Digi Sport Asia selaku pemegang saham mayoritas di Sriwijaya FC juga ikut diserang.
"Pentolan Singa Mania kunjungan ke kantor gubernur kemarin apakah sudah menemukan solusi !! Atau hanya sekadar bagian dari rangkaian acara saja, jangan sampai anggota bung lebih militan dari pada bung sendiri," tulis akun @catatan.sriwijayafc.
Selain itu juga pelatih kepala Sriwijaya FC Budi Sudarsono, Manajer SFC Fidesia Noor dan dokter tim dr Gerry tak luput dari cibiran.
"Orang seperti ini memang harus ditangkap dan diadili karena sudah punya niat jahat. Hukum harus ditegakkan demi nama baik banyak orang dan keadilan," kata aktivis yang dijuluki Yayan Joker.
Yayan yakin polisi punya keahlian dalam mengungkap orang di balik akun yang menjelek-jelekkan pribadi orang yang bekercimpung di Sriwijaya FC tersebut.
Yayan juga yakin polisi memiliki alat yang canggih untuk melacak posisi akun tersebut. Menurutnya, mengkritik dengan menyebar kebencian dua hal yang berbeda.
"Bagi saya yang dilakukan orang di balik akun catatan.sriwijayafc bukan lagi bentuk kritik, tetapi sudah bentuk ujaran kebencian," katanya.
Sedangkan ktitik setidaknya menunjukan isi pikiran yang positif, menunjukan duduk persoalan serta menunjukan wajah sang pengkritik.
"Kalau bersembunyi di balik akun palsu itu namannya tidak gentle," pungkasnya.
Sebelumnya, PR & Media Officer Sriwijaya FC Muhammad Moeslim akan bicara terakit akun-akun yang baru muncul membuat berita hatch speech (ujaran kebencian) terhadap Sriwijaya FC.
"Saya himbau catatan.sriwijayafc kalau elu gak hapus itu, bisa kami laporkan. Saya akan koordinasi dengan kuasa hukum kita Pak Limbong. Nah sekarang kita somasi dulu," tegas PR & Media Officer Sriwijaya FC Muhammad Moeslim, Sabtu (22/11/2025).
Muhammad Moeslim mengaku sebenarnya bingung apa salah Sriwijaya FC kepada orang-orang itu. Masyarakat Sumsel, pecinta Sriwijaya FC diminta untuk cerdas menyikapi ujaran kebencian yang disebar oleh akun-akun tersebut.
Ia mengaku, manajemen Sriwijaya FC telah mendapat laporan seperti akun catatan.sriwijayafc yeng menjelek-jelekkan pribadi banyak calon manajemen yang akan bergabung dengan Elang Andalas.
"Itu kan tidak baik, bisa dilaporkan secara pribadi. Saya akan melakukan verifikasi dengan akun itu dan mungkin saya akan ngobrol dengan kuasa hukum Sriwijaya FC Pak Limbong. Bisa jadi kita akan melakukan laporan," tegasnya.
Pihak manajemen Sriwijaya FC masih mempertimbangkan untuk melakukan langkah hukum saat ini. Mengingat kalau berdiam diri, akun seperti ini akan terus-terusan. Sementara kalau direspon, akan digorengnya lagi.
"Tapi yang jelas saya ultimatum dulu terhadap akun-akun yang sudah bukan lagi membuat hatch speech, akan tetapi telah menyerang pribadi ini. Semua hal tentang Sriwijaya FC dijelelek-jelekin," kata pria yang akrab disapa Molem.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai jurnalis dan advokat ini mengatakan kondisi sekarang yang disoroti performa pemainnya sehingga solusi untuk memperbaiki tim Sriwijaya FC dengan peluang dibukanya bursa transfer Pegadiaan Championship 2025/26 pada 10 Januari 2026 mendatang.
"Kondisi keuangannya juga kita belum ada sponsor. Masyarakat justru memberikan aplaus kepada manajemen, tanpa sponsor kita tetap bisa jalan. Ini malah manajemen diserang. Apalagi orang yang mau membantu Sriwijaya FC, yang mau masuk manajemen SFC diserang. Apakah mereka ini ingin melihat Sriwijaya FC ini tutup?," kata Molem.
Sriwijaya FC dari dulu akun resminya sriwijayafc.id itu instagram dan TikTok. Dulu waktu Sriwijaya FC masih di Liga 1, Molem sudah pernah melaporkan salah satu akun ke Polda Sumsel.
Sederhananya Sriwijaya FC ini klub sepak bola, artinya kita melakukan kritik untuk membangun Sriwijaya FC ini lebih baik lagi, atau apa. Tapi kalau ini sudah menyerang atau menunggangi jadi ranah politik, untuk menjatuhkan.
Ia percaya kepada masyarakat Sumsel ini cinta kepada Sriwijaya FC. Juga percaya yang menjelekkan itu dari seribu orang, paling 2-3 orang. Bukan seluruh masyarakat. Tapi yang lainnya jadi terpancing.
Baca juga: Sriwijaya FC Waspadai 3 Pemain Asing Persiraja, Tetap Optimis Raih 3 Poin
Diakuinya, saat ini lagi konsen untuk bursa transfer pemain, dan manajemen Sriwijaya FC juga lagi kosong. Seperti Wapres Sriwijaya FC Mohammad David dan Direktur Olahraga Anggoro Prajesta lagi mundur.
"Mungkin setelah kondisi Sriwijaya FC stabil, akan kita rapikan siapa-siapa yang menggunakan nama akun Sriwijaya FC mungkin akan diverifikasi. Yang tidak melakukan verifikasi akan dilakukan pelarangan karena sudah kelewat batas. Branding Sriwijaya FC dengan nama besarnya yang bagus jadi rusak. Kita juga tidak mau bakal merusak citra dan mengganggu jalan alurnya sponsor untuk masuk ke Sriwijaya FC di musim depan," pungkasnya.
| Blak-blakan Penggawa Sriwijaya FC, Ngaku Gaji Ditahan Manajemen Gegara Tak Pernah Raih Kemenangan |
|
|---|
| Sriwijaya FC Waspadai 3 Pemain Asing Persiraja, Tetap Optimis Raih 3 Poin |
|
|---|
| Manajemen Benarkan 5 Pemain Inti Sriwijaya FC Hengkang, Diklaim Hasil Evaluasi Putaran Pertama |
|
|---|
| Manajemen Sriwijaya FC: Mungkin Mereka Sudah Dibidik Klub Lain |
|
|---|
| Fakta Lima Pemain Inti Mendadak Hengkang dari Sriwijaya FC, Coach Azul Bantah Bajak Eks Anak Asuhnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/sindir-ketum-singa-mania.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.