MBG di Ogan Ilir

Harapan Peternak Ogan Ilir Saat Danantara Siapkan Rp 20 Triliun untuk Peternakan Dukung MBG

Peternakan itu disiapkan guna memastikan kebutuhan daging dan telur ayam terpenuhi pada program Makan Bergizi Gratis

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Pribadi
HASILKAN TELUR - Aktivitas peternakan ayam petelur di Payaraman, Ogan Ilir, pada Selasa (18/11/2025) siang. Para peternak berharap program bantuan Danantara juga dapat mendukung peningkatan produksi telur untuk program MBG 

Ringkasan Berita:
  • Danantara dikabarkan akan mengucurkan anggaran Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur.
  • Peternakan itu disiapkan guna memastikan kebutuhan daging dan telur ayam terpenuhi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
  • Mudir Karya, salah seorang peternak ayam asal Payaraman, Ogan Ilir berharap program Danantara dapat juga menyentuh usaha peternakan yang belum besar.

 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Danantara dikabarkan akan mengucurkan anggaran Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di seluruh Indonesia.

Peternakan itu disiapkan guna memastikan kebutuhan daging dan telur ayam terpenuhi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rencana pembangunan mulai tahun 2026 itu sampai ke telinga para peternak ayam di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Sebelumnya, para peternak mendapat angin segar setelah Pemkab Ogan Ilir mendukung suplai telur untuk MBG lewat penandatanganan kerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Baca juga: Tergiur Janji Manis MBG, Puluhan Warga Sumsel Diduga Tertipu Ratusan Juta Rupiah

Artinya, telur produksi peternakan ayam dapat langsung didistibusikan ke SPPG.

Namun persoalan lain muncul saat peternak diminta meningkatkan produksi telur, namun modal usaha yang dimiliki masih terbatas.

Mudir Karya, salah seorang peternak ayam asal Payaraman, Ogan Ilir berharap program Danantara dapat juga menyentuh usaha peternakan yang belum besar.

"Harapannya bukan hanya untuk pembangunan. Bantuan tersebut juga bisa mendukung peternakan yang sudah ada, namun keterbatasan biaya untuk meningkatkan produksi," kata Mudir kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Rabu (19/11/2025).

Mudir mengungkapkan bahwa ia dan para peternak ayam petelur lainnya di Payaraman terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas telur.

Dari total kebutuhan 400 telur per hari untuk setiap SPPG, peternakan yang dikelola Mudir baru menyanggupi 90 persen atau rata-rata 360 telur.

"Artinya untuk kebutuhan satu SPPG saja belum cukup kalau dari kami," ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi telur, peternak sebenarnya memiliki modal berupa lahan yang cukup luas.

Sementara untuk kebutuhan kandang ayam baru terpakai tak sampai 30 persen dari luas lahan yang ada.

"Peternak lain juga di Ogan Ilir khususnya Payaraman pastinya punya keinginan sama. Saya harap aspirasi ini bisa direspon pemerintah," ucap Mudir.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved