Berita Banyuasin

2 Usulan Nama Pelabuhan Tanjung Carat, Banyuasin Tolak Nama Palembang New Port

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mengusulkan dua nama untuk nama pelabuhan Tanjung Carat

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
handout
BERI KETERANGAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin H Erwin Ibrahim mengungkapkan dua nama yang diusulkan untuk nama Pelabuhan Tanjung Carat. Foto diambil beberapa waktu lalu 
Ringkasan Berita:
  • Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mengusulkan dua nama untuk nama pelabuhan Tanjung Carat.
  • Dua nama yang diusulkan untuk nama Pelabuhan Tanjung Carat yakni pertama Pelabuhan Internasional Tanjung Carat Sriwijaya Sumatera Selatan dan kedua Samudra Tanjung Carat Banyuasin. 
  • Kedua nama itu sesuai keinginan dari masyarakat Banyuasin mereka menolak nama Palembang New Port untuk nama Pelabuhan Tanjung Carat

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mengusulkan dua nama untuk nama pelabuhan Tanjung Carat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel). 

Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin H Erwin Ibrahim mengungkapkan dua nama yang diusulkan untuk nama Pelabuhan Tanjung Carat yakni pertama Pelabuhan Internasional Tanjung Carat Sriwijaya Sumatera Selatan dan kedua Samudra Tanjung Carat Banyuasin. 

"Dua nama ini dinilai sesuai dengan kemauan masyarakat khususnya dari warga Sungsang," kata Sekda, Rabu (19/11/2025). 

Menurut dia, berdasarkan keinginan warga harus ada nama Banyuasinnya di Pelabuhan Tanjung Carat. 

Baca juga: Penantian 4 Dekade Terwujud, Sumsel Segera Miliki Pelabuhan Samudera Tanjung Carat

Sebab sesuai dengan lokasi pelabuhan yakni berada di Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin.

"Dari permintaan banyak masyarakat dan sudah didiskusikan oleh bapak bupati ibu wakil bupati dan permintaan masyarakat nama Pelabuhan Tanjung Carat bukan Palembang New Port," kata dia. 

Pihaknya berharap usulan ini bisa diterima oleh pemerintah provinsi dan pusat. 

"Pemkab Banyuasin hanya mengusulkan apa keinginan masyarakat, nanti pusat yang menentukan," kata dia. 

Tanjung Carat merujuk pada lokasi Pelabuhan Samudra Tanjung Carat yang sedang dikembangkan di Sumatera Selatan untuk menjadi pelabuhan utama menggantikan Pelabuhan Boom Baru yang sudah sesak. 

Proyek ini akan menjadi pintu gerbang ekspor komoditas unggulan Sumatera Selatan dan merupakan pilot project pertama Indonesia untuk kawasan ekonomi khusus hilirisasi. 

Pembangunan pelabuhan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperlancar logistik. 

akan segera dibangun di Kabupaten Banyuasin, ditargetkan selesai dalam 3–4 tahun, atau sebelum tahun 2029.

Kepastian pembangunan ditandai dengan momen bersejarah penandatanganan kerja sama pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat, serta nota kesepahaman penyelenggaraan Pelabuhan Pengumpan Regional di Provinsi Sumsel.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi dan Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung, Palembang, pada Jumat (31/10/2025).

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, mengatakan, Pelabuhan Palembang Baru Tanjung Carat akan dibangun di atas lahan seluas 59,5 hektare.

Proyek ini kata dia, merupakan PSN penugasan, dengan skema pendanaan non-APBN, yang akan dikembangkan melalui kolaborasi antara pemerintah, BUMN, BUMD, dan investor swasta.

"Harapan saya ditidak berhenti pada seremoni saja, melainkan segera ditindaklanjuti dengan koordinasi lintas pihak dan persiapan groundbreaking dalam waktu dekat," katanya. 

Selain pelabuhan utama, pemerintah juga menyiapkan Pelabuhan Pengumpan di Kertapati dan Sungai Lumpur yang diharapkan mampu memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumsel.  

Sementara itu, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mengatakan, pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat memiliki dua fokus utama, yakni rekonstruksi biaya produksi kekayaan alam Sumsel dan pembenahan struktur logistik agar lebih efisien dan kompetitif.

"Pelabuhan ini adalah puzzle penting untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing komoditas Sumsel yang sangat lengkap. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini sebagai bagian dari kawasan hilirisasi industri. Kawasan ini bahkan telah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hilirisasi, yang pertama di Indonesia," katanya. 

Menurutnya, hilirisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menarik investasi dan memperkuat nilai tambah komoditas daerah. Itu sudah masukkan dalam usulan KEK Hilirisasi, dan ini akan menjadi motor penggerak ekonomi Sumsel ke depannya. 

"Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah mulai dari energi, pertanian, hingga perkebunan Sumsel diproyeksikan menjadi lumbung ekonomi baru. Pelabuhan untuk tiga yaitu, curah kering, curah cair, dan multi-purpose," katanya

Menurutnya, dalam pengembangannya, pemerintah berencana mengonsolidasikan sejumlah BUMN besar seperti PT Bukit Asam (PTBA), Pusri, dan Pertamina agar terintegrasi dalam sistem logistik Tanjung Carat. Konsolidasi ini diharapkan dapat mengurangi inefisiensi biaya transportasi dan distribusi.

"Pendanaan proyek akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Danantara, dengan dukungan potensi investasi dari BUMN dan BUMD. Jika dianggap strategis, Danantara juga membuka peluang untuk turut berinvestasi langsung dalam proyek ini," katanya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved